Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Mau Beli IPO Bisnis Rumah Sakit Saratoga? Cek Dulu Fakta-Fakta Ini!

18 Okt 2022, 18:04 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Primaya Hospital atau PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) berencana akan IPO pada 8 November mendatang. PRAY merupakan salah satu investee SRTG yang bergerak di bidang holding, konsultasi manajemen, dan jasa layanan kesehatan.

Sebagai informasi, sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang SRTG kategorikan sebagai growth focus, atau sektor yang memiliki potensi pertumbuhan disamping investasinya di perusahaan yang sudah mature dan sektor teknologi.



Rencana IPO, Harga Penawaran Rp900-950/saham

PRAY berencana IPO pada tanggal 8 November tahun ini, dimana saat ini pada tanggal 14-21 Oktober merupakan masa penawaran awal (book building) dengan harga penawaran antara Rp900 hingga Rp950 per saham. PRAY akan menerbitkan 302,2 juta saham atau setara dengan 2,28% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO. Sehingga melalui PO tersebut perusahaan maksimal akan mendapatkan modal sebesar Rp287,1 miliar.



Penerbitan Convertible Bond

Bersamaan dengan IPO tersebut, PRAY juga akan menerbitkan 697 juta saham untuk penerbitan Mandatory Convertible Bond (“MCB”) atau obligasi konversi kepada Archipelago Investment Pte. Ltd dengan nilai nominal sebesar Rp627,3 juta. Melalui pelaksanaan MCB tersebut, kepemilikan masyarakat menjadi 2,17%. Meskipun kepemilikan tersebut relatif kecil, apabila obligasi konversi MCB sepenuhnya dikonversi, free float akan menjadi 7,16, atau berada di bawah ketentuan bursa 7,5%. Sehingga tidak menutup kemungkinan PRAY akan melaksanakan right issue untuk memenuhi kewajiban tersebut.

 BACA JUGA: Saham Bank Digital Lagi Tren Turun, Ini Penyebabnya

Saratoga Jadi Pemilik Minoritas PRAY

Meskipun SRTG tercatat sebagai salah satu investor PRAY, SRTG hanya sebagai pemilik minoritas saham PRAY. Apabila menghitung kepemilikan dari konversi obligasi Archipelago, kepemilikan SRTG hanya sebesar 2,85% dari total saham PRAY.



Dana IPO akan Digunakan untuk Ekspansi Bisnis

Dari perkiraan total modal Rp287,1 miliar yang akan didapatkan PRAY dari IPO, perusahaan akan menggunakan dananya untuk penggunaan:

1.    50% Modal untuk Pembelian Tanah

Tanah tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun rumah sakit baru di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Jawa. Saat ini perusahaan telah dalam tahap survey pembelian tanah di Jakarta dan Medan.

2.   25% Modal untuk Pengembangan Gedung dan Layanan Rumah Sakit yang Sudah Ada

Pengembangan yang dimaksud terkait dengan sarana, prasarana, dan layanan pada rumah sakit yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan diversifikasi layanan dengan menambah lantai bangunan dan menambah alat medis dan spesialis baru.

3.   25% Modal untuk Pembangunan Gedung Rumah Sakit Baru

Alokasi ini akan diberikan untuk pembangunan gedung rumah sakit baru dari anak usaha yang sudah ada maupun baru.

 

Profitabilitas Turun Pasca Covid

Sepanjang semester pertama 2022, PRAY mencatatkan penurunan kinerja baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Pendapatan tercatat turun 29,7% dibanding semester pertama tahun lalu menjadi Rp481,2 miliar, sedangkan laba bersih turun 88,0% menjadi Rp28,0 miliar. Kinerja yang melemah tersebut disebabkan kinerja musiman yang tinggi di tahun 2021 karena kasus Covid-19 yang melonjak, kondisi tersebut terlihat pada pendapatan dari pendapatan rawat inap yang mengalami penurunan paling signifikan, -34,4% dibandingkan tahun sebelumnya meskipun pendapatan rawat jalan mengalami kenaikan 13,5%.

Sehingga dengan meredanya kasus Covid-19 di Indonesia, potensi terjadinya penurunan kinerja PRAY di tahun 2022 akan cukup besar.



Valuasi Premium

Melalui asumsi PRAY akan diperdagangkan pada harga 950/saham, PRAY akan memiliki valuasi P/E 107 kali dengan EPS TTM (trailing 12 months) sebesar Rp8,86/saham (asumsi saham beredar tanpa MCB Archipelago.

Nilai tersebut termasuk cukup premium apabila dibandingkan dengan peersnya yang rata-rata berada di valuasi dibawah P/E 40 kali.



Risiko & Prospek Bisnis

Sektor healthcare terutama industri rumah sakit telah melalui puncak kinerjanya pada tahun 2021 lalu karena kasus Covid yang melonjak saat itu mendorong trafik rumah sakit dan penggunaan utilisasi kesehatan seperti obat, vaksin, vitamin, dan lainnya. Sehingga sejalan dengan meredanya kasus Covid-19 di Indonesia, kinerja sektor healthcare terutama rumah sakit juga akan mengalami penurunan. Disamping itu terdapat beberapa risiko lain berupa:

1) Penurunan anggaran kesehatan pemerintah

2) Penurunan nilai rupiah mendorong beban impor bahan baku yang lebih tinggi

3) Valuasi tinggi menurunkan minat investor

Meski demikian terdapat potensial upside berupa:

1) Kembalinya pasien non-covid dengan risiko paparan virus tersebut yang mereda

2) Digitalisasi sektor healthcare akan memudahkan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan

3) Rasio rumah sakit di Indonesia yang masih rendah


Mau trading dan investasi saham didampingi coach berpengalaman? yuk upgrade menjadi VIP member Emtrade

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AVV-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Skema Right Issue INCO dan Proyek Jumbo yang Sedang Berlangsung

21 Mar 2024, 13:25 WIB
article
ArtikelInsight

Usai Private Placement, BNGA Lanjut Buyback

21 Feb 2024, 15:20 WIB
article
ArtikelInsight

GOTO dan Grab Dikabarkan Akan Merger, Simak Potensinya di Sini

12 Feb 2024, 14:14 WIB
article
ArtikelInsight

FREN Mau Right Issue Jumbo, Buat Apa Dananya?

3 Feb 2024, 11:18 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi