Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Bukan Cuma Motor, INDY Bakal Garap Mobil Listrik Juga, Begini Analisisnya

26 Sep 2022, 16:51 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Dari banyak emiten yang memiliki bisnis utama di industri batubara, INDY menjadi salah satu emiten yang memiliki komitmen besar untuk transformasi bisnisnya menuju energi bersih. INDY telah berkomitmen untuk memperoleh 50% pendapatannya dari bisnis non-batubara pada tahun 2025, dimana pada laporan keuangan terakhir di semester 1 tahun 2022 pendapatan batu bara INDY masih 90,4% dari total pendapatan.

Sebelumnya INDY telah memperluas bisnisnya ke segmen non-batu bara dari beberapa akuisisi dan joint venture berikut:

  1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya dari Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), joint venture penyedia infrastruktur dan pembangkit listrik yang dibentuk pada 3 Maret 2021.
  2. Tambang Emas dan Metals dari Nusantara Resources Limited yang selesai diakuisisi pada 7 Oktober 2021.
  3. Ekosistem Kendaraan Listrik Roda Dua dari 4 anak usaha yang dibentuk yang melayani mulai dari perakitan, penjualan, hingga perdagangan unit kendaraan roda dua dan suku cadangnya dibawah:

-      Electra Mobilitas Indonesia (EMI)

-      Ilectra Motor Group (IMG)

-      PT Electra Distribusi Indonesia (EDI)

-      PT. Electra Auto Indonesia (EAI)

Tak usai disana, INDY juga memperluas bisnis green energynya ke industri kendaraan listrik roda empat. Pada 22 September lalu, INDY mendirikan perusahaan patungan (joint venture) antara anak usahanya PT Mitra Motor Group (MMG) dengan Foxteq Singapore Pte dengan nama PT Foxconn Indika Motor (FIM). FIM nantinya akan memiliki operasional utama memproduksi kendaraan roda empat, baterai, dan memberikan jasa konsultasi manajemen.

BACA JUGA: Berikut Ini 10 Emiten BUMN dengan Laba Bersih Terbesar

Foxteq merupakan perusahaan afiliasi Foxconn, salah satu produsen elektronik terbesar di dunia, dimana selain memiliki kemampuan mengembangkan kendaraan listrik, Foxconn juga memiliki kemampuan yang luas di sektor teknologi. Pada JV dengan INDY, Forteq memiliki kepemilikan sebesar 40% atau senilai Rp26 miliar, sedangkan sisa 60% kepemilikan dimiliki oleh INDY melalui FIM. 


Langkah pembentukan JV kendaraan listrik roda 4 tersebut merupakan salah satu kelanjutan dari MOU yang telah ditandatangani pada akhir Januari lalu, dimana pada MOU tersebut menyepakati kolaborasi antara INDU, IBC, Foxconn, dan Gogoro untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik baik roda 2 maupun roda 4.

Kinerja INDY Masih Didominasi oleh Batu bara

Meskipun INDY menargetkan 50% pendapatan akan diperoleh dari bisnis non-batu bara, pada semester pertama 2022 INDY mencatatkan pendapatan sebesar US$1,9 miliar naik 66,7% dibandingkan semester pertama 2021, dimana hanya tercatat US$186 juta pendapatan yang dihasilkan dari non-batu bara atau setara dengan 9,6% dari total pendapatan.

Di sisi laba bersih, INDY mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan, tumbuh 16 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$201 juta. Momentum harga batu bara yang tinggi mendorong profitabilitas INDY meningkat dengan harga jual rata-rata Kideco naik sebesar 68% meskipun volume produksi turun 5,9%.


Sehingga meskipun INDY memiliki alur bisnis yang mengarah ke energi bersih, dalam jangka pendek INDY masih diuntungkan dengan tingginya harga batubara global.

Bagaimana strategi investasi dan trading saham INDY? Temukan selengkapnya di VIP member Emtrade

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AVV-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi