Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

7 Tips Money Management untuk Trading dan Investasi Saham

31 Agu 2022, 15:08 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
tips money management

Banyak pemula yang masuk ke pasar saham berharap untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek. Namun juga perlu diingatkan bahwa saham tidak selalu berbicara tentang profit. Ada kalanya kinerja pasar memburuk yang kemudian menekan harga saham.

Maka dari itu, ada hal lain yang penting untuk diperhatikan, yakni money management. Singkatnya strategi ini berfokus pada pengelolaan dana investasi agar bisa memperoleh profit yang optimal sekaligus menekan tingkat kerugian.

Jadi tidak hanya perihal analisis fundamental dan teknikal saja, tapi kemampuan money management juga perlu diasah guna memitigasi risiko pasar. Lalu, bagaimana cara melakukan money management? Mari simak ulasannya di artikel ini.

 Pahami Sebelum Membeli

Tips money management pertama adalah pahami seluk-beluk instrumen investasi saham sebelum membeli. Sekalipun kamu ingin berinvestasi di instrumen lain seperti kripto, obligasi, atau forex, kalau tidak mempunyai ilmu yang mumpuni dan strategi investasi yang tepat, akan sulit nantinya ketika berhadapan dengan risiko pasar yang besar.

Start Small

Hal kedua yang perlu diperhatikan untuk money management adalah nominal jual dan beli saham. Dalam kasus investor pemula, sebaiknya dimulai dengan jumlah yang kecil. Seberapa kecil? Disesuaikan dengan preferensi atau kenyamanan masing-masing ketika melakukan pembelian atau pembatasan risiko.

Jadi semisalnya rugi, kamu tidak merasa keberatan dengan uang kerugian tersebut. Anggap sebagai uang untuk belajar saja. Nanti begitu ilmunya bertambah dan skill mulai terasah, modalnya boleh ditambah sedikit demi sedikit.

Perlu dicatat juga bahwa modal yang digunakan harus berupa uang dingin, bukan uang untuk dana pendidikan anak, uang bayar premi, atau sebagainya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama.

BACA JUGA: Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

Aset Alokasi

Setelah mulai dari nominal yang kecil, perhatikan pula aset alokasinya. Itu artinya, nominal uang yang dialokasikan untuk setiap saham harus diperhitungkan dengan baik agar tingkat risiko tetap terjaga. Simak ilustrasi di bawah ini.

Modal investasi Rp100 juta dengan 10 saham berbeda yang dibeli. Maka alokasinya:

Rp100 juta→ 10% dari total modal atau Rp10 juta per saham

Jika merujuk pada ilustrasi ini, tipsnya adalah jangan all in atau beli langsung dengan nominal Rp10 juta untuk satu saham. Terutama kalau kamu masih pemula. Misalnya, ketika beli saat breakout, pakai 5% dari alokasi setiap saham dan masuk lagi saat ada retracement.

Banyak orang yang beranggapan strategi ini akan memakan waktu yang lama untuk menghasilkan profit. Padahal untung besar di awal belum tentu bisa bertahan lama di pasar. Maka dari itu, fokusnya ada pada proses yang dilakukan sedikit demi sedikit agar keputusannya tidak terbawa emosi karena modalnya terlalu besar.

BACA JUGA: Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

Diversifikasi

Apa itu diversifikasi? Diversifikasi adalah strategi manajemen risiko dengan mengalokasikan modal investasi ke beberapa jenis saham yang berbeda. Sebelum diversifikasi, tentukan dulu jumlah maksimal saham yang dimiliki di portofolio.

Emtrade selalu sarankan untuk mengoleksi maksimal 10 saham. Boleh saja kalau mau koleksi lebih dari 10 saham, dengan catatan mampu memantau dan memang sedang ada peluang, bukan karena FOMO semata.

Selanjutnya tentukan kategori saham yang ingin dibeli. Big cap atau second liner? Saham big cap atau saham berkapitalisasi besar nilainya cenderung stabil, sehingga lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Sedangkan second liner pergerakannya lebih volatile. Biasanya kategori saham ini dipakai untuk trading jangka pendek atau follow the trend.

Saat melakukan diversifikasi, pertimbangkan strategi sektoral. Dengan kata lain, 10 saham yang mau dikoleksi tadi berasal dari sektor yang berbeda-beda. Misalnya, sebagian dari sektor consumer goods, sektor teknologi, dan sisanya dari sektor perbankan.

Hal ini dilakukan agar apabila ada sentimen negatif yang kemudian menurunkan harga saham dari sektor tertentu, maka nilai portofolio akan lebih terjaga. Sebab saham dari sektor lain yang tidak terkena imbas masih dapat menopang performa portofolio.

BACA JUGA: Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

Tahu Kapan Tambah dan Kurangi Posisi

Tips money management selanjutnya, yaitu tahu timing yang baik untuk tambah dan kurangi posisi. Strateginya akan berbeda tergantung jangka waktu investasinya. Untuk trading jangka pendek, penambahan porsi saham dapat dilakukan ketika ada retracement atau breakout setelah membentuk base baru.

Sedangkan investasi jangka panjang, terlepas dari apakah sahamnya sedang turun atau naik, boleh tambah koleksi selama fundamental perusahaan bagus dan valuasi murah. Terutama untuk saham perbankan besar dan saham defensif. Cara belinya menggunakan metode dollar-cost averaging atau dicicil.

Lalu, kapan harus kurangi posisi? Untuk trading, stop loss dilakukan ketika saham turun dari support dan kurangi posisi ketika market sedang sideways. Itu artinya porsi saham untuk trading di portofolio jumlahnya harus lebih kecil dibandingkan saham untuk investasi.

Beda halnya dengan investor yang punya time horizon lebih panjang. Posisi perlu dibatasi jika saham tertentu mengalami penurunan kinerja pada fundamentalnya dengan porsi tergolong besar sekitar 15-50%. Pembatasan dilakukan pada saat harga saham naik.

Realisasikan Keuntungan

Ketika memperoleh profit yang besar, pertimbangkan untuk segera merealisasikan keuntungan tersebut. Jangan terus-terusan di putar di pasar. Mengapa demikian? Karena dengan begitu kamu bisa mengamankan modal awal. Nah, keuntungan yang didapat dari modal tersebut dapat digunakan kembali untuk trading atau investasi.

Cara ini membawa dampak positif terhadap emosi dan psikologis mengingat pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih objektif. Tetapi apabila modalnya ditambah terus-menerus, nominalnya tentu akan membesar dan pada akhirnya pengambilan keputusan tercampur aduk oleh perasaan emosional dan menjadi tidak objektif.

Jangan Ambil Keputusan Ketika Emosi

Tips money management terakhir adalah jangan membuat keputusan ketika emosi. Misalnya, ada satu saham yang turun drastis dalam satu hari. Ketika sisi emosional mengambil alih diri kita, yang terpikirkan pasti jual saham dalam keadaan rugi dalam. Bahkan biasanya mereka yang tidak mempunyai money management yang baik cenderung akan beli lebih banyak di bawah atau average down agar posisi untung bisa lebih cepat tercapai.

Padahal jika mau bersabar, tanda-tanda technical rebound dapat dimanfaatkan untuk mengurangi posisi di saham tersebut. Atau kalau memang ingin beli lagi, pastikan jumlahnya sesuai dengan aset alokasi yang telah ditetapkan di awal.

BACA JUGA: Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi