Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconFundamental

Economic Value Added (EVA): Cara Menghitung dan Interpretasinya

15 Feb 2022, 17:43 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

“EVA is the best measure of all to compute share prices and to explain actual stock price performance. If that were not true, there would be no case for EVA.”

Bennet Stewart



Economic Value Added (EVA) pada dasarnya merupakan gagasan terkait ukuran kinerja operasional suatu perusahaan yang dikembangkan pertama kali oleh G. Bennet Stewart dan Joel M. Stern yang merupakan analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart dan CO pada tahun 1993. Di Indonesia, valuasi EVA biasa dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi), yang merupakan metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi riil suatu perusahaan. 


Secara sederhana, ketika perusahaan membutuhkan pendanaan/investasi dari investor, sangat penting bagi manajemen untuk menunjukan kepada calon investor seberapa besar keuntungan yang dapat diberikan oleh perusahaan. Karena itu, investor kerap menggunakan EVA untuk mengukur seberapa besar kemungkinan profitabilitas investasi mereka dan seberapa besar uang tunai yang dapat investor peroleh dari investasi mereka.


Perbedaan EVA dan ROI?

Meskipun sama-sama menghitung seberapa maksimal perusahaan meningkatkan value bisnisnya, EVA dan Return of Investment (ROI) memiliki perbedaan yang cukup material.


Pada dasarnya, EVA digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan aset dalam menghasilkan pendapatan. Sementara ROI sering digunakan untuk mengevaluasi jumlah pendapatan yang diperoleh apakah sebanding dengan modal yang diinvestasikan. Dari perspektif lain, EVA menggunakan laba sebelum bunga sebagai objek perhitungan, sementara ROI menggunakan laba setelah bunga dan pajak. 


Bagaimana menghitung EVA?

Dalam menghitung EVA, maka investor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:


EVA = Laba Operasi bersih setelah Pajak - ( Biaya rata-rata tertimbang dari Modal x Modal yang diinvestasikan)


Agar lebih jelas, berikut kami jelaskan langkah-langkah dalam menghitung EVA:


1. Melakukan identifikasi pada Laba Bersih

Hal pertama dalam melakukan perhitungan EVA adalah melakukan identifikasi pada laba bersih setelah pajak. Laba bersih setelah pajak, atau disingkat NPAT (Net Profit After Tax) dapat ditemukan pada laporan laba/rugi dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa objek laba dalam menghitung EVA adalah laba bersih tanpa beban bunga perusahaan. Karena itu, laba bersih yang diakui dalam menghitung EVA adalah : Laba operasional (ex. interest) x (1-Pajak).


2. Identifikasi WACC

Weighted Average Cost of Capital (WACC) merupakan biaya modal rata-rata tertimbang suatu perusahaan. Rumus yang digunakan dalam menghitung WACC adalah sebagai berikut:


WACC = (% Modal yang merupakan ekuitas x biaya ekuitas) + [(% modal yang merupakan hutang x biaya hutang] x [ 1 - tarif pajak)]


3. Hitung Modal yang diinvestasikan

Setelah itu, investor perlu menentukan modal yang perlu diinvestasikan. Hal ini mengikuti pada jumlah uang yang digunakan untuk mendanai suatu proyek. Rumus dalam menghitung modal yang diinvestasikan adalah sebagai berikut:


Investasi modal = Utang berbunga Jangka Panjang + Ekuitas


4. Hitung Beban Keuangan (interest cost)

Setelah mengetahui WACC dan modal yang diinvestasikan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan biaya keuangan. Rumus dalam menghitung beban keuangan adalah sebagai berikut:

Beban keuangan = WACC x Modal yang Diinvestasikan


5. Terakhir, Hitung EVA

Setelah menemukan biaya keuangan dikurangi dengan NPAT, maka Anda telah mendapatkan nilai dari EVA. Sebagai catatan, investor akan menyukai jika EVA suatu perusahaan positif, yang mengindikasikan bahwa investasi menghasilkan nilai tambah ekonomis dan merupakan investasi yang baik. Sebaliknya bila EVA negatif, maka ini mengindikasikan suatu investasi tidak menghasilkan nilai ekonomis dan merupakan investasi yang buruk.



Implementasi EVA pada ASII

Untuk memperjelas EVA dalam praktiknya, maka kami akan mengimplementasikan contoh perhitungan EVA pada emiten Astra Internasional (ASII) pada tahun buku 2019. Berikut identifikasi objek data yang dibutuhkan dalam menghitung EVA ASII:


  • Laba bersih setelah Pajak (NPAT) : [Rp 50.2 T - (Rp 9.9T + Rp14 T) + Rp 10.3 T] x (1-21.76%) = Rp 28.5T.

  • Ekuitas : Rp 186 T

  • Hutang Bank Jangka Panjang : Rp 50 T 

  • Total Ekuitas : Rp 187 T


Dari data di atas, maka kita sudah menemukan data NPAT sebesar Rp 28.5 T. Sementara jika menghitung Invested Capital, maka hasilnya adalah Rp 186 T + Rp 50 T = Rp 236T. Disisi lain, data Bloomberg menunjukan bahwa WACC ASII saat ini ditetapkan sebesar 12.3%. Karena itu, EVA ASII pada tahun 2019 adalah:


EVA = Laba Operasi Setelah Pajak - (Invested Capital x WACC)

= Rp 28.5 T - [( Rp186 T + Rp 50T) x 12.3%]

= Rp 28.5 T - Rp 29 T

= - Rp 500 M


Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa berdasarkan parameter EVA, ASII dianggap tidak memberikan keuntungan ekonomis bagi investor pada tahun tahun buku 2019 karena ASII deliver EVA negatif atau defisit sebesar Rp 500M. Namun, apakah interpretasi EVA terhadap ASII memiliki relevansi yang akurat terhadap return saham ASII?


Secara kinerja saham, ASII tercatat mengalami depresiasi sebesar 15% selama 2019. Hal ini sebagian besar merupakan respon investor terkait melambatnya kinerja pendapatan ASII sebesar -0.83% yoy menjadi Rp237 T, meskipun laba masih tumbuh tipis 0.46% menjadi Rp 21.7T.


Melalui peran EVA, investor dapat melakukan investigasi terhadap kinerja operasional ASII pada 2019 lalu. Hal ini dapat sekaligus mengevaluasi manajemen ASII bahwa jika ASII ingin memiliki EVA positif, maka manajemen perlu melakukan hal berikut:


  1. ASII perlu meningkatkan keuntungan (profit) tanpa menambah modal

Meningkatkan keuntungan merupakan upaya paling prioritas agar ASII (dan perusahaan lain) bisa membukukan EVA yang positif. Meskipun demikian, kenaikan keuntungan semestinya tanpa harus mengeluarkan biaya produksi yang signifikan. Hal ini dapat menurunkan biaya modal kerja yang terhitung dalam menghitung WACC.


  1. Mengurangi Penggunaan Modal

Upaya kedua yang diperlukan perusahaan agar dapat meningkatkan EVA adalah dengan melakukan pengurangan modal tanpa mengurangi kualitas dan potensi laba di masa depan. Penggunaan modal secara tidak langsung akan mengurangi cost of capital yang diperlukan perusahaan.


  1. Melakukan investasi dengan return yang tinggi

Penanaman investasi perusahaan dengan return yang tinggi juga dianggap dapat meningkatkan value dari laba bersih. Hal inilah yang mendorong EVA dapat tumbuh positif. Pada dasarnya, manajemen yang handal akan mengoptimalkan kas perusahaan untuk diinvestasikan pada instrumen keuangan seperti penempatan deposito hingga penanaman investasi pada instrumen yang dapat memberikan keuntungan tambahan bagi perusahaan.


Oleh karena itu, peran metrik EVA juga dapat melengkapi alasan kenapa ASII mengalami punishment oleh investor pada 2019 lalu, sekalipun perusahaan membukukan kenaikan laba. Secara tidak langsung juga melalui EVA, investor dapat mengukur seberapa profesional kinerja manajemen dalam menjalankan operasional bisnisnya.


Keuntungan dan Keterbatasan penerapan EVA 

Seperti yang telah dijelaskan diatas, maka EVA pada akhirnya adalah cara yang efektif bagi investor untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan manajemen berdasarkan prinsip bahwa bisnis hanya dapat memberikan keuntungan jika menciptakan return dan value bagi pemegang sahamnya. Ini artinya, perusahaan harus memiliki kinerja di atas dari biaya modalnya untuk dapat meningkatkan value riil bagi pemegang saham. Hal ini membuat EVA sangat bermanfaat sebagai parameter kinerja manajemen untuk menyoroti bagaimana dan dimana perusahaan menciptakan nilai (value) dari aset di neraca suatu perusahaan.


Meskipun demikian, EVA jelas tidak relevan jika digunakan oleh perusahaan yang memiliki dominasi asetnya merupakan aset tidak berwujud yang kerap terjadi pada perusahaan berbasis teknologi. Maka EVA tentunya memiliki keterbatasan untuk mengidentifikasi value added yang diberikan pada bisnis di sektor digital.



Kesimpulan


Menghitung EVA memang tidak mudah, karena perlu effort dalam menemukan beberapa objek yang dibutuhkan untuk menyelesaikan parameter EVA. Namun mengetahui dan mengimplementasi EVA dapat membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang suatu perusahaan dari sudut pandang economic value yang bisa diberikan. EVA juga dapat membatasi risiko Anda dalam berinvestasi pada emiten yang melakukan financial engineering, dimana perusahaan biasanya membukukan profit namun sesungguhnya tidak memberikan nilai ekonomis karena tingginya biaya hutang. Meskipun demikian, EVA tentunya memiliki keterbatasan dan bukanlah satu-satunya metrik ideal yang dapat membantu investor dalam mengidentifikasi suatu investasi terbaik. Maka, EVA hanyalah menjadi pelengkap dari parameter lain yang dapat membantu investor untuk menemukan peluang investasi terbaik.


Meskipun demikian, baik EVA maupun ROI memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat diinterpretasikan oleh berbagai manajer dengan cara yang berbeda tergantung kebutuhan. Karena itu, EVA dan ROI memiliki sifat komplementer alias saling melengkapi, bukan saling menggantikan.



Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-WS-

emtrade.id/disclaimer




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi