Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconCrypto

Apa Itu NFT? yang Bikin Ghozali Jadi Miliarder Muda

26 Jan 2022, 16:42 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Memasuki minggu kedua Januari 2022, ada seorang pemuda asal Indonesia yang sempat viral berkat NFT. Sosok bernama Ghozali ini berhasil menjadi miliarder muda hanya dengan menjual foto selfie-nya sebagai produk NFT di platform OpenSea. Ada total 933 NFT di dalam akun tersebut yang semuanya merupakan hasil swafoto dirinya dari 2017 hingga 2021.


Masih dalam euforia NFT yang lagi hype, apakah kamu sudah paham tentang NFT? Kira-kira gimana caranya untuk bisa cuan lewat NFT? Simak pembahasannya di artikel ini, ya!

Pengertian NFT

Apa itu NFT? NFT atau Non-Fungible Token adalah aset digital yang keasliannya diverifikasi oleh teknologi blockchain dengan kode identifikasi unik dan metadata yang membedakan satu sama lain. NFT berupa file digital dalam format jpeg, gif, video, dan lain-lain. Sejatinya NFT bisa berasal dari aset digital apa pun yang ingin dibuat unik sang kreator.

Sebagian besar NFT bekerja dalam jaringan smart contracts Ethereum yang disatukan menggunakan kode open source dan digunakan untuk mengamankan aset NFT. Kode akan terekam dan selanjutnya dicetak secara permanen menjadi sebuah token di blockchain. Meski begitu, ada token NFT yang dirilis di atas jenis blockchain lainnya, seperti Eos, Neo, dan Tron.

Baca juga: 4 Koin Metaverse yang Lagi Hits

Apa yang Membuat NFT Begitu Berharga?


Gambar di atas ini merupakan sebuah NFT dari Beeple berjudul “First 5,000 days”. Tahukah kamu kalau aset ini telah terjual seharga $69 juta atau sekitar Rp989 miliar.

Mungkin sebagian ada yang bertanya-tanya kenapa ada yang mau membeli NFT, padahal bisa di-screenshot dan gampang ditemukan di mesin pencarian Google? Atau kenapa satu NFT dihargai cukup mahal?

Untuk mengetahui jawabannya, perlu dipahami dulu bahwa NFT ini bertindak layaknya sertifikat kepemilikan aset digital yang tidak bisa diduplikasi karena terdapat kode unik dalam setiap token. Jadi bisa dibilang membeli NFT itu berbeda dengan membeli karya seni tradisional. 


Cara kerja kepemilikan NFT tidak sama seperti kepemilikan seni dunia nyata seperti lukisan Monalisa. Pemilik tidak bisa memodifikasi atau bahkan memusnahkannya dan tidak benar-benar mengontrol aset tersebut dengan cara khusus apa pun.

Dengan alasan tersebut, NFT menjadi sangat sulit untuk dibuat versi palsunya. Sebab data historis dari setiap token bisa dilacak, seperti nama pemilik awal, nama pemilik saat ini, hingga penerbit saat token dirilis.

Seseorang bisa saja membuat NFT persis dengan karya seni Beeple yang sudah ada, tapi tidak akan mempunyai nilai karena tidak otentik. Perlu diketahui bahwa semua yang ada di blockchain Ethereum dapat dibaca, sehingga mudah saja untuk mengetahui apakah NFT tersebut asli atau palsu. Tak heran kalau NFT umumnya mempunyai harga yang relatif mahal.

Baca juga: Rewind Crypto 2021: Dari Ethereum’s Killer Hingga Metaverse

Privilese Pemilik NFT

Pemilik NFT mempunyai berbagai macam hak istimewa setelah resmi membeli satu aset NFT. Satu hal yang sudah pasti didapatkan adalah digital rights untuk menjual kembali, mendistribusikan, dan melisensikan karya seni tersebut sesuka hati mereka.

Sedangkan untuk kreator yang telah memperjualbelikan NFT-nya ke berbagai pihak, akan tetap mendapatkan royalti dari transaksi penjualan sekitar 10% (bisa berbeda tergantung platform). Jadi meskipun karya seninya sudah dimiliki oleh orang lain, orang yang menciptakan akan terus mendapatkan pundi-pundi uang.

Terkait cara penggunaannya, kreator juga bisa memprogramkan batasannya. Oleh karena itu, mungkin saja aset tersebut tidak bisa tampil di platform tertentu, misalnya jaringan TV.

Baca juga: Yuk! Mengenal Apa itu NFT

Cara Jual dan Beli NFT


Membuat NFT sebenarnya cukup mudah. Tidak harus memiliki pengetahuan yang luas tentang kripto.  Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan blockchain untuk merilis NFT tersebut. Setiap blockchain punya standar token yang terpisah, pelayanan wallet yang kompatibel, dan platform penjualan sendiri.

Kalau kamu memilih blockchain Ethereum, maka NFT hanya bisa dijual di platform yang berbasis Ethereum seperti OpenSea. Sebagai informasi tambahan, transaksi di OpenSea juga sudah bisa menggunakan Polygon dengan biaya yang lebih murah dibandingkan Ethereum.

Selain itu kamu harus memiliki wallet yang mendukung ERC-721 (standar token NFT berbasis Ethereum). Misalnya, Metamask atau Trust Wallet.

Langkah selanjutnya adalah memilih platform untuk menghubungkan wallet dan mengunggah file digital yang akan diubah menjadi NFT. Pilihan platform sesuai dengan blockchain yang sebelumnya sudah dipilih. Beberapa contoh marketplace NFT Ethereum selain OpenSea, yaitu Rarible dan Mintable.

Sebagai kreator NFT, penting untuk mengetahui adanya gas fee. Gas fee adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mengimbangi energi komputasi guna memproses transaksi di blockchain. Biayanya ditentukan dari seberapa cepat kamu ingin minting atau mentokenisasi NFT tersebut. Semakin cepat, maka semakin besar gas fee-nya.

Nah, itu tadi untuk buat dan jual NFT. Lalu, gimana cara beli NFT? Berikut adalah ulasannya secara ringkas.

  • Buatlah digital wallet untuk menyimpan NFT dan mata uang kripto
  • Beli cryptocurrency sesuai dengan mata uang yang diterima oleh penyedia NFT
  • Gunakan marketplace NFT untuk membeli NFT. Misalnya, OpenSea, Coinbase, dan sebagainya.
  • Setelah NFT, terbeli kamu bisa memindahkan aset dari exchange ke digital wallet.

Ingatlah bahwa sebagian besar exchange membebankan biaya transaksi untuk setiap pembelian aset. Besarannya bisa berbeda-beda. 

Baca juga: Jenis Dompet Crypto, Pengertian dan Contohnya

Marketplace NFT

·         OpenSea

Tipe NFT: Seni, musik, fotografi, virtual world, sports, barang koleksi, dan masih banyak lagi.

Blockchain: Ethereum, Polygon, dan Klatyn

Kelebihan: Blockchain beragam, bisa jual beli semua jenis NFT, dan menerima 150 lebih cryptocurrency

Kekurangan: NFT yang tidak terkurasi dengan baik membuat OpenSea dibanjiri NFT bernilai rendah 

·         Rarible

Tipe NFT: Seni, fotografi, dan games

Blockchain: Ethereum, Flow, dan Tezos

Kelebihan: Blockchain beragam, gas fee rendah, dan dikelola oleh komunitas

Kekurangan: Berpotensi didominasi oleh brand besar

·         Foundation

Tipe NFT: Seni rupa, seni digital, fotografi, dan seni 3D

Blockchain: Ethereum

Kelebihan: NFT terkurasi, seni dan proyek berkualitas tinggi, serta marketplace dikelola oleh seniman

Kekurangan: Daftar kreator terbatas/eksklusif dan kreator hanya bisa menerima sekitar 85% dari total harga jual

·         Mintable

Tipe NFT: Seni, musik, animasi, games, video, dan media

Blockchain: Ethereum dan ImmutableX

Kelebihan: Mudah digunakan, pilihan NFT bervariasi, dan ada kursus online gratis

Kekurangan: Kualitas NFT sangat bervariasi

·         Async Art

Tipe NFT: Seni yang dapat diprogram

Blockchain: Ethereum

Kelebihan: Seni digital yang futuristik, mendukung banyak kreator dan owner, serta terdapat fitur Blueprints untuk membuat proyek generatif

Kekurangan: Pengetahuan NFT tingkat lanjut diperlukan

Baca juga: Pengertian Metaverse dan Perannya di Pasar Crypto

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi