Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Kapan Harus Beli Saham? Ini Dia 3 Momen yang Bisa Dipertimbangkan

29 Agu 2022, 16:43 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pernah galau waktu mau beli saham? Kira-kira kapan ya waktu terbaik untuk beli saham? Pertanyaan seperti ini biasanya muncul karena khawatir harga akan turun usai dibeli. Tapi tenang saja, kali ini kita akan bahas 3 momen emas beli saham yang bisa kamu pertimbangkan. Pastikan baca sampai selesai, ya!

Buy on Weakness

Buy on weakness adalah strategi pembelian saham pada harga rendah untuk mengantisipasi adanya pembalikan arah menuju naik yang biasanya terjadi dalam jangka pendek dan ditandai oleh harga yang memantul dari area support. Apa itu support? Support merupakan level harga yang menahan agar harga tidak turun lebih dalam. Bisa berupa moving average, trendline, atau horizontal line.


Namun perlu diketahui kalau support sebenarnya tidak selalu menahan kejatuhan harga. Misalnya, support didapat dari indikator moving average dengan rentang waktu kecil. Support ini tergolong lemah karena biasanya akan mudah ditembus.

Support dikatakan kuat ketika level tersebut didapat dari rentang waktu yang lebih besar. Support yang bersifat major seperti ini cenderung sulit ditembus, sehingga potensi harga akan memantul dari support dan lanjut naik ke atas terbilang besar.

Hal lain yang perlu diperhatikan untuk buy on weakness adalah penurunan yang terjadi harus diikuti oleh tekanan jual yang mulai berkurang atau sudah oversold. Cari tahu juga tren besarnya apa? Bullish? Sideways? Atau Bearish?

Strategi buy on weakness akan lebih optimal jika digunakan saat tren besar menunjukkan bullish. Ini dikarenakan pergerakan harga diikuti oleh optimisme pelaku pasar.

Baca juga: 3 Cara Manajemen Risiko dalam Trading Saham

Buy on Retracement

Strategi buy on retracement hampir sama dengan buy on weakness, di mana saham dibeli ketika terjadi pantulan dari area support. Namun yang membedakan adalah buy on retracement didahului oleh kenaikan yang menembus area resisten (breakout), sehingga area tersebut akan menjadi support baru.

Pada saat harga mengalami retracement atau koreksi teknikal ke area support yang baru dan memberikan tanda pantulan, maka bisa lakukan buy on retracement.


Gambar yang diberi tanda panah merupakan area untuk buy on retracement. Terlihat sebelumnya telah terjadi breakout (candle hijau panjang menembus garis MA) dan kemudian koreksi sementara.

Baca juga: Cara Atasi Saham Nyangkut

Buy on Breakout

Momen emas untuk beli saham yang terakhir adalah buy on breakout. Strategi ini mengacu pada pembelian saat harga saham bergerak ke atas area resisten dengan volume yang ikut meningkat. Resisten merupakan level harga yang menahan agar harga tidak naik lebih lanjut. Oleh karenanya saham yang berhasil menembus resisten berpotensi membentuk tren kenaikan yang lebih panjang.


Ketika sudah terkonfirmasi bahwa harga melewati resisten, maka area tersebut bisa digunakan sebagai area beli dan secara otomatis akan menjadi area support yang baru. 

Strategi buy on breakout akan lebih efektif pada saat harga sedang dalam masa uptrend. Tetapi bagaimanapun juga tetap ada risiko yang harus diwaspadai. Dengan alasan tersebut, penting untuk trader disiplin dalam memasang stop loss sebagai bentuk antisipasi kalau harga kembali turun menembus area support atau terjadi false breakout.

Baca juga: Hati-Hati Jebakan Dead Cat Bounce dalam Trading, Begini Antisipasinya

Kalau kamu mau belajar lebih banyak tentang strategi trading dan investasi saham, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Saham Grup Barito Merosot, Kapan Balik Arah?

10 Jan 2024, 10:48 WIB
article
ArtikelTeknikal

Strategi Trading Saham Saat Market Sideways

14 Jan 2023, 13:30 WIB
article
ArtikelTeknikal

Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu

2 Des 2022, 17:05 WIB
article
ArtikelTeknikal

Cara Kerja Big Fund Saat Jual-Beli di Pasar Saham

9 Nov 2022, 15:37 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi