Kamu pernah nggak sih merasa ketika beli saham harganya bukan naik tapi malah turun? Atau beli saham, harganya malah bergerak disitu-situ aja. Mungkin itu sebuah pertanda bahwa saham yang dibeli sedang berada pada trend menurun atau sideways. Terus, gimana solusinya? tenang Emtraders!! karena disini kita akan belajar mengenai pola bullish reversal double bottom dan bearish reversal double top.
Nah, dari banyaknya pola bullish reversal dan bearish reversal ternyata double bottom dan double top adalah pola yang cukup sering muncul pada harga saham. Dengan pola tersebut, traders akan memperoleh informasi apakah harga saham akan naik atau turun. Yuk kita langsung bahas aja !
BACA JUGA: Begini Strategi Trading untuk Pola Head and Shoulder
Pola double bottom dan double top menjadi salah satu pola yang menjadi tanda harga saham bakal berbalik arah dari turun menjadi naik, maupun sebaliknya. Di sini, trader saham bisa memanfaatkan tanda kedua pola itu untuk menentukan waktu beli dan jual saham.
Seorang trader saham pastinya ingin membeli saham yang sedang dalam trend naik. Nah, untuk sebuah saham bisa berubah menjadi uptrend harus ada pola pembalikan arah yaitu bullish reversal. Maka dari itu, seorang trader harus bisa melihat pola pembalikan arah bullish reversal dan bearish reversal, salah satunya double bottom dan double top.
Double bottom memiliki dua jurang yang sejajar, dimana kedua jurang tersebut menguji support yang sama rendahnya.
Double bottom berawal dari trend menurun yang berubah menjadi trend naik. Pola ini merupakan salah satu dari pola grafik yang sangat membantu kita dalam melihat pembalikan harga saham dari turun menjadi naik.
Sementara double top membantu kita untuk memproyeksikan harga saham yang semula dari naik menjadi turun. Pola ini muncul dari trend yang semula naik dan berubah menjadi turun. Pola double top akan membentuk 2 gunung tinggi yang tertahan di sebuah area resistance sebagai pertanda trend naik sudah mulai melemah.
Lalu, apa pengaruhnya kedua pola ini terhadap Saham Indonesia?
Pola Double Bottom
Emtraders perlu perhatikan, Jika muncul pola double bottom ini menjadi tanda Bullish Reversal alias tren turun akan berbalik arah menjadi naik.
Jadi gimana Emtraders? apakah sudah mengerti dengan pola double bottom? kalau udah, selanjutnya kita bahas double top yuk!
Hal penting yang perlu diperhatikan saat kita melihat pola double bottom
Volume Perdagangan
Nah, ngomong-ngomong soal big fund akumulasi. Kita sebagai investor bisa mengidentifikasi pergerakan mereka menggunakan volume perdagangan. Pada gambar dibawah ini kita bisa lihat bahwa pergerakan harga dengan volume cenderung “convergence” dengan kata lain, adanya korelasi pergerakan harga dengan volume.
Kita juga bisa mengidentifikasinya saat harga breakout dari neckline double bottom dengan volume tinggi seperti pada gambar dibawah ini:
Proyeksi Target Pergerakan Harga setelah Breakout
Nah Emtraders, kamu bisa memproyeksikan potensi target kenaikan harga pola double bottom jika terkonfirmasi breakout dengan cara mengukur tinggi dari pola double bottom lalu taruh di “neckline” saat dia breakout.
Pola Double Top
Nah Emtraders, pola double top ini muncul ketika ada tanda-tanda pelemahan dari sebuah trend yang naik. Jika temen-temen menemukan pola ini di saham lebih baik hindari terlebih dahulu karena pola ini berpotensi membuat harga saham menjadi downtrend.
Tau ga Emtraders, kedua pola ini bisa mengindikasikan adanya big fund / big investor masuk loh. Kita bisa tau apakah big fund sedang akumulasi atau malah distribusi. Penasaran cara taunya gimana? mari kita bahas lagi!
Hal penting yang perlu diperhatikan saat kita melihat pola double top
Volume Perdagangan
Demikian juga dengan pola double top, jika breakdown dengan volume yang tinggi maka hal tersebut dapat menandakan bahwa terjadi penjualan dengan volume transaksi yang besar.
Proyeksi Target Pergerakan Harga setelah Breakdown
Hal ini juga sama dengan pola double top. Jika harga sudah breakdown dengan volume tinggi dari neckline, kamu bisa memproyeksikan potensi target penurunan harga pola double top dengan cara mengukur tinggi dari pola double top lalu taruh di “neckline” saat dia breakdown.
Strategi Trading Dengan Pola Double Bottom dan Double Top
Apabila kamu menemukan pola Double Bottom yang sudah terkonfirmasi breakout, maka kamu bisa trading dengan cara :
Swing Trading : Buy saat breakout / buy on weakness. Strategi buy on breakout dapat kita lakukan ketika harga saham breakout dari resistance neckline yang telah terbentuk.
Sedangkan, strategi buy on weakness dapat kita lakukan jika harga saham berhasil memantul dari area support.
Pembatasan risiko sebesar 5% - 10% dari neckline apabila kamu buy on breakout dan dari support apabila kamu buy on weakness. Kamu dapat melakukan profit taking ketika harga saham sudah mencapai target dari pola double bottom atau saat ada tanda-tanda pembalikan arah harga.
Super Trader : buy saat breakout, hold sampai patah trend, stop loss 7 - 10%.
Apabila kamu menemukan pola double top pada saham yang sudah terkonfirmasi breakdown, maka sebaiknya kamu menghindari saham tersebut karena adanya potensi pelemahan harga saham.
Jadi itulah pola double bottom dan double top Emtraders. Mau mengasah kemampuan analisa teknikal agar keuntungan lebih optimal ? yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.