Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Duh Dunia Katanya Bisa Resesi Lagi, Investasi Apa yang Aman?

30 Jun 2022, 15:24 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image



Ekonomi diramal akan mengalami resesi lagi. Padahal baru saja mulai bisa nafas lega karena reopening ekonomi setelah Covid-19 mulai bisa dikendalikan.

Nah… ini yang bikin investor mulai was-was terhadap aset investasinya yang rawan terdepresiasi atau jatuh. 

Tapi apa sama sekali tidak ada investasi yang anti panik saat resesi? 

Sebelumnya kita perlu mengetahui bahwa investasi bisa dibedain dari tingkat risikonya. Jadi ada risiko tinggi, sedang, dan rendah. Biasanya tingkat risiko itu sejalan dengan tingkat returnnya.

Cara Membaca Volume Saham Biar Trading Cuan Maksimal

Jadi kalau tingkat risikonya rendah, pengembaliannya juga rendah. Begitu juga kalau yang risikonya tinggi, pengembaliannya bisa tinggi juga. Terus bagaimana caranya bisa nentuin investasi apa yang dipilih?

Kamu bisa tentuin dari keadaan atau kondisi pasar keuangan secara umum. Kalau pasarnya lagi bergairah, investasi dengan risiko yang tinggi bisa dipilih. 

Lalu jika keadaan pasarnya lagi pesimis alias lesu, investasi yang minim risiko bisa dipilih. Soalnya kamu bisa mendapatkan pengembalian secara pasti karena adanya kontrak di awal. Ada juga karena sifatnya yang stabil karena memang pasokannya yang sedikit dan dijadikan sebagai penjamin.

Jadi, dengan keadaan pasar yang penuh ketidakpastian memilih investasi yang resikonya lebih minim dan tenang adalah pilihan yang rasional. Lalu, apa saja pilihannya?

1. Deposito

Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu.

Kamu bisa berinvestasi deposito di bank. Sekarang sudah serba digitak, deposito juga begitu. 

Kamu gak perlu ke bank fisik buat buka deposito.karena sudah bisa dilakukan dengan mobile phone. Jadi bisa dilakukan dengan praktis. Nilai nominal deposito sekarang juga lebih terjangkau yaitu dimulai dari Rp 1.000.000.

Bunga deposito beragam berdasarkan jumlah dana dan jangka waktu penyimpanan. Saat ini rata-rata deposito bank sebesar 3,39% per tahun.

Tapi deposito punya risiko yaitu saat bank terkena likuidasi. Untuk itu pilihlah bank yang kredibel dan pastinya menjadi bagian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Emas

Emas bisa menjadi salah satu alternatif buat kamu yang ingin melakukan investasi. Selain karena nilainya yang stabil dan cenderung meningkat, emas juga pernah digunakan sebagai alat tukar dan sebagai lindung nilai aset dari krisis dunia.

Asal kamu tahu saja, emas batangan juga punya risiko yang bisa seperti emas palsu, investasi bodong, dan kehilangan. Maka dari itu, legalitas sangat penting diperhatikan oleh investor.

Nah… buat tekan risiko emas, sekarang beli emas bisa lewat aplikasi yang dapat didownload di handphone. Aplikasinya bisa dari pegadaian, perusahaan investasi, e-commerce, hingga aplikasi.

Modal minimal beli emas di aplikasi tersebut pun beragam. Ada yang mulai dari Rp 50.000, bahkan ada yang mulai dari Rp 5.000.

3. Obligasi Ritel (ORI)

ORI adalah salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan warga negara Indonesia melalui mitra distribusi di pasar perdana.

ORI menawarkan kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo yang biasanya 3 tahun. Bunga yang di tawarkan beragam dan cenderung lebih tinggi dari deposito bank.

Untuk ORI 0021, pemerintah menawarkan bunga sebesar 4,9% per tahun. Bahkan pada tahun 2006, bunga yang ditawarkan mencapai 12,05%. Minimal pembelian ORI pun relatif terjangkau bagi pemula, yaitu di Rp 1.000.0000.

ORI sebenarnya adalah obligasi yang minim risiko terutama gagal bayar karena surat hutang ini diterbitkan oleh pemerintah. Adapun risikonya lainnya adalah  capital loss yang terjadi jika melakukan jual beli ORI di pasar sekunder.

4. Reksa Dana

Reksa Dana bisa dibilang sebagai investasi 'palugada' alias 'apa lu mau gue ada'. Sebab reksa dana menawarkan berbagai instrumen investasi dari yang berisiko rendah hingga tinggi dan dari instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Ada reksa dana pasar uang yang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun. Kemudian, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi yang cocok untuk investasi 1-3 tahun. Reksa dana campuran yang cocok buat yang suka risiko sedang. Reksa dana ini bisa diinvestasikan untuk 3-5 tahun. Jika ingin lebih berisiko, bisa pilih reksa dana saham yang cocok untuk investasi jangka panjang atau di atas 5 tahun.

Untuk reksa dana, aset investasi akan dikelola oleh seorang manajer investasi (MI) yang handal dan profesional. Jadi, reksa dana sangat cocok banget buat para pemula di dunia investasi.

Return yang bisa diraih di reksa dana beragam tergantung produk. Semakin minim risiko, return yang bisa diraih akan lebih kecil dibandingkan produk reksa dana yang tinggi risiko.

Mengutip situs Bareksa, return yang berhasil dicapai oleh produk reksa dana pasar uang rata-rata mencapai 3% hingga 4% dalam setahun. Lalu, return untuk reksa dana pendapatan tetap rata-rata sebesar 20% hingga 22% dalam jangka waktu 3 tahun.

Kemudian, Reksa dana campuran bisa menghasilkan return 10% hingga 12% dalam jangka waktu 3 tahun. Sementara return reksa dana saham bisa mencapai 78% dengan rata-rata return 25% dalam jangka waktu lima tahun.

Perlu diingat, reksa dana pun memiliki risiko berupa berkurangnya nilai aset bersih (NAB) yang dikarenakan menurunnya harga aset dalam produk reksa dana.

Beli reksa dana pun sangat mudah. Kalian bisa membeli reksa dana di platform e-investment atau saat ini bisa juga membeli di e-commerce.

5. Saham

Saham merupakan aset investasi yang memiliki risiko cukup tinggi dibandingkan aset investasi yang dibahas sebelumnya.

Ketika terjadi resesi, saham-saham yang memiliki fundamental baik bisa jadi pilihan. Melihat fundamental perusahaan bisa dari kinerja keuangannya, bisnisnya, pengelolaan risiko saat terjadi krisis oleh manajemennya, hingga ketahanan perusahaan tersebut dalam menghadapi berbagai krisis.

Ketika resesi dan harga saham anjlok, saham-saham yang memiliki fundamental bagus akan menjadi lebih murah atau undervalued. Sehingga menciptakan peluang bagi investor untuk membeli sahamnya.

Sementara itu, risiko yang terkandung dalam saham adalah capital loss dan ketika terjadi saham delisting atau keluar dari bursa. Maka dari itu, pilihlah saham yang memiliki kinerja keuangan yang stabil.

Tujuan lebih investasi selain untuk mengalahkan inflasi, adalah mempersiapkan masa depan seperti masa pensiun. Jangan lupakan juga efek bunga berbunga yang didapatkan jika kita berinvestasi. Hal ini akan membuat nilai investasi kita makin menggulung. 

Membeli saham saat ini sangat praktis karena bisa dilakukan di handphone masing-masing. Selain itu, return yang bisa diperoleh juga cukup menarik. Belum lagi pembagian laba atau dividen yang bisa diterima setiap tahun.


Yuk upgrade ke VIP member Emtrade untuk mendapatkan fitur seperti, trading signal real-time, morning dan day briefing setiap hari, konten edukasi, konten analisis, seminar cuantastik, tanya jawab saham intensif. 

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-FR-

 

emtrade.id/disclaimer 






Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi