Analisis Fundamental Untuk Screening Saham Multibagger
https://emtrade.id/blog/7529/analisis-fundamental-untuk-screening-saham-multi-bagger
Dapat keuntungan berkali-kali lipat atau bisa dibilang multibagger tentunya jadi tujuan setiap investor saham. Namun, sebelum saham bisa melesat berkali-kali lipat ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan secara fundamental. Kira-kira bagaimana cara screeningnya? Rasio keuangan apa saja yang perlu kita pahami? Mari kita ulas bersama di bawah ini.
Kenapa analisis fundamental penting untuk screening saham?
Analisis fundamental sangat penting untuk screening saham. Mengapa begitu? karena analisis fundamental bisa menjawab alasan kenapa kita bisa beli saham. Kita bisa tahu secara menyeluruh bagaimana kondisi perusahaan saat ini secara fundamental, baik dari kondisi kemampuan bayar hutangnya, pertumbuhan labanya, model bisnis, hingga valuasinya.
Berdasarkan fundamental, ada dua pandangan jenis saham yang bisa kita investasikan sebagai berikut :
Value Investing, merupakan perusahaan yang sudah stabil dan fundamentalnya bagus, namun harga sahamnya sedang terdiskon secara valuasi.
Growth Investing, merupakan perusahaan yang sedang bertumbuh dan memiliki tingkat pertumbuhan yang baik, walaupun secara fundamental beberapa valuasi sudah cukup mahal atau bisa juga masih merugi.
Rasio Keuangan Penting Dalam Analisis Fundamental
Dalam melakukan analisis fundamental kita tidak akan lepas dari analisis laporan keuangan perusahaan, untuk mempermudahnya kita bisa menggunakan rasio-rasio keuangan yang terbagi menjadi 5 rasio sebagai berikut :
Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang berfungsi untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Jadi semakin besar nilai rasio likuiditas, maka semakin bagus untuk perusahaan.
Jenis Rasio Likuiditas :
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Hutang Lancar x 100%
Rasio Cepat = Kas + piutang / Hutang Lancar x 100%
Rasio Kas = Kas/ Hutang Lancar
Rasio Solvency, merupakan suatu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang bank berdasarkan aset atau ekuitasnya. Jika, nilai rasio solvency semakin rendah akan semakin bagus untuk perusahaan, karena nilai yang rendah menunjukkan hutang bank tidak lebih tinggi dari aset atau ekuitas perusahaan.
Jenis rasio solvency :
DER = Hutang Bank / Ekuitas
DAR = Hutang Bank/ Total Aset
Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang menilai berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Jika nilai rasio profitabilitas semakin tinggi akan semakin bagus untuk perusahaan. Nilai yang tinggi menunjukkan keuntungan perusahaan yang tinggi juga.
Jenis rasio profitabilitas :
Margin Ratio (Gross Profit Margin, EBIT Margin, Net Profit Margin)
Return of Equity (ROE) = Laba / Ekuitas
Return of Investment (ROI) = Laba/ Jumlah Aktiva
Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Jadi, ketika nilai rasio aktivitas ini semakin tinggi akan semakin bagus untuk perusahaan.
Jenis rasio aktivitas :
Perputaran Piutang = Penjualan / Piutang rata-rata x 100%
Perputaran Persediaan = Penjualan / Persediaan x 100%
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Total Aktiva Perputaran Modal Kerja = Penjualan / (aktiva lancar - hutang lancar) x 100%
Rasio Pasar/Valuasi, merupakan rasio yang menilai apakah saham perusahaan dihargai murah atau mahal oleh pasar. Valuasi saham bisa menggunakan data historical selama beberapa periode atau bisa juga dibandingkan secara relatif dengan kompetitor satu industrinya.
Nilai rasio valuasi ini jika lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata industri atau historicalnya maka saham tersebut undervalue (murah), sebaliknya jika nilai rasio diatas rata-rata industri atau historicalnya, sahamnya masuk ke kategori overvalue (mahal)
Jenis rasio valuasi :
Price to Earnings Ratio (P/E)
Price to Book Value (P/BV)
Net Current Asset Value (NCAV)
Enterprise Value (EV) / Cash Flow Operation (CFO)
Bagaimana Screening Saham Multibagger?
Berdasarkan dua jenis saham dan berbagai rasio keuangan yang sudah kita ketahui diatas. Ada dua pendekatan yang bisa kita gunakan untuk screening saham yang potensial jadi multibagger yaitu menggunakan strategi value investing dan growth investing :
Value Investing
Karena saham value investing ini secara valuasi dihargai murah, maka fokus screening sahamnya kita melihat 3 ratio yaitu rasio likuiditas, rasio solvency, dan rasio valuasi.
Contoh study case saham value investing yang pernah menjadi saham multibagger yaitu WIIM dari Juni 2020 hingga Januari 2021 yang berhasil naik dua kali lipat.

Mengapa WIIM bisa naik dua kali lipat?
WIIM tahun lau menjadi saham yang menarik dan mampu melesat ratusan persen karena memiliki likuiditas yang melimpah, kita bisa lihat dari rasio likuiditas WIIM pada Kuartal 3/2020 sebagai berikut :
Liquidity Ratio WIIM 3Q20
Rasio Lancar = Rp1.4T / Rp410M x100% = 347%
Rasio Cepat = Rp573 M / Rp419 M x 100% = 136.7%
Rasio Kas = Rp496 M / Rp419 M = 118%
Rasio Likuiditas WIIM di atas 100%!
Alasan selanjutnya, WIIM memiliki hutang yang rendah dibandingkan nilai aset dan ekuitasnya. Jadi, kemampuan WIIM ini tinggi dalam membayar hutangnya. Secara rinci, kita bisa melihatnya dalam rasio solvabilitas WIIM pada kuartal 3/2020 sebagai berikut.
Rasio Solvabilitas WIIM di 3Q20
Rasio Utang terhadap Ekuitas = Rp530 juta / Rp1.2T = 0.0004x
Rasio Utang terhadap Aset = Rp530 juta / Rp1.7T = 0,0003x
Alasan terakhir, secara valuasi WIIM ini sangat murah tahun lalu karena memiliki EV minus, secara lebih rinci kita lihat valuasi WIIM berdasarkan EV/CFO.
Enterprise Value WIIM 3Q20
EV = Kapitalisasi Pasar + Hutang Bank - Kas
EV = Rp419 M + Rp20M - Rp 441 M
EV = Rp-2 M
Arus Kas Operasi WIIM 2018 - 2020
Arus Kas Operasi (OCF) 2018 = Rp141 M Arus
Kas Operasi (OCF) 2019 = Rp199 M
Arus Kas Operasi (OCF) 2020 = Rp216 M
Rata-rata OCF 2018-2020 = Rp185 M
Berdasarkan hasil diatas, jika EV =/< dari 0 = Beli perusahaan GRATIS. WIIM memiliki EV malah minus 2. Jadi asumsinya, tahun lalu jika kita beli WIIM ini GRATIS dan dapat arus kas operasi konsisten di Rp 180 M/ tahun.
Growth Investing
Untuk growth investing karena saham yang potensi pertumbuhan di masa depan tinggi, maka dari itu kita bisa fokus melihat 2 rasio yakni rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Selain itu, kita bisa juga tambah dengan future story atau sentimen-sentimen positif yang potensi mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
Contoh saham growth stock yang pernah menjadi multibagger ada MLIA di sepanjang tahun 2021 yang berhasil naik 4 kali lipat.
Mengapa MLIA bisa naik?
MLIA berhasil naik karena memiliki profitabilitas yang bagus. Sepanjang 6M21 MLIA mencatatkan pendapatan Rp239 M naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang merugi -Rp61 M. Sedangkan dari sisi aktivitasnya, MLIA berhasil melakukan efisiensi terlihat dari Operasional: Opex to Sales 13.37% di 6M21 (vs. 15.58% di 6M20).
Cara screening saham berdasarkan strategi value investing dan growth investing diatas, sifatnya komplementer atau saling melengkapi. Jadi, kita bisa menggabungkan kedua strategi tersebut atau malah bisa melakukan diversifikasi dengan membeli saham value investing maupun growth investing.
Baca juga : Tips Mencari Saham Potensi Multibagger
Jadi itulah beberapa rasio dan cara dalam screening saham multibagger berdasarkan fundamental. Mau tahu apa saja saham yang menarik? Yuk Join VIP user emtrade.
Dengan menjadi VIP user Emtrade. kamu bisa mendapatkan fasilitas konten edukasi, analisis report, tanya-jawab intensif, referensi saham, seminar rutin setiap hari, dll
Upgrade as VIP user untuk dapatkan full access. Klik disini
-TN-
Investasi saham mengandung risiko yang wajib disadari dan diantisipasi masing2. Emtrade tidak bertanggung jawab atas risiko kerugian yang mungkin terjadi.
https://emtrade.id/blog/7529/analisis-fundamental-untuk-screening-saham-multi-bagger
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial