Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Saham Laggard Adalah: Pengertian, Contoh, dan Timing Beli

30 Sep 2022, 15:20 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
saham laggard adalah

Saham laggard adalah salah satu istilah yang mesti kamu pahami, Emtraders. Biasanya jenis saham ini sering dihindari oleh sebagian besar investor. Soalnya, harga sahamnya cenderung “susah jalan”. Jadi rata-rata pengembaliannya dinilai kurang menarik karena lebih rendah dari kinerja market secara keseluruhan.

Kendati demikian sebenarnya laggard stock juga bisa jadi peluang bagus buat investor. Simak pengertian dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum beli sahamnya di artikel ini!

Apa itu Saham Laggard?

Saham laggard adalah jenis saham dengan kinerja atau pergerakan harga cenderung lebih lambat dibandingkan yang lainnya dalam satu sektoral atau indeks. Sehingga memiliki tingkat keuntungan yang lambat pula. Jadi tidak heran jika kerap disebut sebagai beban atau pemberat IHSG lantaran bergerak secara negatif.

Meski begitu belum tentu kualitasnya jelek. Laggard di sini lebih ke harganya bukan secara fundamental. Ingat, semua saham bergerak dalam siklus harga yang terus berulang. Artinya suatu saat nanti laggard stock pasti akan leading. Ketika posisinya masih laggard, hal ini bisa menjadi sebuah peluang bagi investor untuk cicil beli lebih banyak saat harga berada di bawah.

Baca juga: Cara Cut Loss di Saham Investing untuk Meredam Kerugian

Contoh

Saat ini yang masih tergolong saham laggard adalah sektor retail. Walaupun sekarang baru terdampak karena suku bunga dan inflasi naik, saham retail pasti akan kembali diapresiasi oleh pasar apabila ekonomi sudah mulai recover.

Adapun sektor properti seperti SMRA, BSDE, dan lain-lain yang harganya masih banyak di bawah akibat kenaikan suku bunga yang membuat minat KPR turun. Akan tetapi sebagian besar valuasinya masih murah dengan fundamental yang bagus dan ada reccuring income untuk bumper pendapatan, dll. Sektor ini nantinya juga akan mulai bergerak setelah diapresiasi oleh pasar jika ekonomi kian membaik. 

Baca juga: Efek Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi ke Pasar Saham

Kriteria Investor yang Cocok untuk Koleksi

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, laggard stock lebih cocok untuk investor dengan time frame menengah-panjang. Alasannya karena ketika fundamentalnya bagus, valuasi murah, tapi kondisi laggard, artinya ada aksi jual yang cukup masif pada saham tersebut. Atau karena animo yang belum cukup kuat oleh pasar. Pertimbangan seperti ini dibutuhkan holding period yang lebih panjang.

BACA JUGA: Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

Ciri-Ciri Saham Laggard yang potensial

Sebelum melakukan pembelian, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar tidak terjebak dengan saham gorengan.

  1. Perusahaan konsisten mencetak laba. Hal ini mengindikasikan bahwa jasa atau produknya cukup kuat di pasar.

  2. Cek struktur permodalan perusahaan. Bagaimana komposisi utang dalam neracanya? Semakin kecil komposisi utang, menunjukan struktur neraca keuangan masih sehat. Sebab biasanya emiten yang punya utang rendah masih memiliki kemampuan pendanaan melalui pinjaman yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk ekspansi. Ini penting karena perusahaan perlu melakukan ekspansi guna mengikuti arus dari siklus bisnis.

  3. Resiliensi. Ada kalanya kegiatan usaha emiten terganggu atau mengalami penurunan kinerja bahkan sampai rugi karena satu dan lain hal. Jadi sebenernya hal ini adalah sesuatu yang wajar karena tidak selamanya bisnis emiten mengalami pertumbuhan. Kalaupun turun, yang penting resiliensi. Artinya perusahaan memiliki kemampuan untuk recover dengan cepat.

  4. Saham tergolong likuid. Selain penurunan harga, risiko yang juga dihadapi investor di pasar adalah likuiditas. Jadi harus teliti juga dalam memilih saham dari segi likuiditas perdagangannya. Jika tidak likuid, maka akan susah untuk diperjualbelikan. Cara screening yang paling mudah dan cepat adalah dengan mengacu ke indeks LQ45.

Baca juga: Ciri-Ciri Saham yang Cocok Ditabung Jangka Panjang

Timing Beli Saham Laggard Adalah

saham laggard adalah

Walaupun rawan downtrend, biasanya laggard stock masih berada di stage 1 (fase akumulasi) yang tren besarnya menunjukkan sideways. Stage 1 juga biasa disebut sebagai siklus bearish reversal. Sehingga apabila harganya sudah selesai melewati stage 1, maka berpotensi mengalami uptrend di siklus selanjutnya.

Maka dari itu kamu harus perhatikan posisi teknikalnya sebelum melakukan cicil beli. Buy ketika sudah terkonfirmasi akumulasi. Bagaimana cara mendeteksi akumulasi tersebut?

  1. Diawali oleh downtrend di stage 4

  2. Begitu mulai sideways, volume harga meninggi di setiap kenaikan harga

  3. Biasanya membentuk pola chart bearish reversal: V pattern, double bottom, triple bottom, inverse head and shoulders, dan lain sebagainya.

  4. Saham siap lanjut naik ke stage 2 apabila harga melewati resisten (breakout) dari masa sideways-nya dengan volume tinggi.

  5. Akan lebih baik jika pembelian dilakukan saat valuasinya masih murah.

Untuk pembahasan lebih jelas tentang tanda akumulasi beserta contoh chart-nya, baca artikel di bawah ini.

Baca juga: Cara Mengetahui Bandar Sedang Akumulasi 

Kesimpulannya, saham laggard adalah saham yang kinerjanya cenderung lebih lambat dan sering kali disebut sebagai pemberat IHSG. Namun investor tetap bisa mendapatkan peluang bagus selama proses screening dilakukan dengan tepat. Mau tahu bocoran laggard stock yang potensial?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi