Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Resesi AS dan Dampaknya ke Pasar Saham Indonesia

28 Jun 2022, 09:46 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
resesi ekonomi

‘Waspada Resesi AS!’, ‘Ekonomi AS Terancam Resesi’, sering baca ungkapan-ungkapan tersebut akhir-akhir ini? mungkin sering yaa.. Kata resesi belakangan memang sering muncul bersamaan dengan istilah stagflasi. Tapi apa itu resesi?

 

Tonton juga video: Amerika Potensi Stagflasi? Apa Itu Stagflasi?

 

Resesi merupakan istilah ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu negara yang mengalami pertumbuhan negatif selama 2 kuartal berturut turut. Pertumbuhan ekonomi tersebut memiliki indikator berupa angka yang disebut gross domestic bruto (GDP) atau produk domestik bruto (PDB) dalam bahasa Indonesia. Dalam menilai PDB, ekonom memiliki sebuah formula dari beberapa indikator lain untuk menentukan apakah ekonomi suatu negara bertumbuh atau sebaliknya.

Singkatnya perekonomian negara bisa dikatakan bertumbuh apabila akumulasi nilai konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, investasi, serta nilai bersih ekspor-impor lebih besar dibandingkan periode sebelumnya. Sebaliknya ketika lebih rendah maka bisa dikatakan ekonomi negara tersebut melambat.


Deretan Saham Big Caps yang Terdiskon, Mana yang Potensial?

 

Ekonomi AS Siap-siap Resesi!

Beberapa ekonom dan pejabat AS sudah memperkirakan ekonomi AS berpotensi resesi pada tahun ini, sebagaimana yang diungkapkan ketua bank sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell yang mengatakan bahwa ekonomi AS berpotensi menghadapi resesi paling cepat kuartal 4 tahun ini. Nada serupa juga diungkapkan lembaga aset manajemen global JPMorgan yang mengatakan bahwa terdapat probabilitas sebesar 50% ekonomi AS akan mengalami resesi sepanjang 2 tahun kedepan.

 

Resesi ini tidak lain disebabkan inflasi AS yang telampau tinggi di 8,6%, bahkan mencapai level tertinggi sejak 40 tahun. Memaksa The Fed (Federal Reserve) harus ‘tarik rem’ mendadak perekonomian mereka untuk meredakan inflasi tersebut. Sedikit flashback kondisi ekonomi AS 40 tahun lalu ketika inflasi mencapai 15%, The Fed justru merencanakan resesi terstruktur untuk mengendalikan inflasi dalam waktu singkat. Sehingga tak heran diwaktu itu, inflasi yang mencapai 15% tersebut dalam waktu kurang dari satu tahun dapat turun menjadi 5% meskipun terdapat konsekuensi besar yang harus diambil yaitu resesi dan tingkat pengangguran yang naik mencapai 10% pada puncaknya.



Apakah Badai Resesi Berdampak ke Pasar Saham Indonesia?

Bagi pasar saham AS, momok resesi tersebut tentu memiliki dampak negatif yang sangat signifikan terhadap pasar saham mereka. Sebab hampir dipastikan ekonomi yang melemah karena inflasi dan pola suku bunga yang diproyeksikan terus meningkat akan menjadi penghambat kinerja mereka, baik dari potensi pendapatan yang semakin melemah karena menurunnya daya beli maupun margin keuntungan yang terdepresiasi dari potensi beban bunga yang meningkat. Terlihat dari indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq yang sejak awal tahun sudah turun rata-rata 19,7%. Lalu bagaimana dengan IHSG? Aman?


Adu Kuat Kinerja Big Bank Hingga November 2023

 

Bahaya resesi di Indonesia hingga saat ini belum tercium akan terjadi. Buktinya Word Bank dan IMF memprediksi perekonomian Indonesia masih akan tumbuh 5,1% dan 5,4% tahun ini, berakselerasi dibandingkan GDP di tahun 2021 yang tumbuh 3,69%. Sehingga bisa dikatakan ekonomi Indonesia masih cukup tangguh apalagi melihat pemerintah Indonesia yang masih suportif dalam mengendalikan harga energi untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah dan kinerja ekspor-impor yang masih diuntungkan dari momentum tingginya harga komoditas.

 

Meski demikian, kekhawatiran resesi AS tersebut tetap akan memberi dampak sentimen negatif bagi IHSG secara sistemik. Artinya dampak negatif tersebut akan dirasakan secara tidak langsung mengikuti pergerakan indeks AS yang memiliki kecenderungan kembali terkoreksi.

 

Baca juga: KenapaBursa Global Berpengaruh Ke IHSG?





Ekonomi Indonesia sedang berada pada kondisi yang kuat, tetapi risiko resesi AS yang cukup besar menjadi penekan potensi pergerakan IHSG kedepannya? Harus gimana? temukan strategi selengkapnya di member VIP Emtrade

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AVV-


Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Deretan Saham Big Caps yang Terdiskon, Mana yang Potensial?

18 Apr 2024, 16:47 WIB
article
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kuat Kinerja Big Bank Hingga November 2023

17 Jan 2024, 08:59 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi