Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Perang Rusia Ukraina Batal! Saham Komoditas Ini Rawan Longsor

16 Feb 2022, 16:59 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Eropa Timur jadi zona merah dunia setelah tensi Rusia dan Ukraina terus memanas hingga menyeret NATO, Amerika Serikat, hingga China. Ratusan ribu militer disiagakan di perbatasan Rusia-Ukraina mengundang kecemasan dunia akan meletusnya perang dunia ketiga.

Perlu dicatat bahwa jalur diplomasi terus diupayakan untuk mencegah meletusnya perang. Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, merekomendasikan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menempuh jalan diplomasi. Menurut Lavrov, AS sudah memberikan proposal yang konkret untuk mengurangi risiko konfrontasi bersenjata.

Kabar terbaru, tentara Rusia telah kembali ke markasnya setelah dikatakan selesai latihan besar di perbatasan Ukraina.

Namun, presiden AS Joe Biden tetap siaga karena belum ada konfirmasi dari berita penarikan tersebut. 

"Para analis menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang sangat mengancam. AS bersiap atas apa pun yang terjadi," kata Biden seperti dilansir AFP, Rabu (16/2/2022).

Gejolak geoplitik yang terjadi di Rusia berdampak kepada harga minyak mentah dunia.

Rusia adalah salah satu produsen dan distributor minyak terbesar di dunia. Mengutip data BP Statistical Review, Rusia adalah produsen minyak terbesar nomor 3 dunia dengan produksi 10,7 juta barel per hari (bph). Ini setara dengan 12,1% dari total produksi minyak dunia.

Kemarin (14/2) harga minyak jenis brent ditutup di US$ 93,28 per barel, ambles 3,32%Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya ditutup US$ 92,07 per barel, anjlok 3,55%. 

Selain minyak mentah dunia, friksi antara negeri beruang merah dan negara kelahiran pesepakbola Andriy Shevchenko tersebut juga berdampak pada komoditas lainnya, yaitu:

Batu bara

Batu bara adalah komoditas energi seperti minyak. Kegunaannya adalah sebagai pembangkit listrik dan industri.

Namun, tingginya harga minyak kemudian turut mendorong harga batu bara sebagai komoditas energi.

"Jika konflik (Rusia-Ukraina) memanas akan ada gangguan pasokan gas alam. Korelasi gas alam, minyak mentah, dan batu bara pergerakannya similar atau sejalan. Maka gas naik ada pergerakan harga energi lainnya naik beriringan," kata Girta Yoga, Research & Development, melansir CNBC Indonesia, Rabu (26/1).

Harga batu bara ditopang permintaan saat musim dingin, sehingga menjadi sentimen positif bagi batu bara.

Saat ini harga batu bara kembali ke level US$ 200 per ton, tepatnya di US$ 214,5 per ton. 



Emas

Secara alamiah aset safe haven seperti emas dan perak akan diburu sebagai lindung nilai di tengah eskalasi geopolitik. Ini karena harga aset safe haven yang cenderung stabil sehingga jadi pilihan investor dibandingkan aset berisiko. Namun, dinginnya tensi Rusia-Ukraina membuat emas diobral investor.

Pada Rabu (16/2) pukul 6.55 WIB harag emas di pasar spot tercatat US$ 1.853/troy ons, turun 0,93% dibandingkan posisi kemarin.


Nikel

Nikel jadi salah satu logam yang mendapatkan dampak positif dari kondisi geopolitik yang tidak stabil di Rusia dan Ukraina.

Harga nikel telah melonjak 6,12% sepanjang bulan Februari, menjadi US$ 23.051 per ton. Kekhawatiran akan pasokan yang kian menipis di tengah persediaan yang langka jadi pemicu harga nikel melonjak.

Jika invansi Rusia ke Ukraina terjadi, Uni Eropa dan AS tak segan memberi sanksi. Inilah yang menurut Alastair Munro, seorang pialang di Marex, akan memperburuk pasokan nikel di pasar.

Sekadar informasi, Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan produksi 280.000 ton pada tahun 2020, mengacu data Statista. Sehingga memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga nikel dunia.

Persediaan nikel di gudang yang dipantau London Metal Exchange (LME) per 14 Februari tercatat 84.894 ton. Jumlah ini sudah turun 68% dibandingkan puncak persediaan pada April 2021.


Karet Alam

Harga karet alam dunia melonjak seiring dengan harga minyak yang mendidih.

Harga minyak mentah yang tinggi akan menguntungkan bagi karet mentah, karena karet sintetis adalah barang subtitusi.

Ini karena minyak mentah adalah bahan baku yang digunakan sebagai karet sintetis. Sehingga saat harga minyak melambung, harga karet sintetis juga ikut terkerek.

Saat karet sintetis menjadi mahal, pembeli cenderung beralih ke karet alam yang lebih murah. Sehingga permintaan naik, maka harga akan ikut terungkit.

Harga karet alam di pasar Jepang Berjangka telah naik 3,10% sepanjang Februari, menjadi JPY 252,4 per kilogram.


CPO

Tak hanya karet yang akan terimbas karena harga minyak mentah dunia yang terbang. CPO pun juga akan terungkit. Sebab CPO bisa diolah menjadi biodiesel yang menjadi bahan bakar pengganti bbm. Begitu juga sebaliknya, saat harga minyak melemah, CPO bisa terkena dampak penurunan.

Namun, CPO masih ditopang oleh kebijakan pajak impor dari India. Selain itu produksi sawit Malaysia dan Indonesia yang masih akan turun hingga kuartal I-2022 jadi pendorong.



Mau tau kinerja lengkap dan prospek saham-saham komoditas? 

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-FR-

Emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli & jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi