Bullish Reversal adalah Sebuah Peluang bagi Trader. Pahami Polanya
https://emtrade.id/blog/7816/bullish-reversal-adalah-sebuah-peluang
Bullish reversal adalah pembalikan harga saham menuju kenaikan dapat diidentifikasi dengan cara mencermati pola chart. Pola bullish reversal didahului oleh tren turun sebelum akhirnya muncul tanda reversal.
Untuk mengetahui adanya bullish reversal, penting untuk trader mempelajari siklus harga saham. Sebab pola ini muncul pada siklus akumulasi setelah harga saham turun tajam di siklus kapitulasi. Maka dari itu bullish reversal pada siklus akumulasi mayoritas akan berbentuk seperti huruf V. Penjelasan lebih lengkap tentang siklus bisa dibaca di link ini.
Baca juga: 4 Siklus Pasar Saham: Akumulasi, Partisipasi, Distribusi, dan Kapitulasi
Bullish Reversal Adalah Sebuah Peluang Jika Patterns ini Muncul
Sebuah bullish reversal patterns akan dikatakan valid jika pola - pola ini terbentuk. Berikut ini adalah contoh dan ulasannyaV Pattern
Contoh pola chart bullish reversal adalah peluang jika yang pertama adalah munculnya pola V pattern. Seperti namanya, pola ini membentuk huruf V di mana harga mengalami akumulasi dalam rentang waktu yang singkat dan biasanya terjadi pada saham-saham dengan likuiditas yang kecil. V pattern menunjukkan harga saham yang mengalami penurunan secara tajam sebelum akhirnya memantul tinggi.
Pada pola ini, target kenaikan harga diukur dari kedalaman V pattern menggunakan arrow di menu charting tools. Arrow kemudian diletakkan di atas level breakout. Titik ini akan menjadi resisten baru atau target selanjutnya setelah terjadi breakout.
Baca juga: Cara Mengetahui False Breakout Pattern Pada Saham
Double Bottom
Double bottom membentuk dua lembah dengan kedalaman yang relatif sama, sehingga polanya terlihat seperti huruf W. Harga saham yang membentuk double bottom biasanya berasal dari saham-saham big cap. Alasannya karena kapitalisasinya yang besar membuat durasi waktu saat terjadi akumulasi cenderung lebih lama.
Salah satu pola bullish reversal adalah double bottom terkonfirmasi apabila muncul tanda breakout. Dengan begitu harga berpotensi bergerak ke titik resisten yang baru sejauh kedalaman pola. Di sisi lain volume transaksi yang tinggi semakin mengonfirmasi adanya reversal menuju uptrend.
Baca juga: Belajar Membaca Chart Saham untuk Pemula
Triple Bottom
Pola chart triple bottom membentuk tiga lembah atau tiga huruf V. Sama seperti double bottom, pola ini seringkali terjadi pada saham-saham big cap dengan rentang waktu akumulasi yang lama. Untuk cara konfirmasi pola serta identifikasi targetnya pun sama seperti V pattern dan double bottom.
Inverse Head and Shoulders
Pola inverse head and shoulders merupakan contoh selanjutnya dari chart bullish reversal patterns. Pola ini terdiri dari head (kepala) dengan shoulders (pundak) yang ada di sebelah kanan dan kiri. Namun karena harga saham akan mengalami bullish reversal, maka polanya menjadi terbalik ke arah bawah.
Harga saham dapat dikatakan membentuk inverse head and shoulders apabila head atau low yang ada di tengah memiliki kedalaman yang lebih signifikan dibandingkan low yang ada di sampingnya. Pola dikonfirmasi dengan breakout disertai volume tinggi.
Target atau resisten pada pola inverse head and shoulders diidentifikasi dengan mengukur jarak vertikal dari dasar lembah head ke neckline.
Baca juga: Gap dalam Chart Saham: Pengertian dan Jenis-Jenisnya
Rounding Bottom
Rounding bottom merupakan pola chart bullish reversal yang membentuk seperti mangkuk. Ini alasannya kenapa pola tersebut sering disebut sebagai saucer atau bowl yang terbentuk dalam rentang waktu yang lama.
Rounding bottom diawali dengan tren turun dengan volume tinggi yang berangsur-angsur akan menjadi semakin kecil. Dengan kata lain pola volume juga akan membentuk rounding bottom di mana ketika harganya mulai naik, volume akan ikut meninggi.
Proyeksi kenaikan atau titik resisten baru dari rounding bottom sebesar kedalaman pola yang diletakkan di atas area terjadinya breakout.
Baca juga: Pola Cup and Handle Pattern, Apa Indikasinya?
Falling Wedge
Contoh pola pembalikan arah uptrend yang terakhir adalah falling wedge. Dari segi bentuk bisa dibilang sedikit berbeda dengan chart pattern lainnya. Hal ini dikarenakan falling wedge membentuk seperti baji yang arahnya ke bawah.
Pola falling wedge menunjukkan penurunan harga yang disertai oleh volume transaksi, resisten, serta support yang ikut menurun. Sehingga kalau dilihat polanya akan semakin menyempit. Dan ketika terjadi breakout, harus diikuti dengan volume yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata sebelumnya.
Sedangkan untuk target atau resisten baru diidentifikasi dengan cara yang sama bullish reversal
Baca juga: 4 Tips Strategi Super Trader Saham
Demikian ulasan mengenai artikel tentang bullish reversal adalah sebuah peluang bagi trader, yang perlu dipahami guna mengetahui tanda pembalikan harga menuju uptrend. Jika kamu tertarik untuk belajar analisis teknikal lebih jauh, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-RE-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/7816/bullish-reversal-adalah-sebuah-peluang
Siap-Siap Cuan! Begini Tanda Pasar Saham Bullish
Strategi Trading Saham Saat Market Sideways
Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu
Cara Kerja Big Fund Saat Jual-Beli di Pasar Saham
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial