Perang Meletus. Emiten Batu Bara Ini Patut Dilirik

Harga komoditas batu bara dunia melonjak 14% dalam sehari kemarin imbas operasi militer Rusia di Ukraina. Hal ini menjadi angin segar bagi emiten sektor batu bara. Apa saja yang saham yang menarik?

Batu Bara Terbang Tinggi ke Langit ke-7

Operasi militer Rusia di Ukraina resmi diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Tak lama berselang, ledakan terjadi di ibu kota Ukraina Kyiv, Kamis (24/2/2022) waktu setempat. Bahkan meluas hingga kota Kharkiv dan daerah lainnya.

Tim CNN di Kharkiv, bahkan melaporkan mendengar "aliran ledakan keras yang terus-menerus". Ini adalah kota terbesar kedua di Ukraina yang terletak di timur laut negara itu. Bahkan kabar terbaru menyebutkan korban jiwa mulai berjatuhan.

Serangan Rusia membuat harga komoditas energi melambung. Ibu komoditas dunia, minyak mentah, kemarin melambung hingga US$105,79/ barel sebelum melorot ke US$99.08/barel. Begitu juga dengan harga gas alam yang menguat 0,97% pada perdagangan kemarin.

Tak terkecuali harga batu bara dunia yang melambung 14,27% ditutup di US$271/ton. Ini merupakan pencapaian tertinggi sejak bulan Oktober 2021 saat krisis energi melanda China.

Harga batu bara yang melambung karena ada kekhawatiran mengenai kendala pasokan, mengingat peran Rusia sebagai pemasok cukup vital.

Perlu dicatat, Rusia adalah eksportir terbesar nomor tiga dunia dan produsen nomor 6 dunia. Pada tahun 2020, ekspor Rusia mencapai 217 juta ton, setara 17,8% ekspor dunia,mengacu Statista. Sementara produksi batu bara di negeri beruang merah itu tercatat 399,8 juta ton, setara dengan 5,2% total dunia, menurut BP Statistical Review.

Pangsa pasar Rusia juga adalah konsumen terbesar dunia seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan India.

Rusia adalah pemasok batubara nomor dua China, konsumen batu bara terbesar di dunia. China mengimpor 15,25 juta ton atau 4,72% dari total impor batu bara dari Rusia pada tahun 2021, menurut data bea cukai.

Kemudian, Rusia adalah pemasok batubara termal terbesar kedua di Jepang, konsumen batu bara nomor 4 dunia. Pada tahun 2021 Rusia menyumbang 12,48% menurut data bea cukai Jepang. 

Sementara di Korea Selatan pada tahun 2021 Rusia mengirim 21,95 juta ton batu bara, senilai sekitar $2,56 miliar. Nilainya setara dengan 17,5% dari total impor batu bara Korea Selatan.

Saat batu bara melonjak, saham apa yang menarik?

Lonjakan yang terjadi pada harga komoditas batu bara akan berdampak positif terhadap laju harga saham emiten batu bara. Kami menilai harga saham batu bara bersifat jangka pendek, sehingga bisa dimanfaatkan untuk trading. Berikut saham yang menarik untuk trading memanfaatkan lonjakan batu bara:

ADRO

ADRO Secara teknikal breakout dari 2.440. Dalam jangka pendek ADRO berpotensi menguat ke resisten 2.750. Sementara dalam jangka menengah ADRO berpotensi menguat ke resisten 3.000.

INDY

INDY secara teknikal menarik karena memantul dari uptrendline. Dalam jangka pendek INDY berpotensi menguat ke resisten 2.350. Sementara dalam jangka menengah INDY berpotensi menguat ke resisten 2.670.

ITMG

ITMG secara teknikal menarik karena breakout dari 25.200. Dalam jangka pendek ITMG berpotensi menguat ke resisten 27.750 sekitar Maret. Sementara dalam jangka menengah ITMG berpotensi menguat ke Resistance 30.000.

Mau tau strategi dan analisis fundamental lengkap ADRO, INDY, dan ITMG? 

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-FR-

Emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli & jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.