Apa Itu NFT? yang Bikin Ghozali Jadi Miliarder Muda
https://emtrade.id/blog/7401/apa-itu-nft-yang-bikin-ghozali-jadi-miliarder-muda
Memasuki minggu kedua Januari 2022, ada seorang pemuda asal Indonesia yang sempat viral berkat NFT. Sosok bernama Ghozali ini berhasil menjadi miliarder muda hanya dengan menjual foto selfie-nya sebagai produk NFT di platform OpenSea. Ada total 933 NFT di dalam akun tersebut yang semuanya merupakan hasil swafoto dirinya dari 2017 hingga 2021.
Masih dalam euforia NFT yang lagi hype, apakah kamu sudah paham tentang NFT? Kira-kira gimana caranya untuk bisa cuan lewat NFT? Simak pembahasannya di artikel ini, ya!
Pengertian NFT
Apa itu NFT? NFT atau Non-Fungible Token adalah aset digital yang keasliannya diverifikasi oleh teknologi blockchain dengan kode identifikasi unik dan metadata yang membedakan satu sama lain. NFT berupa file digital dalam format jpeg, gif, video, dan lain-lain. Sejatinya NFT bisa berasal dari aset digital apa pun yang ingin dibuat unik sang kreator.
Sebagian besar NFT bekerja dalam jaringan smart contracts Ethereum yang disatukan menggunakan kode open source dan digunakan untuk mengamankan aset NFT. Kode akan terekam dan selanjutnya dicetak secara permanen menjadi sebuah token di blockchain. Meski begitu, ada token NFT yang dirilis di atas jenis blockchain lainnya, seperti Eos, Neo, dan Tron.
Baca juga: 4 Koin Metaverse yang Lagi Hits
Apa yang Membuat NFT Begitu Berharga?
Gambar di atas ini merupakan sebuah NFT dari Beeple berjudul “First 5,000 days”. Tahukah kamu kalau aset ini telah terjual seharga $69 juta atau sekitar Rp989 miliar.
Mungkin sebagian ada yang bertanya-tanya kenapa ada yang mau membeli NFT, padahal bisa di-screenshot dan gampang ditemukan di mesin pencarian Google? Atau kenapa satu NFT dihargai cukup mahal?
Untuk mengetahui jawabannya, perlu dipahami dulu bahwa NFT ini bertindak layaknya sertifikat kepemilikan aset digital yang tidak bisa diduplikasi karena terdapat kode unik dalam setiap token. Jadi bisa dibilang membeli NFT itu berbeda dengan membeli karya seni tradisional.
Cara kerja kepemilikan NFT tidak sama seperti kepemilikan seni dunia nyata seperti lukisan Monalisa. Pemilik tidak bisa memodifikasi atau bahkan memusnahkannya dan tidak benar-benar mengontrol aset tersebut dengan cara khusus apa pun.
Dengan alasan tersebut, NFT menjadi sangat sulit untuk dibuat versi palsunya. Sebab data historis dari setiap token bisa dilacak, seperti nama pemilik awal, nama pemilik saat ini, hingga penerbit saat token dirilis.
Seseorang bisa saja membuat NFT persis dengan karya seni Beeple yang sudah ada, tapi tidak akan mempunyai nilai karena tidak otentik. Perlu diketahui bahwa semua yang ada di blockchain Ethereum dapat dibaca, sehingga mudah saja untuk mengetahui apakah NFT tersebut asli atau palsu. Tak heran kalau NFT umumnya mempunyai harga yang relatif mahal.
Baca juga: Rewind Crypto 2021: Dari Ethereum’s Killer Hingga Metaverse
Privilese Pemilik NFT
Pemilik NFT mempunyai berbagai macam hak istimewa setelah resmi membeli satu aset NFT. Satu hal yang sudah pasti didapatkan adalah digital rights untuk menjual kembali, mendistribusikan, dan melisensikan karya seni tersebut sesuka hati mereka.
Sedangkan untuk kreator yang telah memperjualbelikan NFT-nya ke berbagai pihak, akan tetap mendapatkan royalti dari transaksi penjualan sekitar 10% (bisa berbeda tergantung platform). Jadi meskipun karya seninya sudah dimiliki oleh orang lain, orang yang menciptakan akan terus mendapatkan pundi-pundi uang.
Terkait cara penggunaannya, kreator juga bisa memprogramkan batasannya. Oleh karena itu, mungkin saja aset tersebut tidak bisa tampil di platform tertentu, misalnya jaringan TV.
Baca juga: Yuk! Mengenal Apa itu NFT