4 Hal yang Wajib Dibaca Sebelum Trading dan Investasi Pekan ini

Pasar saham Indonesia dibalut optimisme. Pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat lebih dari 2% secara point-to-point. Pada perdagangan Jumat (3/6/2022) kemarin, IHSG ditutup menguat 0,48% ke level 7.182,96.

Lantas bagaimana dengan pekan ini?

Simak beberapa sentimen-sentimen yang menjadi penggerak pasar minggu ini.

Indeks Keyakinan Konsumen (9 Juni 2022)

Kebijakan pembatasan yang sudah longgar ditambah momentum lebaran membawa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bertahan di level optimis. Pada bulan April IKK berada di 113,1. Pencapaian ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya di 111.

Indeks ini mencerminkan rata-rata keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan periode yang akan datang.

Pada bulan Mei, IKK diperkirakan melanjutkan tren positifnya. Menurut konsensus yang dihimpun oleh Trading Economics, IKK pada bulan Mei diperkirakan sebesar 113,5. Ini artinya kondisi ekonomi Indonesia masih dipandang optimis.

Penjualan Ritel Indonesia (10 Juni 2022)

Penjualan ritel Indonesia pada bulan April diperkirkan akan bertumbuh seiring dengan kebijakan pelonggaran dan momentum lebaran. Selain itu, Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2022 yang tercatat sebesar 219,3, atau secara bulanan tumbuh 6,8% dibanding bulan lalu (month-to-month/mtm) jadi indikator pertiimbuhan penjualan ritel bulan April.

Pertumbuhan ritel Indonesia pada bulan Maret 2022 tercatat 9,3%. masih berada di level tertinggi sejak awal 2019.

Peluang ekspor Ayam Meningkat ke Singapura

Negara tetangga Indonesia, Singapura, menghadapi krisis ayam potong setelah Malaysia memutuskan untuk menghentikan seluruh ekspor ayamnya ke negara kecil tersebut per 1 Juni lalu.

Hal ini dipandang jadi peluang bagi Indonesia melakukan ekspor daging ayam ke Singapura. Apa lagi produksi ayam Indonesia menguat.

Hal ini tentunya jadi sentimen positif bagi sektor pakan ternak yang juga menghasilkan ayam dan siap diekspor.

Sentimen Luar Negeri

Fokus investor masih tertuju pada hasil rilis inflasi Amerika erikat pada 10 Juni nanti. Mengacu konsensus Trading economics, inflasi Paman Sam diprediksi akan tetap di 8,3%. Ini berarti inflasi masih panas meski lajunya masih terkendali.

Inflasi ini menjadi penting karena sebagai pemicu kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserves/The Fed, dalam mengambil kebijakan moneter.

Pasar sendiri masih optimis The Fed akan menaikan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,25-1,5%. Artinya sikap The Fed masih belum lebih agresif lagi. Ini akan jadi sentimen poisitf bagi pasar

 Lalu, bagaimana strategi trading saham di pekan ini?

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.