Bebas finansial adalah suatu kondisi di mana seseorang mampu mengendalikan atas uang yang dimiliki. Orang yang bebas finansial bisa hidup dengan rasa bebas dari beban keuangan. Bisa beli segala macam hal yang diimpikan, menambah nilai aset yang dimiliki dengan mudah, dan bahkan pensiun dini tanpa bergantung dengan orang lain untuk menyambung hidup setelahnya.
Sayangnya masih banyak yang mengaitkan kebebasan finansial dengan privelese seseorang. Padahal jika kita perhatikan, banyak kok yang berhasil meraih financial freedom dari hasil keringatnya sendiri dan bukan karena latar belakang keluarga yang sudah mapan. Contohnya seperti Frank Niu, seorang pria yang pensiun dini di usia 30 tahun dengan kondisi masa kerja yang belum genap 10 tahun. Kok bisa ya? Langsung saja simak ceritanya di artikel ini.
Awal Mula Meniti Karier
Sebelum mengenal lebih jauh, perlu diketahui sosok Frank Niu lahir di tengah-tengah kondisi keluarga yang miskin. Ya, Niu tumbuh tanpa privilege keluarga kaya raya. Pria lulusan Iowa State University tahun 2013 ini memulai kariernya sebagai software engineer di perusahaan teknologi multinasional Amerika, yakni International Business Machines (IBM).
Pekerjaan tersebut didapat tak lama setelah Niu resmi lulus dari perguruan tinggi tersebut. Saat berkuliah ia juga aktif mengikuti program belajar bekerja terpadu (co-op) sebagai computer engineer selama hampir 2 tahun dan magang sebagai software engineer selama 4 bulan di IBM. Ketika resmi bekerja penuh waktu di sana, Niu menerima gaji sebesar US$74.000 dan signing bonus US$5.000.
Banyak yang berpendapat kalau menjadi “kutu loncat” saat meniti karier itu kurang baik dan harus dihindari karena satu dan lain hal. Namun Frank Niu nekat resign setahun setelahnya, bahkan sebelum dapat pekerjaan baru dengan alasan tidak diberikan promosi jabatan. Padahal menurut keterangannya ia sempat mendapatkan title pekerja terbaik.
Begitu resmi keluar dari IBM di bulan Juni 2015, Niu mencoba-coba untuk trading scalping guna menambah pemasukan. Alih-alih mendapatkan keuntungan, Niu justru kehilangan banyak uang karena mengalami kerugian di pasar saham.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Piramida Keuangan dan Gimana Urutannya?
Bermimpi Punya Aset Senilai US$ 2 Juta
Dalam rangka menyambut awal yang baru, Niu pindah ke San Fransisco dan kembali bekerja sebagai DevOps engineer di perusahaan teknologi Dwolla sebulan setelah resign. Sayangnya Niu diberhentikan pada bulan Desember 2015. Selama bekerja di Dwolla ia memperoleh gaji sebesar US$125.000, signing bonus US$5.000, serta opsi saham perusahaan.
Dua bulan kemudian Niu bergabung di perusahaan yang bergerak di bidang platform pengelolaan keuangan pribadi, CreditKarma dengan jabatan senior software engineer. Ia menerima gaji sebesar US$138.000 dan saham senilai US$100.000. Meskipun menurutnya CreditKarma adalah perusahaan yang bagus, lagi-lagi Niu resign setelah bekerja selama 1 tahun 4 bulan.
Niu memutuskan untuk bertunangan dan pindah ke Chicago di mana ia mengambil pekerjaan baru di GrubHub pada Juli 2017 sebagai senior site reliability engineer. Niu mendapatkan gaji sebesar US$140.000, signing bonus US$7.500, dan saham senilai US$200.000. Beruntungnya, saham tersebut naik sekitar 4 kali lipat.
Pasca bekerja selama 1 tahun 9 bulan, Niu memutuskan untuk pindah dan menetap di Kanada. Di sana ia mendapatkan pekerjaan sebagai tech lead di Netflix yang menawarkan kompensasi dengan total lebih dari US$500.000.
Namun melihat pandemi Covid-19 yang merenggut nyawa salah satu anggota keluarganya, Niu merenungkan kembali tujuan hidupnya. Ia memutuskan untuk keluar dari Netlix pada Oktober 2021 ketika ada manajer baru yang meminta Niu kembali bekerja saat ia cuti untuk menemani sang istri yang baru saja melahirkan.
Setelah menerima pesangon dari perusahaan, Niu resmi pensiun di usia 30 tahun. Niu dan istrinya berhasil mencapai tujuan keuangannya, yaitu memiliki aset sebesar US$2 juta.
“Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi bisa membeli kebebasan. Saya bisa fokus pada keluarga, teman, kesehatan, atau hal lainnya yang saya lebih pedulikan.” – Frank Niu
Baca juga: 4 Cara Mencapai Financial Freedom, Apa Saja?
Beralih Jadi TikToker dan Angel Investor
Saat ini Frank Niu aktif membuat konten tentang keuangan, teknologi, dan karier di TikTok. Walaupun akunnya baru dibuat bulan Desember 2021 lalu, Niu berhasil menggaet lebih dari 750.000 pengikut. Sebetulnya apa sih yang bikin Niu beralih jadi TikToker?
Semuanya berawal dari sang istri yang bikin akun TikTok dan pamer punya ribuan followers. Niu kemudian menantang dirinya untuk ikutan bikin TikTok dengan jumlah followers yang akan melampaui istrinya. Dalam tiga hingga empat hari setelah akunnya dibuat, Niu dengan mudah dapat followers lebih banyak daripada sang istri.
Selain sibuk jadi content creator di TikTok, Niu dan istrinya memulai konten podcast di YouTube yang bertajuk “Frankly Speaking Podcast”. Niu juga aktif menanamkan modal di Beacons sebagai angel investor. Beberapa kali ia diminta untuk menjadi penasihat di sejumlah perusahaan rintisan.
Baca juga: 5 Cara Menabung dengan Cepat untuk Mewujudkan Tujuan Keuangan
Tips Niu Supaya Bisa Pensiun Dini
Siapa sih yang tidak mau pensiun dini seperti Frank Niu? Pasti mayoritas orang ingin cepat-cepat lepas dari pekerjaan yang seringkali bikin stres atau bahkan burn out. Untuk itu, Niu punya beberapa tips yang bisa dibilang agak nyeleneh, tapi juga realistis.
Niu menyarankan untuk bekerja di lini karier yang bisa kasih gaji besar dan sering-sering job-hopping alias jadi “kutu loncat”. Soalnya menurut dia dengan gonta-ganti pekerjaan, kita bisa cari tahu perusahaan mana yang mampu kasih gaji yang maksimal di bidang yang digeluti.
Tips selanjutnya adalah hidup sederhana. Artinya, uang yang dikeluarkan lebih sedikit daripada yang dihasilkan. Sehingga kita tidak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup, sekalipun sudah naik jabatan atau punya lebih banyak uang.
Lalu jangan lupa untuk berinvestasi. Bagi yang masih pemula Niu menyarankan untuk pakai strategi dollar-cost averaging atau beli bertahap ETF S&P 500. Dan berinvestasi di obligasi negara untuk melindungi nilai uang dari risiko inflasi.
Di Indonesia, kita bisa melakukan dollar-cost averaging di saham-saham blue chip untuk menumbuhkan aset. Apalagi ketika secara teknikal posisinya lagi murah atau ada di area support. Lakukan diversifikasi ke aset yang lebih rendah risiko agar portofolionya stabil. Misalnya ke reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.
Baca juga: Cara Mengumpulkan Dana Pensiun Paling Mudah
Emtraders, berdasarkan yang kalian baca di atas, Niu tidak hanya menekankan pada pekerjaan yang layak sebagai active income, tetapi juga menambah sumber penghasilan dengan cara berinvestasi. Mungkin ini menjadi alasan utama mengapa Niu bisa pensiun dini dengan masa kerja yang bisa dibilang masih belia.
Nah, kalau pengin seperti Niu, tidak ada salahnya untuk mulai menabur saham dari sekarang untuk kalian tuai di masa mendatang. Tentunya dengan ilmu yang mumpuni dulu nih agar bisa memaksimalkan profit sekaligus meminimalisir risikonya. Caranya, upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.