Dari The Fed Sampai Bank Indonesia, Ini Sentimen Pasar Minggu Ini

Pasar saham Indonesia jatuh melemah pekan lalu. Kinerja mingguan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 2,11% ke posisi 6.936,97. Menyisakan gap down di rentang 6.987,75 – 7.050,33.

Lantas bagaimana pekan depan?

Kamu bisa perhatikan sentimen-sentimen yang bisa menjadi penggerak IHSG pekan depan. Berikut sentimen yang sudah dirangkum oleh Emtrade:

Suku Bunga The Fed Masih Jadi Topik Utama

Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pekan lalu. Saat ini suku bunga Amerika Serikat bergerak di sekitar 1,5% - 1,75%.

Nah… kenaikan suku bunga ini ternyata dipandang sentimen negatif untuk pasar saham, termasuk Idnonesia. Soalnya saat suku bunga naik, biaya ekspansi perusahaan jadi mahal karena bunga kredit juga naik. Bunga utang juga akan naik, sehingga laba perusahaan berpotensi kegerus.

Lainnya, mata uang dolar AS juga naik nih. Akibatnya utang dengan mata uang dolar jadi tambah tinggi dan nilai impor juga makin mahal.

Buat perusahaan yang memiliki utang dan impor bakal kena imbasnya. Utang makin numpuk begitu juga dengan biaya penjualan yang makin ‘bengkak’.

Pengumuman kenaikan suku bunga The Fed diadakan setiap satu bulan merespon tingkat inflasi yang diumumkan sebelumnya. Maka dari itu, pasar jadi penuh spekulasi dan teka tei hingga keputusan kebijakan moneter.

Karena ekonomi tidak pasti, investor lebih memilih instrumen investasi yang lebih aman dibanding yang berisiko seperti saham.

Pidato Bos The Fed, Jerome Powell

Bukan Justin Bieber, Westlife, atau ACDC  yang ingin didengarkan oleh para investor dunia. Tapi ‘suara merdu’ dari Jerome Powell, bos dari The Fed pada 22 Juni 2022.

Pidato Powell ditunggu untuk kasih petunjuk tentang kebijakan moneter selanjutnya dari bank sentram Amerika Serikat tersebut. Apakah The Fed akan menjadi lebih kalem atau tetap agresif dalam menaikkan suku bunga.

Jadi ini juga patut dicermati ya karena bisa berdampak ke pasar saham juga.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Setelah The Fed giliran ‘geng Thamrin’, Bank Indonesia nih yang mendapat perhatian investor. Meskipun The Fed sudah menaikkan suku bunganya 3 kali, BI masih tak bergeming pada keputusannya menahan suku bunga di 3,5%.

Jadi langkah selanjutnya BI akan menjadi penting. Rencananya, pengumuman suku bunga BI pada 23 Juni 2022. Tepat sehari setelah pidato Powell.

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

Klaim Pengangguran Amerika Serikat

Angka pengangguran punya peran penting nih buat pengambilan keputusan kenaikan suku bunga. Jika memang angka klaim pengangguran turun, maka investor melihat kemungkinan suku bunga akan dinaikan.

Hal ini karena ekonoi dianggap tetap kokoh walaupun inflasi naik. Sehingga kenaikan suku bunga tidak berakibat terhadap perlambatan ekonomi.

Lalu, bagaimana strategi trading saham pada pekan ini?

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.