Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Review Market Hari Ini: Bos Bank BCA Jualan Saham BBCA, Ada Apa Nih?

19 Sep 2022, 20:10 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Hello Emtraders…


Presiden direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) jualan sebagian saham BBCA. Apakah ini berarti prospek BBCA jelek?

Kabar lain datang dari Polandia yang kecewa setelah impor batu bara dari Indonesia. Wah... ada apa ini?




Market Update




Bos Bank BCA Jualan Saham BBCA, Ada Apa?

Presdir BBCA, Jahja Setiaatmadja, melepas sebagian saham kepemilikannya. Dilansir dari dokumen laporan kepemilikan saham yang diunggah di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jahja menjual 500.000 lembar saham BBCA, dengan nilai Rp 8.725 per saham pada 15 September. Dengan demikian, nilai divestasi 500.000 lembar saham itu sebesar Rp 4,36 miliar.
Tujuannya adalah untuk melakukan renovasi rumah, menurut dokumen yang dibuat oleh Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto.

BACA JUGA: Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

Di saat bersamaan, Jahja juga menjual 500.000 lembar saham kepemilikan BBCA dengan tujuan untuk investasi. Adapun harga per lembar sahamnya sebesar Rp 8.750, sehingga total nilai divestasi dengan tujuan investasi ini mencapai Rp 4,37 miliar.
Jika ditotal, Jahja menjual 1 juta lembar saham kepemilikan BBCA pada 15 September kemarin. Usai transaksi penjualan saham tersebut, Jahja saat ini memiliki 39.811.090 lembar saham BBCA.
Penjualan saham oleh Jahja bukan berarti prospek BBCA kurang baik. Buktinya saham BBCA hari ini menguat 2,37% ke 8.650.

Lagipula BBCA mampu beradaptasi dengan tren digitalisasi perbankan saat ini. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan volume transaksi mobile banking BCA pada kuartal II/2022 tumbuh 53% (year-on-year/yoy) menjadi 3,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai transaksinya mencapai Rp 2.554 triliun sepanjang semester I/2022.

Selain itu, lanjut Hera, volume transaksi internet banking BCA juga tumbuh 17% yoy menjadi 1,2 miliar. Nilai transaksi Internet banking BCA pun mencapai Rp8.422 triliun.


Kabar Ramai di Pasar

 

+ PT Sedaya Multi Investasi (SMI), unit usaha PT Astra International Tbk (ASII) telah membeli saham baru PT Bank Jasa Jakarta (PT BJJ). Dalam keterbukaan informasi dijelaskan bahwa pada 1 Juli 2022, PT SMI telah menandatangani Shares Subscription Agreement (SSA) dengan PT BJJ. Berdasarkan perjanjian tersebut, SMI akan mengambil bagian atas 1,14 juta saham baru yang mewakili 49,56% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,88 triliun. Adapun per 16 September 2022, seluruh persyaratan pendahulu berdasarkan SSA untuk menyelesaikan transaksi termasuk persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah terpenuhi.

+ Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Krakatau Konsultan (KK) menjual saham yang dimiliki oleh PT Krakatau Engineering (KE) kepada PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK). Penjualan yang berlangsung pada 14 September 2022 itu, senilai Rp4.628.197.000 kepada KBK. Paska transaksi, maka kepemilikan saham KE di KK dari sebelumnya 99,99% menjadi 50,99% sedangkan KBK di KK dari 0% menjadi 49%.

+ PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit pada 2022 didukung oleh alokasi capex atau belnaja modal sebesar Rp200 miliar. Sampai paruh pertama 2022 capex sudah dibelanjakan Rp100 miliar.

+ PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) berencana melakukan aksi korporasi dengan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue. BACA menargetkan mendapatkan dana segar Rp1,99 triliun yang akan digunakanuntuk ekspansi usaha.


Geger Batu Bara Indonesia Dikecam Polandia

Polandia mengecam batu bara asal Indonesia karena tidak sesuai dengan kualitas dan spesifikasi yang telah disepakati.

Kabarnya, Polandia diwakilkan oleh Wakil Duta Besaranya dan Perusahaan BUMN pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Polandia sudah melakukan kunjungan ke Indonesia, khususnya menemui Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI).

"Iya, ini laporan yang kami terima dari pihak Polandia (ada ke tidak sesuaian ekspor batu bara). Ini bad supply tidak sesuai dengan yang disepakati, menjadi sentimen negatif bagi eksportir Indonesia atas kesalahan yang dilakukan," terang Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).

"Ini pertama kali dalam sejarah mereka impor dari Indonesia dengan jumlah 50 ribu - 70 ribu ton. Dan ini jadi pelajaran dari pihak Polandia agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat atas impor yang dilakukan ke Indonesia," terang Hendra.

Kabar ini menjadi penekan kinerja saham emiten batu bara hari ini. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) anjlok 6,67% menjadi 168. Disusul PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turum 2,65% menjadi 42.275.

Kemudian PT Indika energy Tbk (INDY) dan PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) masing-masing turun 1,3% ke 3.030 dan 0,51% ke 3,910.




Macro Time!

+ Para pelaku pasar memprediksi suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, akan naik sebesar 75 hingga 100 basis poin (bp). Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 80,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 20%. Jika terjadi artinya The Fed masih agresif.

+ Bank Dunia menyatakan kenaikan suku bunga oleh bank sentral dapat memicu resesi global pada 2023. Menaikkan suku bunga membuat ongkos pinjaman semakin mahal shingga bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. "Dalam keadaan seperti itu, bahkan pukulan moderat terhadap ekonomi global selama tahun depan dapat mendorongnya ke dalam resesi," kata Bank Dunia.

+ Pasar smartphone Indonesia mengalami penurunan pada kuartal II/2022 sebesar 10% yoy, menurut laporan dari International Data Corporation's (IDC). Namun secara kuartalan tumbuh sebesar 6,9% qoq menjadi 9,5 juta unit. Secara keseluruhan, paruh pertama tahun 2022 ditutup 13,7% yoy.

+ Toyota Avanza mencatatkan diri sebagai mobil terlaris selama tiga bulan beruntun, mulai dari Juni, Juli hingga Agustus 2022. Pada Agustus, Avanza terjual sebanyak 7.030 unit, di bulan sebelumnya yakni Juli terjual sebanyak 7.542 unit dan Juli sebanyak 6.173 unit.


Mau dapat update market sebelum pasar buka di Morning dan Day Briefing setiap hari? yuk upgrade menjadi VIP member Emtrade

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-FR-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi