﻿﻿﻿﻿﻿﻿Apa jadinya jika uang yang kita pakai untuk bertransaksi
sehari-hari menjadi tidak berharga?<o:p></o:p>

Mungkin jadinya akan seperti Venezuela yang membuat
kerajinan tas dari uang kertas Bolivar (mata uang Venezuela) karena ketergantungan terhadap ekspor minyak.<o:p></o:p>

Bagaimana jika seberapa banyak kita memiliki uang, bahkan
miliaran, ternyata hanya bisa untuk membeli 3 telur?&nbsp;<o:p></o:p>

Tidak habis pikir memang, tapi ini terjadi di Zimbabwe di
mana untuk membeli 3 telur, harus merogoh koek ZWD 100 miliar.<o:p></o:p>

Biang kerok yang membuat mata uang Venezuela dan Zimbabwe
tidak bernilai adalah hiperinflasi.<o:p></o:p>

Lalu, apa pengertian sebenarnya dari hiperinflasi? Apa saja
faktor yang bisa mendorong hiperinflasi terjadi? Temukan jawabannya di bawah
ini ya!

<h2 style="text-align: justify;">Apa Itu Hiperinflasi?</h2>

Hyperinflation atau hiperinflasi adalah suatu kondisi
inflasi yang tidak terkendali di mana terjadi lonjakan harga yang sangat cepat
dan juga tiba-tiba, namun tidak bisa disertai dengan pendapatan masyarakat,
sehingga jumlah uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat sangat banyak,
tapi nilai mata uangnya menurun sangat drastis. Kondisi mengerikan ini terjadi
jika nilai inflasi melebih 50%, bahkan bisa menyentuh 100% dalam kurun waktu
satu bulan saja.&nbsp;<div style="text-align: center;"><img src="https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/membership-media/public/uploads/media/1644823663_hyperinflation___Emtrade.jpg" style="width: 100%;"></div> 

<h2 style="text-align: justify;">Apa yang Menyebabkan Hiperinflasi?</h2>

Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya hiperinflasi,
berikut ini adalah di antaranya:<o:p></o:p>

<h3 style="text-align: justify;">1. Defisit anggaran pemerintah yang diatasi dengan
pencetakan uang</h3>

Defisit anggaran pemerintah yang diatasi oleh pemerintah
dengan mencetak uang baru akan menyebabkan jumlah uang beredar di masyarakat
semakin banyak sehingga memicu terjadinya hiperinflasi. Tingkat harga mengalami
kenaikan, namun nilai uang mengalami penurunan. Masyarakat memiliki banyak
uang, tetapi justru daya belinya menurun, sebab nilai uang yang dimiliki tak
sesuai dengan tingkat harga komoditas yang ada di negara tersebut.<o:p></o:p>

<h3 style="text-align: justify;">2. Perang</h3>

Negara yang sedang berperang menghabiskan dana yang sangat
besar, untuk pengadaan senjata dan alat-alat pertempuran, serta kompensasi
terhadap jasa para pejuang. Di tengah kondisi negara yang sedang tidak
aman karena perang, umumnya pemerintah akan menjadi tidak fokus pada
perekonomian di dalam negaranya. Produktivitas pada sektor riil yang menurun
akan berdampak besar pada pendapatan nasional yang ikut turun.

<h3 style="text-align: justify;">3. Kondisi Sosial Politik yang Memanas</h3>

Memanasnya kondisi sosial politik yang berlangsung
berkepanjangan akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi, karena proses produksi
tidak maksimal sehingga tingkat atau volume produksi menurun. Hal tersebut
berdampak pada rendahnya pendapatan nasional.<o:p></o:p>

Itulah penjelasan mengenai hiperinflasi, dapat disimpulkan
bahwa hiperinflasi adalah kondisi yang sangat mengerikan apabila terjadi karena
adanya lonjakan harga yang sangat cepat dan juga tiba-tiba, namun tidak bisa
disertai dengan pendapatan masyarakat, sehingga jumlah uang yang beredar di
tengah-tengah masyarakat sangat banyak, tapi nilai mata uangnya menurun sangat
drastis.<h2 style="text-align: justify;">Apa Dampak yang Bisa Ditimbulkan Hiperinflasi?</h2>Hiperinflasi akan berefek negatif terhadap nilai mata uang pada suatu negara. Negara yang mengalami kondisi mengerikan ini, maka nilai mata uang negaranya akan mengalami penurunan dari nilai yang sebenarnya. Itu artinya, nilai mata uang lokal akan mengalami penurunan daya beli, atau bahkan menjadi tidak berharga sedikitpun.<img src="https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/membership-media/public/uploads/media/1644823799_krisis_ekonomi___Emtrade.jpg" style="width: 100%;"> Saat nilai mata uang tidak lagi berharga, akan jadi bencana bagi negara yang memiliki utang luar negeri yang jumbo. Sebab nilai utang negara akan membengkak dan kebangkrutan ada di depan mata.Di sisi lain, pengangguran meledak akibat banyak perusahaan yang memilih menutup usahanya.<o:p></o:p>Ekonomi pun mandek dan mencapai titik nadir. Produk Domestik Bruto (PDB) akan jatuh dan resesi alias pertumbuhan ekonomi negatif pun tak terhindarkan.<h2 style="text-align: justify;">Apa yang Harus Dilakukan Investor?</h2>

Saat terjadi hiperinflasi, sebagai investor dianjurkan untuk
keluar dari pasar saham dan beralih ke aset safe haven seperti emas,
perak, dolar AS dan yen Jepang untuk melindungi nilai uang. Sebab saat inflasi
berdasarkan sejarah akan memukul pasar saham secara telak.<o:p></o:p>

Perusahaan-perusahaan akan mengalami guncangan dahsyat
sehingga kinerja akan turun secara signifikan. Terutama perusahaan yang memiliki
utang dengan valuta asing yang besar, jurang kebangkrutan pun hanya berjarak sejengkal.<o:p></o:p>

Maka dari itu, paham akan keadaaan ekonomi negara atau makroekonomi
menjadi hal penting bagi tiap investor. <o:p></o:p>

 Mau tau cara analisis makroekonomi, fundamental, dan teknikal untuk investasi saham?&nbsp;Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan. <a href="https://bit.ly/daftar-emtrade" target="_blank">Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.</a> <o:p></o:p>-FR-<span style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; font-family: Prompt; font-size: 14px;"><span style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;"><o:p></o:p><a href="https://emtrade.id/disclaimer" target="_blank">Emtrade.id/disclaimer</a>Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli &amp; jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

Mengenal Hiperinflasi, 'Hantu' Ekonomi yang Ditakuti Dunia

mengulas arti, penyebab, dan dampak hiperinflasi

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...

4 Ciri Saham yang Akan Naik

Market mulai menunjukkan adanya kenaikan. Saham apa aja ya yang potensi naik? Gimana cara ngenalin saham yang akan naik? Tonton video ini!

Ciri-Ciri Saham yang Akan Bergerak Naik

﻿﻿Siapa nih yang masih bingung gimana sih identifikasi saham uptrend? Gimana strateginya? Boleh nggak kejar harga? Tenang, di video ini kita akan belajar cara mengetahui harga saham yang akan naik den...