Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Beli Saham Setelah Naik VS Beli Setelah Turun, Pilih Mana?

21 Feb 2022, 17:12 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Naik turunnya harga saham terkadang membuat kegalauan bagi pelaku pasar. Ketika harga sudah naik, bingung apakah masih bisa beli? Namun ketika harga turun juga bingung, apakah sudah waktunya untuk beli? Lalu gimana strategi beli yang tepat, apakah beli setelah naik atau beli setelah turun?

Siklus Harga

Harga saham bergerak dalam siklus yang berulang setiap waktu. Sehingga hal pertama yang trader perlu ketahui sebelum membeli saham adalah kenali posisi siklus dari harga saham tersebut. Siklus harga terbagi atas 4 yaitu siklus pertama yang merupakan area akumulasi, lalu siklus kedua area partisipasi, siklus ketiga area distribusi, dan siklus keempat area kapitulasi.

Baca Juga : Cara Mengetahui Siklus Harga Saham

Masing-masing siklus akan membentuk sebuah trend harga seperti sideways, uptrend, ataupun downtrend. Sehingga setelah mengetahui trend apa yang sedang terjadi, maka trader bisa manfaatkan untuk trading dengan mengikuti trend harga tersebut. Misalnya harga bergerak dalam trend sideways, maka strategi trading yang tepat adalah Buy on Weakness dan Sell On Strenght.

Kenapa? Karena trend yang masih sideways membuat potensi harga bergerak hanya dalam range harga yang pendek, sehingga trader dapat fokus untuk lebih cepat mengamankan profit.

Baca Juga : Strategi trading saat Sideways

Lalu bagaimana bila harga saham bergerak dalam trend turun?

Beli Setelah Turun

Ketika harga saham bergerak turun, apalagi secara trend terkonfirmasi bahwa harga terus membentuk lower high dan lower low maka secara siklus harga saham tersebut berada pada siklus keempat yang merupakan area kapitulasi atau bearish continuation. Sehingga sebenarnya trend penurunannya masih berpotensi berlanjut.

Meskipun terjadi pantulan harga, maka sifatnya hanyalah technical rebound jangka pendek, lalu setelah itu akan berpotensi kembali melanjutkan trend penurunannya.

Kenapa? Karena masih banyak trader lain yang nyangkut di harga atas sehingga ada potensi pantulan harga tersebut, akan dimanfaatkan oleh pelaku pasar yang punya saham di harga atas untuk mengurangi posisi, maka harga dapat turun Kembali.

Sehingga strategi yang tepat untuk trading pada kondisi harga yang masih turun adalah sama seperti strategi trading saat sideways yaitu Buy On Weakness dan Sell On Strength. Namun perlu diingat, karena trendnya masih dalam downtrend, maka risikonya masih akan lebih besar, sehingga harus siap lakukan pembatasan risiko secara ketat, bila harga tak berhasil untuk memantul.

Baca Juga : Strategi trading saat Downtrend

Lalu bagaimana bila harga saham bergerak dalam trend naik?

Beli Setelah Naik

Harga yang bergerak naik akan mengindikasikan bahwa secara siklus, harga saham tersebut akan berada pada siklus kedua yang merupakan area partisipasi. Sehingga secara trend akan membentuk uptrend, yang dimana pada kondisi uptrend risiko akan lebih rendah untuk trading.

Kenapa? Karena di masa uptrend pada siklus kedua menunjukkan area partisipasi, yang dimana demand dari big fund dan pelaku pasar lainnya juga akan ikut masuk sehingga dapat mendorong harga melanjutkan trend kenaikannya.

Pada kondisi ini, secara risiko akan lebih rendah sehingga trader bisa lakukan pembelian dengan strategi Buy on Breakout atau Buy on Retracement, lalu untuk strategi jual bisa dengan cara tunggu candle reversal atau bisa pasang trailing stop.

Baca Juga : Strategi Trading saat Uptrend

Kesimpulan

Harga saham bergerak dalam siklus yang berulang setiap waktu. Sehingga hal pertama yang trader perlu ketahui adalah pahami posisi dimana siklus harga saham tersebut sebelum melakukan pembelian.

Trading dapat dilakukan di kondisi uptrend, downtrend ataupun sideways. Namun perlu diingat, saat harga saham masih bergerak dalam trend turun, risiko masih cukup tinggi. Sehingga strategi beli setelah naik, yang dimana secara trend harga sudah bergerak uptrend, menjadi pilihan yang tepat untuk trading karena risiko yang cenderung lebih rendah.

Mau tau saham apa saja yang bisa di tradingkan dengan cara beli setelah naik?

Upgrade ke VIP user untuk menikmati fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP user, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan

 Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP Member Emtrade

 -JF-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, merupakan bagian dari edukasi bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

 




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi