Mengenal Akuisisi yang Kerap Dilakukan Emiten
https://emtrade.id/blog/8721/mengenal-akuisisi-yang-kerap-dilakukan-emiten
Di dalam dunia bisnis ada yang namanya akuisisi. Ini menjadi salah satu cara yang dilakukan suatu perusahaan agar bisnis mereka dapat berkembang dengan pesat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, akusisi adalah pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset (dalam industri perbankan terjadi apabila pembelian saham di atas 50%). Lalu apa saja yang perlu diperhatikan oleh investor retail?
Pengertian Akuisisi
Akuisisi adalah aksi korporasi di mana ada transaksi jual-beli untuk mengambil alih perusahaan lain hingga bisa mengubah komposisi pemegang saham. Perusahaan kecil yang diakuisisi biasanya akan melebur dan menjadi bagian dari perusahaan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan perusahaan yang melakukan akuisisi biasanya lebih memiliki kekuatan dalam hal ukuran, struktur, dan kegiatan bisnis. Sehingga tidak ada perusahaan baru yang muncul dari hasil akuisisi.
Akuisisi dilakukan dengan cara membeli sebagian besar kepemilikan atau mayoritas saham (lebih dari 50%) dari perusahaan yang ingin diakuisisi. Dengan begitu pengakuisisi memerlukan dana jumbo agar bisa mengakuisisi perusahaan yang lebih kecil.
Baca juga: Cara Mudah Screening Saham yang Siap Dibeli
Tujuan Akuisisi
Ada beberapa alasan suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan akuisisi. Beberapa di antaranya adalah untuk mendapatkan pertumbuhan secara instan, daya saing yang kuat, dan ekspansi bisnis. Pada gilirannya perusahaan diharapkan bisa mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas, profit yang meningkat, dan lain sebagainya.
Selengkapnya tentang tujuan akuisisi adalah sebagai berikut:
Sebagai strategi menumbuhkan perusahaan
Sebuah perusahaan akan mendapatkan kompetensi dan sumber daya baru yang tidak dimiliki saat ini jika memilih untuk melakukan akuisisi. Caranya dengan mencari perusahaan kecil yang menjanjikan untuk kemudian dimasukkan ke dalam aliran pendapatannya sebagai cara baru mendapatkan keuntungan. Dengan begitu perusahaan bisa lebih mudah meningkatkan modal mereka untuk pertumbuhan perusahaan.
Untuk ekspansi bisnis
Seperti misalnya ada perusahaan yang ingin memperluas jangkauan bisnisnya ke negara lain, maka mengakuisisi perusahaan yang sudah ada di negara tujuan menjadi salah satu cara yang paling mudah. Cara ini memungkinkan pengakuisisi untuk memulai pasar baru dengan pondasi yang kokoh mengingat perusahaan yang diakuisisi sudah mempunyai mereknya sendiri, sumber daya, dan aset tak berwujud lainnya.
Market power
Akuisisi membantu sebuah perusahaan meningkatkan pangsa pasar dengan lebih cepat. Meskipun persaingan akan tetap ada, tapi proses pertumbuhan melalui akuisisi bisa membantu dalam hal memperoleh kunggulan kompetitif di pasar.
Menekan persaingan bisnis dan kelebihan suplai
Dengan minimnya persaingan, perusahaan bisa lebih fokus dalam melakukan produksi. Selain itu penumpukan suplai hasil produksi juga dapat dihindari karena ada perusahaan lain yang diakuisisi atau mengakuisisi untuk membantu distribusi.
Untuk mendapatkan teknologi baru
Dengan membeli perusahaan yang sudah menerapkan teknologi baru, maka biaya yang harus dikeluarkan pengakuisisi untuk mengadaptasi teknologi tersebut menjadi lebih murah. Sebab mereka tidak perlu menghabiskan waktu dan uang untuk mengembangkannya secara mandiri.
Baca juga: Price to Book Value Adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Jenis-Jenis Akuisisi
Berdasarkan objek yang diambil alih:
Merger
Merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan setuju untuk mengintegerasikan dan menggabungkan aktivitas operasional mereka ke dalam satu perusahaan tunggal dengan nama baru.
Akuisisi Saham
Perusahaan yang mengakuisisi hany memiliki penguasaan melalui saham yang dibeli. Pembelian dilakukan secara tunai maupun diganti dengan sekuritas lainnya seperti obligasi.
Akuisisi Aset
Perusahaan yang mengakuisisi mengambil alih aset perusahaan lainnya dengan persetujuan pemegang saham. Biasanya dilakukan ketika perusahaan menghadapi kebangkrutan.
Berdasarkan jenis usaha:
Akuisisi Vertikal
Dilakukan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang masih berada di dalam satu rantai produksi. Tujuannya untuk memperoleh kepastian adanya pasokan. Misalnya perusahaan mobil mengakuisisi pabrik onderdil.
Akuisisi Horizontal
Mengambil alih perusahaan yang punya usaha sejenis. Contohnya perusahaan bank mengakuisisi bank lainnya.
Akuisisi Konglomerat
Mengambil alih perusahaan yang tidak memiliki bisnis serupa guna memperbesar skala bisnis konglomerat.
Baca juga: Merger & Akuisisi, Apa Bedanya?
Keunggulan dan Tantangan Akuisisi
Keunggulan akuisisi:
Dibandingkan dengan merger, proses akuisisi jauh lebih mudah dilakukan tanpa harus membuat nama, legalitas, kebijakan-kebijakan baru, serta persyaratan lainnya.
Proses akuisisi akan mengakumulasikan aset baru. Dengan begitu kapitalisasi bisnis jadi semakin besar karena jumlah total aset pun bertambah.
Tetap bisa mempertahankan perusahaan yang sebelumnya sudah ada dengan mengambil alih perusahaan kompetitor.
Penguasaan pangsa pasar jadi semakin luas. Terlebih lagi kalau perusahaan yang diakuisisi adalah pesaing.
Tantangan akusisi:
Sebuah perusahaan umumnya memiliki budayanya sendiri yang telah berkembang sejak awal. Namun mengakuisisi perusahaan bisa jadi menimbulkan permasalahan jika budaya masing-masing perusahaan saling bertentangan.
Memerlukan sistem yang lebih baik guna memastikan bahwa perusahaan yang mengakuisisi dengan perusahaan yang diakuisisi memiliki visi dan misi yang selaras untuk ke depannya.
Proses akuisisi membutuhkan biaya yang besar dalam proses legalitas.
Baca juga: Jika Emiten Bangkrut, Bagaimana Nasib Investor?
Contoh Akuisisi
Baru-baru ini dikabarkan PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) berencana untuk mengambil alih saham pemerintah pada Perum Produksi Film Negara (PFN). Aksi akuisisi bertujuan agar PFN bisa masuk ke ekosistem digital yang sudah dimiliki TLKM. Nantinya film produksi PFN akan ditayangkan di platform Telkom melalui Maxstream dan Indihome. Dengan demikian PFN akan lebih berdaya saing.
Baca juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan Tbk
Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Seringkali akuisisi direspons positif oleh pasar hingga mendorong harga sahamnya. Namun juga tidak menutup kemungkinan akuisisi berujung pada turunnya harga saham. Yang perlu investor lakukan adalah mencermati faktor fundamental dan sentimen yan mengiringi. Secara fundamental, apakah valuasi sahamnya sudah murah atau masih premium? Valuasi yang mahal dengan sentimen yang positif cenderung berdampak positif pada harga saham.
Setelah berhasil melakukan akuisisi, perhatikan harga sahamnya karena kalau sudah tinggi, kemungkinan akan terjadi koreksi akibat aksi profit taking. Sedangkan kalau tujuan akuisisi masih belum jelas, harga saham akan cenderung bergerak sideways.
Mau tahu lebih banyak? Baca selengkapnya di artikel berikut ini.
Baca juga: Saham Mau Merger dan Akuisisi, Investor Harus Lakukan 3 Hal Ini
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/8721/mengenal-akuisisi-yang-kerap-dilakukan-emiten
Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum
Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?
Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini
Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial