Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Perusahaan Alat Kesehatan Mau IPO, Begini Prospeknya

13 Okt 2022, 17:52 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Di tengah isu risiko resesi global yang masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar, ada perusahaan produsen alat kesehatan yang malah siap listing atau melakukan aksi initial public offering (IPO) di bursa, yakni PT. Jayamas Medica Industri Tbk. Kira-kira gimana prospeknya? Mari kita ulas bersama. 


Profil & Model Bisnis


PT. Jayamas Medica Industri atau yang bakal listing dengan kode saham (OMED) ini merupakan salah satu perusahaan di industri kesehatan yang punya 6 produk utama sebagai kegiatan usahanya. 


Figure 1. Produk One Med 



OMED punya 2 anak usaha yaitu  PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) dan PT Inti Medicom Retailindo (IMR). Perlu diketahui, IMR baru diakuisisi 2021 lalu melalui IHSG. Berikut untuk rincian yang lebih lengkapnya : 


Figure 2. Rincian Anak Usaha



Menariknya, OMED memiliki dua fasilitas produksi serta pusat penelitan pengembangan (Litbang) secara internal, sehingga perusahaan bisa merancang, merekayasa, dan memproduksi banyak produk sendiri. 


Kinerja Keuangan & Prospek Bisnis

Dari sisi kinerja keuangan selama tiga tahun terakhir, hingga 2021 OMED mencatatkan penjualan yang terus meningkat. Namun, hingga Mei 2022 terdapat penurunan dari penjualan dan laba bersihnya, yang menurut kami terjadi karena faktor high base pada tahun 2020 dimana kebutuhan medis meningkat akibat Covid-19. Walaupun begitu, secara nominal nilai laba bersih masih tetap positif dan masih bisa mempertahankan net profit margin tinggi di atas 10%. 


BACA JUGA: Siapa Saham IPO Big Caps yang Paling Cuan Sejak IPO?


Figure 3. Profitabilitas One Med 



Melihat dari sisi prospek bisnis, pangsa pasar produk pilihan one med menurut Kemenkes per akhir Juni 2022 rata-rata menduduki peringkat 1 sd 4 di bandingkan kompetitor di bidang perbekalan alat kesehatan yang diproduksi lokal. 

Figure 4. Pangsa Pasar Produk Pilihan One Med 



Dari produk-produk diatas, tercatat bahwa pangsa pasar yang cukup tinggi kebanyakan masuk ke segmen produk kesehatan sekali pakai dan habis pakai dan juga merupakan kontributor terbesar ke penjualan OMED (figure 5). 


Figure 5. Kontribusi Segmen Terhadap Penjualan 5M22 



Menurut kami, selama segmen produk kesehatan sekali pakai dan habis pakai ini bisa dipertahankan pangsa pasarnya dengan posisinya sebagai kontributor utama pendapatan, maka pendapatan ke depan potensi bisa lebih optimal. 


Rencana Pelaksanaan IPO

OMED akan menawarkan saham ke publik sebanyak-banyaknya 4,05 miliar lembar  saham baru yang setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 25. Harga penawaran awal berkisar antara Rp 204 sd Rp 310 per lembar saham.,sehingga OMED potensi mendapatkan dana segar sekitar Rp 828 miliar sd Rp 1,25 triliun.  


Tanggal penting yang perlu diperhatikan : 

  • Perkiraan tanggal efektif : 21 Oktober 2022

  • Perkiraan masa penawaran umum : 25 Oktober - 27 Oktober 2022 

  • Perkiraan listing di BEI : 31 Oktober 2022 


Sayangnya, dalam IPO ini OMED tidak memberikan warant kepada pemegang saham, sehingga potensi keuntungan yang kita dapat hanya dari capital gain saja.


Struktur Kepemilikan Before & After IPO

Secara kepemilikan, jumlah saham beredar setelah IPO berkisar 27,05 miliar lembar saham (figure 5). Jika mengingat harga penawaran di Rp204 sd Rp301 per saham bisa mengimplikasikan potensi market cap sekitar Rp5,5 triliun - Rp8,14 triliun.  


Figure 6. Struktur Kepemilikan One Med 


Source : Prospektus OMED 2022

Rencana Penggunaan Dana

Dari aksi IPO ini OMED potensi bisa dapat dana segar mencapai Rp 828 miliar sd Rp 1,25 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk beberapa hal sebagai berikut : 

  1. 72,19% -> diambil OMED untuk membangun gedung, menambah mesin dan peralatan, serta untuk menamabh persediaan dan piutang usaha

  2. 28% -> diambil anak usaha untuk belanja modal dan modal kerja seperti pengembangan saluran distribusi, dan platform online, serta untuk kegiatan operasional.  

Melihat rencana penggunaan dana IPO diatas, kami menilai bahwa OMED akan fokus untuk ekspansi secara organik melalui pengembangan operasional beserta anak usahanya. 


Valuasi One Med

Melihat profitabilitas yang masih positif selama 3 tahun terakhir, maka kami menggunakan metrik valuasi menggunakan Price to Earning Ratio (P/E). Dengan asumsi estimasi laba bersih 2022 yang disetahunkan Rp 213,4 miliar dan jumlah saham beredar setelah IPO 27,05 miliar lembar saham, akan mengimplikasi ke EPS sebesar  7,89,


Dengan harga penawarann di Rp 204 sd Rp 301, maka bisa didapatkan P/E sebesar 25,87x sd 38,16x. Jika dibandingkan P/E sektor healtcare Indonesia menurut data dari simply wall st di 27,1x, maka bisa dibilang valuasi OMED di harga 204 masih undervalued, namun jika diharga Rp 301 maka OMED sudah dikategorikan overvalued atau mahal. 

Downside Risk

Kami menilai secara bisnis OMED memiliki downside risk yang perlu diantisipasi seperti adanya risiko penjualan menurun akibat pandemi yang mereda, pelemahan nilai tukar Rupiah, serta tren kenaikan suku bunga yang bisa berdampak pada harga bahan baku yang mahal. 


Kesimpuannya, menurut kami OMED memiliki bisnis yang cukup atraktif mengingat pangsa pasar yang tinggi yang didukung oleh bisnis model yang berkelanjutan, serta potensi ekspansi yang tinggi pasca IPO. Namun tetap perlu diantisipasi untuk risiko-risikonya mengingat saham yang akan IPO risiko volatilasnya lebih tinggi.  


Mau belajar trading dan investasi saham secara praktis? yuk upgrade ke VIP member Emtrade. 

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-TN-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Skema Right Issue INCO dan Proyek Jumbo yang Sedang Berlangsung

21 Mar 2024, 13:25 WIB
article
ArtikelInsight

Usai Private Placement, BNGA Lanjut Buyback

21 Feb 2024, 15:20 WIB
article
ArtikelInsight

GOTO dan Grab Dikabarkan Akan Merger, Simak Potensinya di Sini

12 Feb 2024, 14:14 WIB
article
ArtikelInsight

FREN Mau Right Issue Jumbo, Buat Apa Dananya?

3 Feb 2024, 11:18 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi