Diskon PPN Properti Lanjut, Emiten Ini Ketiban Durian Runtuh

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani aturan turunan untuk diskon pajak atas pembelian rumah (PPN DTP). Saham apa yang menarik?

Wanita yang akrab disapa Ani tersebut mengungkapkan aturannya resminya akan keluar setelah diundangkan. Selain untuk properti, diskon pajak juga diberikan untuk sektor otomotif.

Besaran diskon PPN DTP alias pembelian properti sebesar 50% untuk harga rumah tapak atau susun sampai Rp 2 miliar. Kemudian, untuk harga rumah tapak atau susun Rp 2 miliar – Rp 5 miliar mendapatkan potongan pajak 25%.

Meskipun potongan pajak tidak sebesar tahun lalu, namun kami meyakini minat pembelian properti masih akan besar. Hal ini karena suku bunga BI yang masih rendah sehingga bunag KPR pun masih akan rendah.

Mengacu data Bank Indonesia (BI), tingkat KPR pada kuartal III-2021 sebesar 8,34%. Angka ini lebih rendah dibanding level pra Covid-19 sebesar 9,12% pada kuartal IV-2019.

Selain itu, boom harga komoditas membuat daya beli masyarakat meningkat. Hal ini memberi peluang para pengembang properti untuk meraup penjualan dari daerah tier 2 atau luar Pulau Jawa yang notabene masyarakatnya banyak mengandalkan komoditas sebagai sumber penghasilan.

Tiga hal tersebut kami yakini jadi pendorong sektor properti dan berdampak positif terhadap emiten-emiten pengembang seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Summarecon Agung (SMRA).

Kami merekomendasikan BSDE karena kinerja serta prospeknya ke depan. Selain faktor fundamental, BSDE pun menarik secara teknikal.

BSDE mencatatkan kinerja keuangan yang luar biasa sepanjang Januari hingga September 2021 (9M21). Emiten properti yang berbasis di Tangerang Selatan ini berhasil meraup penjualan sebesar Rp 6,1 triliun. Jumlah ini setara dengan 87% dari target yang dicanangkan oleh perusahaan.

Sementara itu, pendapatan sebesar Rp 5,17 triliun, naik 20,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Laba BSDE tumbuh fantastis pada tahun 2021 yaitu sebesar 154% menjadi Rp 930,78 miliar.

Perolehan laba jumbo ini karena keuntungan dari akuisisi saham entitas anak sebesar Rp 154 miliar. Lalu, keuntungan yang didapatkan dari penjualan aset tetap sebesar Rp 11,73 miliar, naik 768,88%.

Ada juga keuntungan penilaian kembali nilai wajar investasi pada ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas pada tanggal akuisisi sebesar Rp 8,95 miliar.

Kami menilai program diskon PPN properti akan menguntungkan BSDE karena 29% penjualan BSDE berasal dari properti dengan harga Rp 1-3 miliar dan 8% merupakan properti di bawah 1 miliar.

Menurut manajemen, mayoritas pembeli di cluster kelas atas berasal dari luar Pulau Jawa seperti Kalimantan dan Sumatera. Ini karena commodity boom yang meningkatkan pendapatan mereka seperti batu bara dan CPO.

sumber: TriMegah Research

Secara teknikal, BSDE berhasil rebound dari support di 890. Dalam jangka pendek, berpotensi menguat ke resisten terdekat di 965.

Potensi BSDE tetap diikuti oleh risiko dari Covid-19 yang bisa membawa petaka berupa pembatasan mobilitas yang berakibat pada laju ekonomi yang mandek. Jika laju ekonomi mandek, berpotensi membuat daya beli masyarakat merosot.

Sekadar informasi, kasus harian baru Covid-19 di Indonesia per 3 Februari 2022 kembali melejit. Hari ini ada 27,197 kasus baru yang dilaporkan, naik dari jumlah kemarin sebesar 21.166 kasus. 

Mau tau analisis lengkap BSDE? 

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-FR-

Emtrade.id/disclaimer