3 Rasio Keuangan Saham Teknologi: GMV, TPV, dan GTV

Saham teknologi kian populer di kalangan investor tanah air. Lihat saja bagaimana antusiasme retail terhadap IPO Bukalapak dan GoTo beberapa waktu lalu hingga menyebabkan oversubscribe.

Mengetahui adanya minat yang tinggi terhadap sektor yang masuk ke dalam golongan new economy ini, penting bagi investor untuk tetap melakukan analisis guna mengetahui kualitas dari saham tersebut. Caranya dengan menggunakan beberapa rasio keuangan saham teknologi yang akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.

Gross Merchandise Value (GMV)

GMV adalah total nilai transaksi yang dilakukan user pada suatu situs atau aplikasi dalam periode tertentu. Baik transaksi yang sukses dilakukan maupun transaksi yang gagal. Sehingga GMV lebih menggambarkan traffic transaksi secara keseluruhan. Misalnya saja pada aplikasi transportasi online, rasio GMV menunjukkan total nilai tumpangan melalui aplikasi tersebut.

Karena GMV merupakan rasio relatif, maka dibutuhkan perusahaan serupa sebagai pembanding. Dengan begitu kita bisa mengetahui valuasi saham apakah undervalue, fair, atau overvalue. Baca selengkapnya tentang cara menghitung valuasi menggunakan GMV pada artikel di bawah ini.

Baca juga: Gross Merchandise Value (GMV), Valuasi untuk Perusahaan Digital

Total Processing Value (TPV)

Jika GMV mengikutsertakan transaksi yang gagal, TPV hanya mencatat total nilai transaksi yang benar-benar terjadi, alias sudah dibayarkan oleh konsumen pada platform tersebut. TPV biasanya digunakan pada platform yang memiliki komisi (take rate) relatif flat antara 1 transaksi dengan transaksi lain. Contohnya seperti Tokopedia yang mengambil komisi dari transaksi senilai Rp10 juta dengan Rp1 juta tidak berbeda jauh.

Baca juga: Economic Value Added (EVA): Cara Menghitung dan Interpretasinya

Gross Transaction Value (GTV)

Rasio GTV hanya mencatat transaksi yang sudah selesai, menyingkirkan transaksi yang dibatalkan atau masih dalam pengiriman. GTV sama dengan jumlah barang yang terjual dikalikan dengan harga yang terkumpul. Dalam hal ini, model bisnis didasarkan pada komisi di mana pendapatan perusahaan sama dengan persentase tertentu dari GTV. Sehingga besaran komisi mencerminkan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Namun perlu diketahui bahwa rasio ini lebih tepat digunakan pada platform dengan spread komisi yang lebar seperti logistik. Misalnya Gojek, komisi mengantar penumpang antara jarak 1 km dengan 10 km sangat berbeda, maka dari itu akan lebih cocok bila menggunakan GTV.

Baca juga: Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham

Kesimpulan:

Ketiga metrik tersebut biasanya tidak berdiri sendiri untuk menentukan valuasi. Perbandingan yang paling umum dilakukan dengan menggunakan kapitalisasi pasar atau enterprise value. Sehingga nantinya investor dapat membandingkan antara nilai kapitalisasi pasar perusahaan sekarang dengan nilai GMV di platform (Market cap/GMV) atau enterprise value perusahaan dibanding total nilai TPV (EV/TPV).

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.