Beberapa waktu lalu saham BUMI yang sudah “tidur panjang” di level harga Rp50 akhirnya bangkit kembali. Hal ini cukup bikin heboh mengingat sudah dua tahun lebih BUMI stagnan di level terendah.
Namun dengan adanya rencana private placement untuk bayar utang, banyak yang mulai khawatir apakah BUMI akan kembali masuk ke geng saham gocap atau tidak.
Memang apa sih saham gocap itu? Bagi kalian yang penasaran dengan strategi trading dan risikonya, yuk simak pengertiannya dulu ya supaya pemahamannya lebih mantap.
Apa itu Saham Gocap?
Saham gocap adalah saham yang memiliki harga terendah yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu Rp50 per lembar. Nah ketentuan ini berlaku untuk saham-saham yang ada di papan pengembangan dan papan utama bursa. Untuk daftar saham yang tercatat di dua jenis papan ini bisa kamu cek di website resmi idx.co.id di menu Data Pasar.
Meski terdengar menakutkan, saham gocap masih bisa bangkit lagi. Semua saham bisa bergerak ke harga mana saja tergantung dari sentimen atau faktor positif apa yang bakal mendorong saham tersebut. Sehingga apabila ada perbaikan pada beberapa indikator yang menyebabkan saham turun hingga Rp50, tidak menutup kemungkinan harganya akan naik kembali.
Seperti misalnya saham BUMI yang berhasil keluar dari level Rp50 berkat revenue yang meningkat hingga ribuan persen.
Baca juga: [Artikel Panduan] Belajar Analisis Fundamental Part 3: Rasio Keuangan
Penyebab Harga Saham Gocap
Ada banyak faktor yang menyebabkan harga saham merosot sampai ke level terendah. Contohnya seperti faktor fundamental yang mana dari sisi kinerja, profitabilitas, dan lain sebagainya mengalami penurunan berkepanjangan. Sehingga investor yang awalnya punya saham di sana melihat perusahaan sudah tidak lagi prospektif dan memutuskan untuk menjual kepemilikan sahamnya.
Kemudian manajemen yang tersandung kasus hukum juga menjadi alasan lain di balik saham gocap. Kenapa? Soalnya dengan demikian perusahaan akan kehilangan kepercayaan investor mengingat kasus tersebut telah merusak citra baik yang selama ini dimiliki. Dan begitu ada tekanan jual, harga sahamnya pun turun.
Tidak hanya itu, faktor pendorong saham masuk ke level Rp50 sebenarnya sangat beragam. Satu hal yang pasti adalah faktor tersebut cenderung negatif bagi kinerja perusahaan.
Baca juga: 4 Ciri Portofolio Saham yang Ideal dan Cara Mengaturnya Agar Menjadi Ideal
Contoh Saham Gocap
Supaya lebih paham, kita bisa perhatikan kasus korupsi Jiwasraya pada tahun 2019 silam. Nah, beberapa tokoh yang tersandung kasus ini dulu cukup terkenal di ranah pasar saham. Oleh sebab itu pelaku pasar sudah tidak lagi percaya pada saham-saham yang dimiliki oleh tokoh tersebut. Contohnya seperti MYRX dan TRAM yang harga sahamnya terkerek turun, imbas dari sentimen kasus korupsi Jiwasraya.
Ciri-Ciri Saham Gocap
Salah satu langkah antisipasi agar dapat terhindar dari saham gocap adalah dengan mengenal karakteristiknya. Apakah suatu saham berpotensi menjadi saham gocap atau tidak?
Pertama, dilihat dari sisi good corporate governance dan fundamental untuk mengetahui kinerja perusahaan. Kalau good corporate governance dan fundamentalnya jelek, maka saham berpotensi besar menjadi saham gocap.
Kedua, cermati saham-saham yang terindikasi UMA atau unusual market activity. UMA mengindikasikan adanya masalah pada saham-saham tertentu. Kondisi ini dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya suspensi yang tentu akan sangat merugikan investor.
Jika saham yang dimiliki menunjukkan ciri-ciri tersebut, sebaiknya amankan modal terlebih dahulu. Sebab pada dasarnya mekanisme perdagangan didorong oleh supply dan demand. Jadi ketika nanti investor tidak percaya lagi dengan perusahaan tersebut, tentunya tekanan jual akan tinggi dan otomatis suplai membesar. Ketika suplai membesar, harga saham pun akan turun.
Baca juga: Apa itu Volume Saham dan Mengapa Penting DIperhatikan Trader?
Strategi Trading dan Risiko Saham Gocap
Trading saham tidak akan lepas dari yang namanya analisis. Coba analisis lagi saham gocap yang mau dibeli, apakah ada potensi reversal atau pembalikan arah menjadi naik? Atau adakah turnaround story seperti perbaikan dari sisi fundamental maupun kasus tertentu yang sebelumnya terjadi dan hal-hal negatif lainnya.
Jika tidak ada perbaikan atau sentimen positif yang bisa mendorong harga sahamnya, maka akan sangat berisiko untuk masuk di saham gocap. Intinya adalah kenali dulu perusahaannya. Mulai dari model bisnis, good corporate governance, hingga manajemennya. Jika sudah yakin dengan potensi perusahaan, maka bisa pertimbangkan untuk watch terlebih dahulu.
Namun perlu diingat, saham gocap berisiko tinggi. Trader dan investor harus siap menghadapi risiko apabila ternyata sahamnya “tidur” terus alias susah gerak. Sekalipun ada sentimen yang menurut kita positif, belum tentu pasar juga menganggap itu positif. Bahkan bisa mengalami delisting kalau terlalu lama ada di level 50. Jadi kembali lagi, harus lebih berhati-hati untuk trading di saham gocap.
Baca juga: Delisting Saham Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Strategi Investor
Tertarik belajar saham supaya profit maksimal? Atau dapat trading signal secara real-time? Semua bisa kamu dapatkan di Emtrade! Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.