Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

5 Perbedaan Investasi dan Trading Saham, Mana yang Cocok Untukmu?

15 Feb 2022, 16:27 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Banyak pemula yang masih bingung tentang perbedaan investasi dan trading saham. Alhasil pemahamannya seringkali tertukar. Meskipun tujuannya sama-sama untuk mendapatkan keuntungan, tapi ada beberapa perbedaan yang wajib diketahui. Alasannya supaya dapat disesuaikan dengan karakter dan profil risiko masing-masing.

Jangka Waktu

Salah satu perbedaan investasi dan trading saham yang paling mencolok adalah jangka waktu yang dimanfaatkan pelaku pasar dalam memperoleh return. Seorang investor umumnya membeli saham untuk kemudian disimpan dalam rentang waktu yang relatif panjang. Biasanya lebih dari satu tahun sampai puluhan tahun. Jadi nggak heran kalau investor sering menjadikan saham sebagai warisan untuk anak dan cucu.

Sedangkan trading saham dilakukan dalam periode waktu yang lebih singkat. Trading dibagi menjadi beberapa jenis strategi yang masing-masing punya jangka waktu yang berbeda. Contohnya seperti strategi super trading atau trend following untuk jangka waktu 1 bulan sampai kurang dari 1 tahun, swing trading berfokus pada pergerakan harga selama kurang dari 1 bulan, dan scalping untuk beli jual saham dalam satu hari, bahkan beberapa menit saja.

Baca juga: Cara Bermain Saham dengan Modal 100 Ribu

Metode Analisis

”perbedaan

Metode analisis yang digunakan menjadi pembeda investasi dan trading saham berikutnya. Investor yang berorientasi pada jangka panjang cenderung menggunakan analisis fundamental untuk mencari saham yang potensial. Dengan melakukan analisis fundamental, investor akan menilai suatu perusahaan dari segi model bisnis, manajemen, kemampuan dalam menghasilkan laba, dan juga nilai wajar saham.

Terdapat beberapa rasio keuangan yang perlu diperhatikan investor saat menganalisis fundamental. Misalnya rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio valuasi, dan masih banyak lagi. Rasio tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa saham yang dipilih memiliki fundamental yang baik supaya dapat memaksimalkan keuntungan sekaligus menekan kerugian.

Berbeda dengan investor, trader berfokus pada analisis teknikal di mana mereka akan melihat arah pergerakan harga saham melalui chart. Caranya dengan memahami support resisten, membaca chart pattern, serta memanfaatkan indikator teknikal yang ada seperti moving average dan RSI untuk menentukan posisi jual, beli, dan hold.

Baca juga: 5 Cara Manajemen Portofolio Saham yang Harus Kamu Tahu

Prinsip dan Tujuan

Investasi dan trading saham memiliki prinsip yang saling bertolak belakang. Berinvestasi saham sama seperti membeli dan menyimpan saham tersebut (buy and hold). Hal ini dikarenakan tujuan utama investasi adalah untuk membeli bisnis dan mendapatkan keuntungan dari laba perusahaan berupa dividen dan kenaikan harga saham selama beberapa periode.

Oleh karena itu biasanya investor tidak terlalu terdistraksi oleh pergerakan jangka pendek. Mau itu naik atau turun, selama fundamentalnya bagus dan valuasi masih terdiskon, investor memilih untuk tetap meng-hold saham untuk merealisasikan tujuan keuangan jangka panjang. Jika kinerja perusahaan mulai menurun atau valuasinya sudah mahal, baru sahamnya dijual.

Di sisi lain prinsip trading saham lebih menekankan pada buy and sell guna memperoleh keuntungan dalam waktu yang singkat. Sehingga trader cenderung memanfaatkan pergerakan harga jangka pendek untuk melakukan transaksi dengan memerhatikan demand and supply dan likuiditas saham.

Apabila fluktuasi harga menghasilkan selisih harga beli dan jual yang sesuai dengan target profit, trader akan segera melakukan penjualan agar tidak kehilangan momen tersebut. Maka dari itu fokus seorang trader ada pada saham-saham yang volatilitasnya tinggi supaya bisa mengambil celah profit dari pergerakan harga saham.

Baca juga: Apa itu Strategi Swing Trading? Begini Caranya

Timing Beli

Menentukan timing beli untuk investasi sebenarnya mudah saja. Investor hanya perlu menunggu sampai harganya terdiskon. Biasanya momen market crash akan dimanfaatkan oleh para investor untuk memborong banyak saham dengan cara lump sum (beli banyak sekaligus) atau dollar-cost averaging di mana pembelian dilakukan secara periodik.

Lain halnya dengan trading saham yang membeli saham menggunakan dua strategi, yaitu:

  • Buy on weakness: Beli ketika harga saham mengalami penurunan dan mulai ada tanda pembalikan arah naik dalam jangka pendek.

  • Buy on breakout: Beli ketika harga saham bergerak ke atas resisten dengan volume yang ikut meningkat.

Baca juga: Cara Menentukan Waktu Terbaik Membeli Saham

Risiko dan Imbal Hasil

”beda

Perbedaan investasi dan trading saham yang terakhir adalah tingkat risiko dan imbal hasilnya. Jika kita bandingkan keduanya, maka investasi relatif berisiko rendah. Sehingga potensi imbal hasilnya pun juga lebih rendah.

Mengapa demikian? Karena investasi saham hanya akan mendatangkan profit secara maksimal dalam rentang waktu yang lama, sedangkan trading bisa lebih cepat memperoleh profit besar mengingat karakter sahamnya sangat volatile. Meski begitu sejalan dengan prinsip high risk high return, trading jauh lebih berisiko.

Baca juga: Cara Mencari Saham Multibagger

Setelah mengetahui 5 perbedaan investasi dan trading saham, mana nih yang kira-kira paling cocok untuk kamu? Terlepas dari pilihan strateginya, penting untuk membekali diri dengan ilmu yang mumpuni. Kamu bisa belajar di Emtrade dengan upgrade menjadi VIP member supaya proses belajarnya lebih leluasa.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.






Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi