Zimbabwe Inflasi 191% Tapi Sahamnya Bisa Cuan, Kok Bisa?
https://emtrade.id/blog/9109/zimbabwe-inflasi-191-tapi-sahamnya-bisa-cuan-kok-bisa
Amerika Serikat memiliki inflasi sebesar 9,1% saja sudah terancam resesi. Bayangin kalo inflasinya mencapai ratusan persen! Bagaimana tuh kondisi negaranya?
Zimbabwe adalah negara dengan inflasi yang mencapai nyaris 200%, tepatnya 191,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni. Ini yang tertinggi sejak 14 bulan lalu.
Konflik antara Rusia dan Ukraina makin memperparah inflasi di negara Afrika itu. Sejak konflik di Eropa Timur tingkat inflasi Zimbabwe melonjak dari 66% menjadi 130% yoy pada Mei. Dalam dua bulan laju inflasinya meningkat lagi hingga hampir 200-an%.
Inflasi Zimbabwe sebenarnya sudah melandai. Jika melihat ke belakang, pada 2008 hingga 2009 di Zimbabwe terjadi hiperinflasi. Ekonom dari Cato Institute memperkirakan, inflasi bulanan Zimbabwe di 2008 mencapai 7,9 miliar persen. Bahkan menurut Dana Moneter Internasional (IMF) inflasinya mencapai 500 miliar persen.
BACA JUGA: Begini Update Anggota LQ45 dan IDX30 Terbaru
Inflasi yang sangat tinggi membuat uang tidak harganya. Uang kertas menjadi hanyalah kertas. Tidak ada nilainya!
Saat ini US$ 1 setara dengan ZWL 322. Ini sudah naik 3 kali lipat sejak awal tahun 2022 sebesar ZWL 108/US$. Nilai uang pun makin tergerus.
Jika di Indonesia memiliki uang 100 miliar atau triliunan bisa menjadi orang terkaya. Namun berbeda di Zimbabwe pada tahun 2008 dan 2009. Untuk membeli 3 telur ayam warga Zimbabwe harus merogoh kocek ZWL 100 miliar. Bahkan jika memiliki uang ZWL 100 triliun pun masih belum cukup buat ongkos bus.
Saat itu US$ 1 setara dengan ZWL 35 kuadrilian (35.000.000.000.000.000) atau 35.000 triliun dolar Zimbabwe (ZWL).
Inflasi Meroket, Harga Sahamnya Nanjak. Kok Bisa?
Indeks saham Zimbabwe pada 2021 tumbuh 208,97% padahal saat itu inflasinya berada di kisaran 60%. Bahkan saat inflasinya mencapai 96,4% pada April 2022, indeks sahamnya melonjak hingga 55,26%. Apa yang terjadi?
Ini karena investor Zimbabwe melihat saham adalah sebagai tempat untuk menghabiskan uang yang nilainya terdepresiasi.
Investor memiliki sedikit pilihan lain dan penduduk setempat dengan memilih untuk membeli saham untuk menghindari kehilangan nilai uang mereka.
"Inflasi mulai naik lagi, jelas ada kecemasan di sekitar nilai tukar dan tidak ada keyakinan nyata dari perspektif kebijakan dari pihak berwenang, meskipun ada beberapa solusi yang dicoba," kata Lloyd Mlotshwa, kepala penelitian di IH Securities yang berbasis di Harare.
"Itu biasanya menunjukkan investor tergelincir kembali ke mentalitas lindung nilai. Satu-satunya aset legal dan layak yang tersedia adalah ekuitas dan properti. Ekuitas, paling tidak, memberi Anda likuiditas untuk masuk dan keluar," tambahnya.
Tapi, “sepandai pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga”. Walaupun saham Zimbabwe meroket akhirnya tumbang juga. Ini karena inflasi yang mencapai 191,6% ditambah kenaikan suku bunga hingga mencapai 200%.
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-FR-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/9109/zimbabwe-inflasi-191-tapi-sahamnya-bisa-cuan-kok-bisa
Tren Harga Batu Bara Lagi Naik, Sahamnya Ikutan Naik?
Holding Geothermal Bakal Segera Dibentuk, PGEO Jadi Induknya
Lagi Genjot Ekspansi, Saham Kesehatan Makin Bergairah di Tengah Isu Polusi?
Perancis Dorong Harga Batu Bara, Gimana Prospek Sahamnya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial