Harga saham PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada 21 Oktober 2022 berhasil mencetak level tertinggi sepanjang sejarah tembus diatas Rp 10.000 per lembar saham. Pada perdagangan sesi 1 BMRI telah melesat 3,79% ke angka Rp 10.375 per lembar saham, dengan ini mengimplikasikan kapitalisasi pasar BMRI semakin tinggi jadi Rp 474,70 triliun. Capaian ini menjadikan BMRI memiliki kapitalisasi pasar ketiga terbesar di Indonesia. Kira-kira katalis apa saja yang mendorong penguatan harga saham BMRI? Mari kita ulas bersama. Jelang akhir Oktober dan momentum rilis laporan keuangan kuartal 3/2022 pelaku pasar memperkirakan BMRI juga akan mencetak kinerja keuangan yang semakin atraktif. Terlebih pada kuartal yang sama tahun 2021 lalu, kondisi Indonesia dinilai low base karena adanya lockdown akibat Pandemi Covid-19.Menurut data dari investing, forecast EPS kuartal 3/2022 bisa tumbuh signifikan +45,93% menjadi 210 EPS di kuartal 3/2021 yang sebesar Rp144. BACA JUGA: Kinerja All Time High, Begini Prospek Saham BBCA Sebagai salah satu saham banking big caps, BMRI punya likuiditas yang masih cukup terjaga terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) per semester 1/2022 di 85,70%, menunjukkan kemampuan BMRI yang masih punya ruang untuk menyalurkan kredit, namun tidak buru-buru menaikan suku bunga kredit. Selain itu, menariknya BMRI punya rasio CASA terhadap DPK mencapai 70,80%, ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2021 di 68,50%. CASA yang tinggi menunjukkan kemampuan BMRI yang masih bisa mempertahankan cost of fund tetap murah, sehingga operasional bisnisnya bisa lebih efisien. Selain itu, katalis lainnya menilai dari kondisi sektor perbankan Indonesia yang masih cukup kuat. Mengutip dari pernyataan Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur 20 Oktober 2022 lalu menyatakan perbankan nasional likuiditas masih terjaga dan struktur modal masih kuat dalam menghadapi risiko kredit macet. Likuiditas yang baik terlihat dari rasio alat likuid terhadap DPK yang terjaga .di 27,35%, sedangkan struktur permodalan tetap kuat terlihat dari rasio CAR sebesar 25,12% per Agustus 2022. Selain itu, penyaluran kredit juga masih terus ekspansif terlihat dari loan growth per September 2022 yang tumbuh 11% YoY. Pertumbuhan kredit ini mencapai level tertinggi sejak pertengahan 2019 lalu, menunjukkan kredit perbankan sudah pulih dari pandemi Covid-19 Figure 1. Loan Growth September 2022 Source : Trading Economic Jadi itu beberapa hal yang membuat atraktif pergerakan BMRI hari ini (21/10), walaupun begitu masih tetap ada risiko yang perlu diantisipasi, mengingat harga BMRI ini sudah menembus level tertingginya, maka ada potensi sudah rawan profit taking, sehingga harga bisa saja terjadi koreksi. Mau belajar trading dan investasi saham secara praktis? yuk upgrade ke VIP member Emtrade. Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan. Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade. -TN- Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.Ekspektasi Kinerja Kuartal 3/2022 Makin Atraktif
Bank Big Caps Yang Tahan Risiko Suku Bunga Naik
Sektor Perbankan Masih Kuat
https://emtrade.id/blog/9925/harga-saham-bmri-tembus-all-time-high-begini-penjelasannya
Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?
Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN
Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play
Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial