Laba Grup Indofood Kuartal I/2022 Naik 36%, Kok Bisa?
https://emtrade.id/blog/8643/laba-grup-indofood-kuartal-i2022-naik-36-kok-bisa
Grup Indofood mencatatkan kenaikan laba bersih kuartal I/2022 sebesar 36% menjadi Rp2,35 triliun dibandingkan dengan Rp1,72 triliun pada kuartal I/2021. Padahal, bisnis Grup Indofood seperti tepung Bogasari maupun produk konsumer milik PT Indofood Sukses Makmur CBP Tbk. (ICBP) lagi tertekan kenaikan harga bahan baku. Kok bisa catat kenaikan laba 36%?
Kinerja Grup Indofood Kuartal I/2022
Grup Indofood dipimpin oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yang menjadi induk usaha yang membawahi saham ICBP dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP).
Perusahaan milik keluarga Salim itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan kuartal I/2022 sebesar 11,7% menjadi Rp27,44 triliun dibandingkan dengan Rp24,5 triliun. Laba bersihnya naik lebih tinggi sebesar 36% menjadi Rp1,72 triliun.
BACA JUGA: Cara Baca Laporan Keuangan Emiten
Kenaikan harga bahan baku menjadi tantangan utama kinerja INDF karena kenaikan harga gandum dan minyak sawit. Buktinya, INDF mencatatkan kenaikan biaya bahan baku hingga 22,24% menjadi Rp14,5 triliun. Padahal, pertumbuhan pendapatannya saja hanya 11,7%.
Lalu, apa yang mendorong laba bersih tetap naik di tengah kenaikan harga bahan baku?
Pendorong Laba Bersih Saham INDF dan Segmen Bisnis Tercuan
INDF bisa mencatatkan kenaikan laba bersih yang signifikan pada kuartal I/2022 karena didorong oleh penurunan kerugian selisih kurs sebesar 36% menjadi Rp257 miliar dibandingkan dengan Rp1 triliun pada periode sama tahun lalu.
Adapun, untuk segmen bisnis INDF yang mencatatkan kenaikan laba usaha terbesar adalah agribisnis. Lini bisnis perkebunan sawit milik Grup Indofood mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 121,8% menjadi Rp1,03 triliun dibandingkan dengan Rp466 miliar.
Bisnis Bogasari INDF mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 18,41% menjadi Rp542 miliar dibandingkan dengan Rp458 miliar. Lalu, bisnis konsumer bermerek dari ICBP justru mencatatkan penurunan laba usaha sebesar 4,73% menjadi Rp3,31 triliun.
Faktor Mendongkrak Laba Usaha Segmen Agribisnis
Sebenarnya, pencapaian laba usaha segmen agribisnis ini berbanding terbalik dengan kinerja pendapatan yang turun 12% menjadi Rp4 triliun.
Jika melihat kinerja keuangan salah satu bisnis agribisnis Grup Indofood, yakni SIMP, lonjakan laba bersih didorong oleh efisiensi biaya. Beban pokok penjualan SIMP mencatatkan penurunan sebesar 25% menjadi Rp2,7 triliun dibandingkan dengan Rp3,65 triliun pada periode sama tahun lalu.
Penurunan itu jadi pendorong laba bersih karena penjualan SIMP hanya turun 13% menjadi Rp4 triliun.
Lalu, bagaimana strategi trading dan investasi saham INDF dan anak usahanya seperti ICBP dan SIMP? yuk upgrade ke VIP member Emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-SR-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/8643/laba-grup-indofood-kuartal-i2022-naik-36-kok-bisa
Tren Harga Batu Bara Lagi Naik, Sahamnya Ikutan Naik?
Holding Geothermal Bakal Segera Dibentuk, PGEO Jadi Induknya
Lagi Genjot Ekspansi, Saham Kesehatan Makin Bergairah di Tengah Isu Polusi?
Perancis Dorong Harga Batu Bara, Gimana Prospek Sahamnya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial