Saham properti menjadi salah satu sektor yang sedikit banyak akan terdampak oleh kenaikan suku bunga yang diberlakukan sejak kemarin (23/08). Bank Indonesia (BI) secara resmi menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,5%. Hal ini berpotensi menurunkan minat beli properti.
Berbicara tentang saham properti, mana saja yang valuasinya masih murah? Dan bagaimana dengan kinerja keuangan terbarunya? Berikut ulasannya
SMRA (PT Summarecon Agung Tbk)
Jika dibandingkan dengan rata-rata valuasi 5 tahun, saham SMRA bisa dibilang masih terdiskon. Price to Book Value (PBV) saat ini sebesar 1,1 kali. Angka ini masih di bawah rata-rata 5 tahunnya yang sebesar 1,8 kali.
SMRA tercatat membukukan lonjakan laba bersih 134,56% pada semester I/2022 sebesar Rp254,60 miliar. Di mana pada periode sama tahun lalu hanya Rp108,54 miliar. Kenaikan ini sejalan dengan pendapatan bersih yang tumbuh 10,99% dari semester pertama tahun sebelumnya Rp2,45 triliun menjadi Rp2,72 triliun.
Baca juga: Tips Investasi, Begini Cara Cari Saham Valuasi Terdiskon yang Benar
CTRA (PT Ciputra Development Tbk)
Valuasi saham CTRA juga bisa dibilang masih terdiskon. PBV saat ini 1 kali, sedangkan rata-rata 5 tahunnya sebesar 1,2 kali.
Sepanjang semester I/2022 CTRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp1 triliun. Angka ini melonjak 107,8% dari periode semester I/2021 yang hanya Rp483,37 miliar. Adapun pendapatan perseroan juga mengalami kenaikan 16,04% dari Rp4,02 triliun menjadi Rp4,66 triliun.
Baca juga: 5 Saham yang Sering Bagi Dividen, Ada Apa Saja?
BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk)
Saham properti dengan valuasi murah berikutnya adalah BSDE, di mana PBV saat ini sebesar 0,6 kali. Lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata PBV 5 tahun sebesar 0,9 kali.
Laba bersih BSDE sepanjang semester I/2022 menyusut 31,8% menjadi Rp509,03 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp746,96 miliar. Meski begitu pendapatan bersihnya tumbuh 17,86% dari Rp3,25 triliun menjadi Rp3,82 triliun.
Baca juga: Adu 5 Saham Big Caps: Siapa yang Kasih Cuan Terbesar Sejak IPO?
ASRI (PT Alam Sutera Realty Tbk)
Jika dibandingkan dengan rata-rata valuasi 5 tahun, saham ASRI sudah mendekati harga wajarnya. PBV ASRI saat ini 0,4 kali, masih lebih kecil dari rata-rata valuasi 5 tahun sebesar 0,5 kali.
Sepanjang 3 bulan pertama tahun 2022, ASRI membukukan laba bersih sebesar Rp136,85 miliar di mana pada periode sama tahun 2021, ASRI masih mencatatkan rugi bersih Rp311,44 miliar. Di sisi lain perolehan pendapatan perseroan mencapai Rp947,19 miliar, naik 102,5% dibandingkan kuartal I-2021 senilai Rp467,61 miliar.
Baca juga: Cara Membuat Trading Plan dengan Support dan Resistance
PWON (PT Pakuwon Jati Tbk)
Berikutnya PWON juga terbilang murah secara valuasi. PBV saat ini 1,4 kali, sedikit lebih besar dibandingkan PBV rata-rata 5 tahunnya 2,1 kali.
PWON membukukan laba bersih sebesar Rp753,5 miliar pada semester I/2022, tumbuh 62,27% dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp465,06 miliar. Sedangkan pendapatannya juga naik 11,84% dari Rp2,26 triliun pada semester I/2021 menjadi Rp2,75 triliun.
Baca juga: 10 Saham Consumer Goods, Mana yang Valuasinya Paling Murah?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.