Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Begini Efek Pemangkasan Produksi OPEC+ Terhadap Indonesia

10 Okt 2022, 15:20 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Awal minggu lalu beredar kabar mengenai rencana OPEC+, 23 negara penghasil minyak terbesar dunia akan memangkas produksi lebih dari 1 juta barel per hari, kabar tersebut beredar sejak awal minggu lalu sebagaimana yang dikabarkan oleh Reuters pada tanggal 2 Oktober. Keputusan resmi OPEC+ mengenai kebijakan produksi diambil pada rapat yang dilaksanakan Rabu lalu.

Negara-negara OPEC+ bersepakat untuk memangkas produksi minyak mereka sebesar 2 juta barel per hari mulai November 2022, setara dengan 2,6% produksi global. Keputusan tersebut menjadi pemangkasan terbesar yang produksi minyak OPEC+ sejak tahun 2020 yang untuk menjaga harga minyak di atas 90$/barrel ditengah risiko perlambatan ekonomi.

BACA JUGA: Begini Pengaruh Harga Minyak ke Emiten Minyak

Meski demikian, fakta dilapangan diperkirakan OPEC+ hanya akan memangkas separuh dari kesepakatan, karena beberapa negara telah lebih dulu memangkas produksi nya dibawah kuota mereka. Merespon kebijakan tersebut, pada hari yang sama harga minyak brent mengalami 2,06% dan dilanjutkan rally sepanjang minggu, mengkakumulasi kenaikan sebesar 15,3% sejak isu tersebut muncul di 2 oktober hingga penutupan hari Jum’at (07/10) di US$98,3/barel menjadi harga penutupan tertinggi sejak akhir Agustus.


Keputusan tersebut dinilai cukup kontrarian, ketika semua negara sedang melawan inflasi yang tinggi, OPEC+ justru memangkas produksi harian yang dapat mendorong laju inflasi lebih tinggi. Menurut Global X Management, harga minyak global bisa berlanjut penguatannya hingga US$110/barel apabila sewaktu-waktu konsumsi dari China mulai pulih pasca lockdown.

Ini Dampaknya Bagi Indonesia

Bagi Indonesia, kondisi mengingkatnya harga minyak tersebut berpotensi berdampak negatif bagi neraca dagang cadangan devisa, mengingat 41% konsumsi BBM Indonesia berasal dari minyak impor dan komoditas minyak merupakan produk dengan porsi nilai impor terbesar di neraca dagang Indonesia bulan Januari-Agustus 2022. Data dari BPS menunjukan nilai impor minyak mentah dan hasil minyak Indonesia sepanjang 8M22 senilai US$24,04 miliar atau setara dengan 15,1% nilai impor Indonesia sepanjang 8 bulan pertama 2022.

Kombinasi antara harga minyak yang melambung dan nilai tukar rupiah yang menunjukan pelemahan selama sebulan terakhir ke Rp15.250/US$ semakin membebani biaya subsidi BBM Indonesia. Hal ini juga membuka peluang pemerintah kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi kedepan.

Ada Juga yang Diuntungkan

Meskipun kenaikan harga minyak menjadi katalis negatif bagi negara pengimpor minyak seperti Indonesia, di sisi lain terdapat pihak yang diuntungkan. Terutama emiten yang memiliki bisnis lifting dan penjualan minyak, seperti Medco Energi Internasional (MEDC) dan Energi Mega Persada (ENRG) yang akan diuntungkan dari kenaikan harga jual rata-rata (ASP).

MEDC memiliki US$1,01 miliar pendapatan dari kontrak penjualan minyak dan gas yang setara dengan 88% total pendapatan semester 1/2022. Sedangkan ENRG memiliki US$78,0 juta pendapatan dari penjualan minyak mentah yang berkontribusi 68% pendapatan kotor semester 1/2022.


 

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AVV-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi