Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

BI Naikkan GWM, Gimana Nasib Saham Bank?

20 Jan 2022, 17:12 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image
Bank Indonesia mulai melakukan pengetatan moneter dimulai dari giro wajib minimum. Memang apa itu giro wajib minimum? kenapa menaikkan rasio giro wajib minimum disebut pengetatan moneter? 

Giro wajib minimum (GWM) adalah dana minimum yang dikelola bank dalam bentuk saldo rekening giro. Nantinya, saldo rekening giro itu ditempatkan di Bank Indonesia. 

GWM menjadi salah satu instrumen moneter yang dimiliki Bank Indonesia untuk mengatur peredaran uang. Dengan begitu, naik dan turunnya GWM bisa memengaruhi likuiditas bank yang ujung-ujungnya bisa berefek ke pergerakan suku bunga kredit dan deposito. 

Soalnya, ketika likuiditas bank agak ketat, berarti bank bakal berupaya mencari tambahan likuiditas dengan menaikkan suku bunga deposito. Dengan naiknya suku bunga deposito, tingkat bunga kredit juga meningkat. Begitu juga sebaliknya.


Nah, dalam rapat dewan gubernur Bank Indonesia pada 20 Januari 2022, Bank Indonesia memang mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 3,5 persen. Namun, Bank Indonesia mulai mengotak-atik instrumen GWM. 

Dalam keterangan resminya, Bank Indonesia bakal menaikkan secara bertahap rasio GWM yang saat ini 3,5 persen menjadi seperti ini: 

  • Kenaikan 150 bps sehingga GWM menjadi 5 persen dengan pemenuhan secara harian 1 persen dan rata-rata 4 persen mulai 1 Maret 2022
  • Kenaikan 100 bps sehingga GWM menajdi 6 persen dengan pemenuhan harian 1 persen dan rata-rata 5 persen mulai 1 Juni 2022
  • Kenaikan 50 bps menjadi 6,5 persen dengan pemenuhan harian 1 persen dan secara rata-rata 5,5 persen mulai 1 September 2022. 
  • Untuk bank syariah, rata-rata kenaikan GWM per setiap periode masing-masing naik 50 bps hingga menjadi 5 persen pada 1 September 2022. 

Namun, Bank Indonesia masih memberikan insentif bagi bank yang menyalurkan kredit dan pembiayaan ke sektor priortias dan pembiayaan inklusif, serta bank yang memenuhi Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) berupa pengurangan kewajiban GWM harian hingga 100 bps mulai 1 Maret 2022. 

Lalu, bagaimana nasib saham Bank? 

Secara umum indeks sektor keuangan naik 0,17 persen pada 20 Januari 2022. Saham bank besar cenderung menguat seperti, BBCA naik 1,3 persen, BMRI naik 2,14 persen, BBNI naik 0,7 persen. Hanya BBRI yang stagnan dan ARTO malah turun 1,71 persen. 

Lalu, saham-saham bank besar seperti, BBCA, BMRI, dan BBNI masih diburu asing. BBCA mencatatkan net buy asing Rp84,5 miliar, BMRI Rp28,5 miliar, dan BBNI Rp12,7 miliar. 

Kira-kira bagaimana strategi trading saham bank ke depannya?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.





Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi