Dalam melakukan analisis fundamental kita tidak akan lepas dari analisis laporan keuangan perusahaan, untuk mempermudahnya kita bisa menggunakan rasio-rasio keuangan yang terbagi menjadi 5 rasio. Apa saja itu? Mari kita ulas bersama.
Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang berfungsi untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Jadi semakin besar nilai rasio likuiditas, maka semakin bagus untuk perusahaan.
Jenis Rasio Likuiditas :
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Hutang Lancar x 100%
Rasio Cepat = Kas + piutang / Hutang Lancar x 100%
Rasio Kas = Kas/ Hutang Lancar
Rasio Solvency, merupakan suatu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang bank berdasarkan aset atau ekuitasnya. Jika, nilai rasio solvency semakin rendah akan semakin bagus untuk perusahaan, karena nilai yang rendah menunjukkan hutang bank tidak lebih tinggi dari aset atau ekuitas perusahaan.
Jenis rasio solvency :
DER = Hutang Bank / Ekuitas
DAR = Hutang Bank/ Total Aset
Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang menilai berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Jika nilai rasio profitabilitas semakin tinggi akan semakin bagus untuk perusahaan. Nilai yang tinggi menunjukkan keuntungan perusahaan yang tinggi juga.
Jenis rasio profitabilitas :
Margin Ratio (Gross Profit Margin, EBIT Margin, Net Profit Margin)
Return of Equity (ROE) = Laba / Ekuitas
Return of Investment (ROI) = Laba/ Jumlah Aktiva
Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Jadi, ketika nilai rasio aktivitas ini semakin tinggi akan semakin bagus untuk perusahaan.
Jenis rasio aktivitas :
Perputaran Piutang = Penjualan / Piutang rata-rata x 100%
Perputaran Persediaan = Penjualan / Persediaan x 100%
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Total Aktiva Perputaran Modal Kerja = Penjualan / (aktiva lancar - hutang lancar) x 100%
Rasio Pasar/Valuasi, merupakan rasio yang menilai apakah saham perusahaan dihargai murah atau mahal oleh pasar. Valuasi saham bisa menggunakan data historical selama beberapa periode atau bisa juga dibandingkan secara relatif dengan kompetitor satu industrinya.
Nilai rasio valuasi ini jika lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata industri atau historicalnya maka saham tersebut undervalue (murah), sebaliknya jika nilai rasio diatas rata-rata industri atau historicalnya, sahamnya masuk ke kategori overvalue (mahal)
Jenis rasio valuasi :
Price to Earnings Ratio (P/E)
Price to Book Value (P/BV)
Net Current Asset Value (NCAV)
Enterprise Value (EV) / Cash Flow Operation (CFO)
Jadi itulah kelima rasio penting sebagai dasar dalam melakukan analisis fundamental perusahaan. Dengan mempelajari rasio-rasio tersebut kita bisa menentukan bagaimana kondisi perusahaan apakah sehat atau tidak dan bisa menjadi pertimbangan kita untuk investasi di suatu saham
Mau tahu lebih lanjut tentang jenis-jenis rasio untuk analisis fundamental lainnya? Yuk Join VIP User Emtrade
Dengan menjadi VIP user Emtrade. kamu bisa mendapatkan fasilitas konten edukasi, analisis report, tanya-jawab intensif, referensi saham, seminar rutin setiap hari, dll
Upgrade as VIP user untuk dapatkan full access. Klik disini
-TN-
Investasi saham mengandung risiko yang wajib disadari dan diantisipasi masing2. Emtrade tidak bertanggung jawab atas risiko kerugian yang mungkin terjadi.
https://emtrade.id/blog/7556/5-rasio-penting-dalam-analisis-fundamental-
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial