Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Apa itu Cut Loss dalam Saham dan Gimana Cara Menerapkannya?

17 Jun 2022, 15:07 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
apa itu cut loss dalam saham

Kalau kamu bertanya gimana sih caranya supaya bisa sukses di pasar saham? Jawabannya adalah dengan mengelola portofolio serta punya manajemen risiko yang baik. Artinya, kita mesti disiplin dengan trading plan, termasuk berani merealisasikan floating loss dengan melakukan cut loss ketika pasar menunjukkan tren penurunan.

Memangnya apa itu cut loss dalam saham? Pertanyaan ini jadi salah satu yang paling sering ditanyakan oleh trader maupun investor pemula. Singkatnya, cut loss saham adalah aksi pembatasan risiko dengan menjual saham dalam posisi rugi. Tujuannya agar tingkat kerugian yang diterima tidak semakin besar ke depannya.

Hal ini sangat penting diperhatikan kalau kamu tertarik untuk trading saham. Sebab bagaimanapun juga harga saham sangat berfluktuasi, sehingga ada potensi di mana trader dan investor bisa kehilangan modalnya akibat fluktuasi tersebut.

Lantas, kapan harus cut loss? Dan bagaiman strateginya? Yuk cari tahu lebih banyak di artikel ini!

Apa itu Cut Loss dalam Saham?

Ada kalanya harga dari saham yang dibeli tidak bergerak sesuai prediksi. Yang awalnya dikira akan naik, tapi ternyata balik arah menjadi turun. Untuk itu sebagian pelaku pasar biasanya akan melakukan cut loss di saat seperti ini.

Dalam Bahasa Indonesia, cut loss berarti memotong kerugian. Dalam konteks saham, cut loss adalah strategi dalam trading dan investasi saham yang bisa membantu mencegah tingkat kerugian yang lebih besar dengan cara menjual kepemilikan saham ketika tren besarnya menunjukkan penurunan. Pengecualian bagi investor yang mempunyai saham dari perusahaan yang fundamentalnya kuat, maka boleh hold.

Cut loss dapat dilakukan secara manual atau memasang order jual sendiri. Namun bisa juga secara otomatis menggunakan fitur stop loss yang ada di aplikasi. Jadi ketika harga sahamnya menyentuh level tertentu, sistem langsung menjual sahamnya sebagai bentuk pembatasan risiko.

Penerapannya bisa dibilang merealisasikan floating loss karena sahamnya dijual di harga yang lebih rendah daripada harga beli. Namun banyak pemula yang takut cut loss karena tidak berani merealisasikan kerugian mereka. Padahal bukan tidak mungkin harga sahamnya lanjut turun yang pada akhirnya bakal bikin trader lebih boncos lagi. Itulah sebabnya cut loss wajib masuk ke dalam trading plan yang sudah ditentukan di awal sebelum mulai trading.

Baca juga: Ciri-Ciri Saham yang Masih Layak Hold Saat Turun

Kapan Harus Cut Loss?

apa itu cut loss dalam saham?

Setelah memahami tentang apa itu cut loss dalam saham, pada poin ini kita akan membahas timing penerapannya. Pertanyaan kapan harus cut loss harus sudah dijawab di dalam trading plan sebelum benar-benar masuk ke pasar.

Untuk mengetahui level pembatasan risikonya, trader lebih baik fokus ke faktor teknikal daripada story yang meliputi pergerakan harga sahamnya. Setiap strategi trading memiliki level yang berbeda-beda. Jadi kapan harus cut loss itu tergantung dengan strategi yang kita pakai.

Ketentuan cut loss di Emtrade biasanya melihat beberapa kondisi seperti di bawah ini:

  • Scalping = Karena prinsipnya cuan bungkus dalam waktu sehari, maka trader harus lebih gesit dalam merespons market. Biasanya cut loss ketika harganya mulai turun setelah dibeli atau beberapa tick dari support intraday yang ditentukan.

  • Swing trading = Strategi ini untuk trading dalam jangka waktu kurang dari sebulan. Cut loss saham berapa persen? Biasanya ketika harga turun 5% melewati area support (breakdown).

  • Super trading = Strategi ini untuk trading dalam jangka waktu beberapa bulan (trend following). Pembatasan risiko dilakukan maksimal 10% ketika harga breakdown support.

  •  Investasi jangka panjang = Jika sahamnya dibeli ketika valuasi berada di bawah rata-rata, maka timing jualnya juga harus tunggu valuasinya menjadi premium atau naik di atas rata-rata. Ada pula pertimbangan lainnya adalah ketika terjadi perubahan fundamental secara negatif, risiko keuangan meningkat, dan monthly chart menunjukkan bearish reversal.

Level cut loss setiap orang boleh jadi berbeda mengikuti profil risiko masing-masing.

Baca juga: Sell on Strength: Strategi Jual yang Wajib Diketahui Swing Trader

Strategi Cut Loss Saham

  • Pelajari analisis teknikal

Menentukan timing jual dan beli di pasar saham mengharuskan trader untuk menentukan area support dan resistennya terlebih dahulu. Support adalah alas harga yang menahan penurunan. Sementara itu resisten adalah atap harga yang menahan agar saham tidak naik terlalu tinggi. Keduanya bisa ditentukan menggunakan horizontal line, trend line, moving average, dan lain-lain.

Baca juga: Support & Resisten

  •  Pahami strateginya

Ada dua strategi, yaitu melalui mathematical stop loss dan technical stop loss. Dengan mathematical stop loss, kita bisa mengetahui level jual dengan mengukur dari harga beli maksimal kemudian tarik ke bawah menggunakan info line. Persentasenya diatur sesuai dengan strategi yang digunakan. Nantinya akan diperoleh besaran persentase dan level harga untuk melakukan cut loss. Sedangkan penggunaan technical stop loss dilakukan dengan meletakkan level cut loss di bawah area support. Namun kedua strategi tersebut bisa dikombinasikan dengan cara batasi risiko ketika saham breakdown support 5-10% tergantung strategi tradingnya.

  • Tips tambahan

Jika harga breakdown disertai volume kecil, trader boleh jual sebagian dulu, tapi kalau volumenya besar bisa langsung jual semuanya. Alasannya karena volume yang besar mengonfirmasi tekanan jual yang besar dan berpotensi semakin menekan harga saham.

Baca juga: Cara Mudah Menentukan Stop Loss Bagi Trader Pemula

Jadi, apa itu cut loss dalam saham? Cut loss adalah strategi menjual saham yang tujuannya untuk menghindari persentase kerugian yang semakin dalam akibat penurunan harga saham. Mau dapat live trading signal sekaligus edukasi saham secara intensif? Yuk, upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi