Perang Rusia Ukraina Batal! Saham Komoditas Ini Rawan Longsor
https://emtrade.id/blog/7675/perang-rusia-ukraina-batal-saham-komoditas-ini-rawan-longsor
Eropa Timur jadi zona merah dunia setelah tensi Rusia dan
Ukraina terus memanas hingga menyeret NATO, Amerika Serikat, hingga China.
Ratusan ribu militer disiagakan di perbatasan Rusia-Ukraina mengundang
kecemasan dunia akan meletusnya perang dunia ketiga.
Perlu dicatat bahwa jalur diplomasi terus diupayakan untuk
mencegah meletusnya perang. Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia,
merekomendasikan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menempuh jalan diplomasi.
Menurut Lavrov, AS sudah memberikan proposal yang konkret untuk mengurangi
risiko konfrontasi bersenjata.
Kabar terbaru, tentara Rusia telah kembali ke markasnya setelah dikatakan selesai latihan besar di perbatasan Ukraina.
Namun, presiden AS Joe Biden tetap siaga karena belum ada konfirmasi dari berita penarikan tersebut.
"Para analis menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang sangat mengancam. AS bersiap atas apa pun yang terjadi," kata Biden seperti dilansir AFP, Rabu (16/2/2022).
Gejolak geoplitik yang terjadi di Rusia berdampak kepada harga minyak mentah dunia.
Rusia adalah salah satu produsen dan distributor
minyak terbesar di dunia. Mengutip data BP Statistical Review, Rusia adalah
produsen minyak terbesar nomor 3 dunia dengan produksi 10,7 juta barel per hari
(bph). Ini setara dengan 12,1% dari total produksi minyak dunia.
Kemarin (14/2) harga minyak jenis brent ditutup di US$ 93,28 per barel, ambles 3,32%. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya ditutup US$ 92,07 per barel, anjlok 3,55%.
Selain minyak mentah dunia, friksi antara negeri beruang
merah dan negara kelahiran pesepakbola Andriy Shevchenko tersebut juga
berdampak pada komoditas lainnya, yaitu:
Batu bara
Batu bara adalah komoditas energi seperti minyak.
Kegunaannya adalah sebagai pembangkit listrik dan industri.
Namun, tingginya harga minyak kemudian turut mendorong harga
batu bara sebagai komoditas energi.
"Jika konflik (Rusia-Ukraina) memanas akan ada gangguan
pasokan gas alam. Korelasi gas alam, minyak mentah, dan batu bara
pergerakannya similar atau sejalan. Maka gas naik ada pergerakan
harga energi lainnya naik beriringan," kata Girta Yoga, Research &
Development, melansir CNBC Indonesia, Rabu (26/1).
Harga batu bara ditopang permintaan saat musim dingin, sehingga menjadi sentimen positif bagi batu bara.
Saat ini harga batu bara kembali ke level US$ 200 per ton, tepatnya di US$ 214,5 per ton.
Emas
Secara alamiah aset safe haven seperti emas dan perak akan diburu sebagai lindung nilai di tengah eskalasi geopolitik. Ini karena harga aset safe haven yang cenderung stabil sehingga jadi pilihan investor dibandingkan aset berisiko. Namun, dinginnya tensi Rusia-Ukraina membuat emas diobral investor.
Pada Rabu (16/2) pukul 6.55 WIB harag emas di pasar spot tercatat US$ 1.853/troy ons, turun 0,93% dibandingkan posisi kemarin.
Nikel
Nikel jadi salah satu logam yang mendapatkan dampak positif
dari kondisi geopolitik yang tidak stabil di Rusia dan Ukraina.
Harga nikel telah melonjak 6,12% sepanjang bulan Februari,
menjadi US$ 23.051 per ton. Kekhawatiran akan pasokan yang kian menipis di tengah
persediaan yang langka jadi pemicu harga nikel melonjak.
Jika invansi Rusia ke Ukraina terjadi, Uni Eropa dan AS tak
segan memberi sanksi. Inilah yang menurut Alastair Munro, seorang pialang di
Marex, akan memperburuk pasokan nikel di pasar.
Sekadar informasi, Rusia adalah produsen nikel terbesar
nomor 3 di dunia dengan produksi 280.000 ton pada tahun 2020, mengacu data
Statista. Sehingga memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga nikel dunia.
Persediaan nikel di gudang yang dipantau London Metal Exchange (LME) per 14 Februari tercatat 84.894 ton. Jumlah ini sudah turun 68% dibandingkan puncak persediaan pada April 2021.
Karet Alam
Harga karet alam dunia melonjak seiring dengan harga minyak
yang mendidih.
Harga minyak mentah yang tinggi akan menguntungkan bagi
karet mentah, karena karet sintetis adalah barang subtitusi.
Ini karena minyak mentah adalah bahan baku yang digunakan
sebagai karet sintetis. Sehingga saat harga minyak melambung, harga karet
sintetis juga ikut terkerek.
Saat karet sintetis menjadi mahal, pembeli cenderung beralih
ke karet alam yang lebih murah. Sehingga permintaan naik, maka harga akan ikut
terungkit.
Harga karet alam di pasar Jepang Berjangka telah naik 3,10% sepanjang Februari, menjadi JPY 252,4 per kilogram.
CPO
Tak hanya karet yang akan terimbas karena harga minyak mentah dunia yang terbang. CPO pun juga akan terungkit. Sebab CPO bisa diolah menjadi biodiesel yang menjadi bahan bakar pengganti bbm. Begitu juga sebaliknya, saat harga minyak melemah, CPO bisa terkena dampak penurunan.
Namun, CPO masih ditopang oleh kebijakan pajak impor dari India. Selain itu produksi sawit Malaysia dan Indonesia yang masih akan turun hingga kuartal I-2022 jadi pendorong.
Mau tau kinerja lengkap dan prospek saham-saham komoditas?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-FR-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli & jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/7675/perang-rusia-ukraina-batal-saham-komoditas-ini-rawan-longsor
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial