Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Laba bersih UNVR Kuartal III/2022 Tertekan, Begini Penyebabnya

28 Okt 2022, 14:57 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

PT. Unilever Indonesia (UNVR)  baru saja memberikan hasil rilis kinerja kuartal III/2022. Secara kuartalan, UNVR mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 5,2% secara kuartalan menjadi Rp10,1 triliun. Dari sisi laba bersih pun, perusahaan membukukan penurunan kinerja menjadi Rp1,2 triliun, atau 16,1% kuartalan lebih rendah dibanding realisasi kinerja pada kuartal II/2022. 


Meski demikian, raihan kinerja UNVR secara akumulatif hingga sembilan bulan pertama tahun 2022 tercatat sedikit membaik. Dari sisi penjualan, UNVR mampu menorehkan kenaikan tipis 5% secara tahunan menjadi Rp31,5 triliun, yang diikuti oleh kenaikan laba sebesar 5,3% secara tahunan menjadi Rp4,6 triliun. 


BACA JUGA: Ekonomi Indonesia Tahan Resesi, Begini Alasannya


Secara kuartalan, turunnya penjualan masih menjadi pemicu turunnya profit perusahaan. Adapun, segmen Kebutuhan Rumah Tangga dan Perawatan Tubuh yang memberikan kontribusi 65,5% terhadap total penjualan menjadi salah satu alasan turunnya pendapatan perusahaan di kuartal III/2022. 


Sebagai catatan, segmen ini tercatat anjlok 7,1% secara kuartalan menjadi Rp6,6 triliun. Serupa, segmen makanan dan minuman ikut terpeleset 1,3% secara kuartalan menjadi Rp3,4 triliun.


Dalam pandangan kami, turunnya kinerja periode tiga bulan pada Juli-September 2022 memberikan sinyal adanya efek perlambatan konsumsi setelah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal September lalu. Penurunan daya beli disisi lain juga telah terefleksi dari anjloknya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menuju level 117,2 di bulan September dari 124,7 di bulan sebelumnya.

Beban Operasional Melonjak 33,5%, Laba Makin Terperosok

Meski beban pokok penjualan terpantau turun 1,4% secara kuartalan, namun sayangnya hal ini belum dapat mengimbangi amblesnya penjualan perusahaan yang berimplikasi pada melorot laba kotor UNVR sebesar 9,3% secara kuartalan menjadi Rp4.6 triliun. 


Hal ini berdampak pada melandainya margin kotor perusahaan menjadi 45,7% di kuartal III/2022 dari 47,7% di kuartal II/2022.


Belum selesai sampai di laba kotor, naiknya beban operasional sebesar 33,5% secara kuartalan kembali mencambuk laba operasi menjadi hanya tersisa Rp1,53 triliun atau susut 16,6% secara kuartalan. 


Naiknya beban operasional merupakan dampak dari melambungnya biaya distribusi yang terpantau meningkat 19.1% secara kuartalan pada kuartal III/2022. 


Dalam pandangan kami, besar kemungkinan naiknya harga BBM menjadi pemicu kenaikan biaya transportasi pada distribusi UNVR di sepanjang kuartal III/2022.

Kinerja melempem, Pangsa Pasar Terakselerasi

Meski kinerja kembali melambat, UNVR mencatatkan beberapa indikasi yang cukup positif dalam penyaluran produk-produknya, terutama di lini produk premium. Sebagai catatan, kontribusi segmen produk premium telah mencapai 25% terhadap total pendapatan UNVR pada kuartal III/2022.


Secara persentase, pertumbuhan segmen produk premium tercatat naik 7,5%, berdasarkan pernyataan dari manajemen perusahaan, yang lebih tinggi dari pertumbuhan total penjualan tahunan yang tercatat sebesar 5%. Belum lagi, segmen premium ini memiliki pangsa pasar yang tercatat lebih tinggi dari pangsa pasar nasional. Atas dasar pencapaian ini, manajemen berikrar akan terus berinvestasi dan berinovasi di segmen ini.


Segmen premium merupakan kategori pasar yang dinilai paling tahan di kala adanya tekanan daya beli masyarakat di beberapa waktu kedepan. Kami melihat, strategi perusahaan untuk menambah nilai di segmen ini merupakan langkah strategis yang perlu dijaga pertumbuhannya.


Perlu diketahui, UNVR mencatatkan pangsa pasar sebesar 38,7% pada 3Q22 ditinjau dari nilainya. Pencapaian ini naik tipis dari 38,3% di kuartal sebelumnya. Dari sisi volume, UNVR menguasai 31,6% pangsa pasar atau naik 30,9% secara kuartalan.

Target dan Prospek Unilever 

Meski melempem, bisnis e-commerce dan segmen Unilever Food Solution (UFS) perusahaan masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 50% secara kuartalan di kuartal III/2022. Meski demikian, kecilnya porsi segmen ini belum mampu menolong turunnya kinerja pendapatan secara keseluruhan di periode kuartal III/2022.


Ke depan, UNVR masih berfokus untuk meningkatkan daya saing dengan menargetkan pertumbuhan pangsa pasar di kisaran 3-4% atau 5-6% setelah sebelumnya sempat mengalami tren penurunan dalam tiga tahun terakhir. Bahkan manajemen menetapkan target pangsa pasar di atas 40% dalam dua tahun kedepan.


Beberapa cara yang akan dilakukan oleh manajemen adalah melakukan lima prioritas strategis yang sebelumnya sudah dilakukan dan akan diteruskan, yaitu: memperkuat dan membuka potensi penuh dari merek-merek besar dan produk utama lewat inovasi dan program pemasaran, memperluas dan memperkaya portofolio ke segmen premium, memperkuat kepemimpinan di saluran utama dan saluran masa depan, penerapan e-everything di tiap lini bisnis, dan jadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis berkelanjutan.

Namun demikian, investor tetap harus mengantisipasi adanya dampak lanjutan dari meningkatnya beban bahan baku ditengah adanya potensi perlambayan daya beli masyarakat. 

Di sisi lain, kompetisi yang semakin ketat juga mampu meredupkan penetrasi penjualan UNVR, terutama jika perusahaan tidak mampu memberikan inovasi dalam memenangkan pangsa pasar.

Sebagai penutup, UNVR kini diperdagangkan pada rasio P/E sebesar 30,9 kali atau di bawah dari rata-rata P/E 5 tahun sebesar 38,6 kali. UNVR juga dikenal sebagai salah satu emiten yang royal membagian dividen dengan rata-rata payout sebesar 100%.


Bagaimana strategi trading dan investasi saham UNVR? yuk upgrade menjadi VIP member Emtrade

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-WS-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi