Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Emtrade Research: Tahun Baru, Ekspektasi Baru! Bagaimana Tren sektor Banking 2022?

12 Jan 2022, 16:18 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sektor perbankan di Indonesia berhasil menutup tahun 2021 dengan baik, menempatkan sektor keuangan di peringkat ke- 4 sebagai sektor yang ter-apresiasi paling maksimal, atau meningkat 23.27% ke level 1.553,76. So, bagaimana kelanjutan prospek sektor banking di 2022?


Perlahan tapi pasti, membaiknya ekonomi Indonesia mulai terjadi. Hal ini terefleksi dengan realisasi GDP di kuartal 3Q21 dimana pertumbuhan GDP tercatat sebesar 3.51%, mendekati target revisi GDP pemerintah di kisaran 3.7%-4.5% untuk tahun 2021. Membaiknya GDP juga terjadi seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat seperti yang tercermin pada kinerja Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember yang tercatat di level 118.3, masih di atas level 100 yang merupakan batas level daya beli masyarakat yang sehat versi Bank Indonesia (BI).


Memasuki tahun 2022, kami kembali melihat bahwa ekonomi Indonesia terus membaik. Dalam hal pertumbuhan ekonomi, Pemerintah sendiri percaya diri bahwa GDP Indonesia akan bertengger di level 5%-5.5% di tahun 2022. Bank Indonesia (BI) juga memproyeksikan GDP Indonesia akan tumbuh 4.7%-5.5%.  Melihat dari data ekonomi yang terealisasi, termasuk dengan tingkat vaksinisasi yang berjalan dengan baik, kami positif melihat skenario pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2022, meskipun beberapa risiko masih tetap ada. Hal inilah yang mengindikasikan bahwa sektor perbankan diprediksi akan lebih baik di tahun 2022, seiring dengan ekspektasi pemerintah yang lebih optimis dibanding tahun 2021.


Emiten Bank masih Menjadi "Kiblat" Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sektor perbankan Indonesia merupakan leading indicator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan porsi kapitalisasi pasar sektor perbankan yang mendominasi pada keseluruhan IHSG, atau mencapai 37.1%. Maka dengan ekspektasi membaiknya ekonomi di 2022, kami melihat sektor bank masih memiliki peran besar bagi kenaikan indeks IHSG. Beberapa katalis yang dapat mendorong kinerja emiten sektor perbankan sebagai berikut:


1. Ekspektasi membaiknya Penyaluran Kredit

Sustainability sektor bank sangat tergantung dengan pertumbuhan penyaluran kredit. Maka jika penyaluran kredit menurun, hal ini akan berpengaruh negatif terhadap kinerja emiten sektor bank, begitu juga sebaliknya. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bahwa penyaluran kredit pada 2022 akan tumbuh di kisaran 6%-8% yoy, lebih tinggi dibandingkan proyeksi 2021  di level 4%-6% seiring dengan meningkatnya aktifitas bisnis dengan meredanya kasus Covid-19. Hal ini akan mempengaruhi prospek kinerja top-line hingga net-margin dari bisnis perbankan pada tahun 2022.


2. Rasio utama perbankan masih SOLID.

Berdasarkan data BI hingga bulan November 2021, Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) telah mencapai 34,05%, diikuti dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 9,44% secara tahunan yang merupakan indikasi bahwa likuiditas perbankan masih solid, sehingga penyaluran uang akan lebih fleksibel di 2022. Hal ini akan mendorong perbankan untuk lebih ekspansif dalam mendistribusikan penyaluran kredit.


Jadi, Siapa yang Tampil Paling Baik di 2022?




Berbicara tentang siapa yang terbaik, maka valuasi Price to Book Value (P/BV) merupakan parameter yang pas untuk mengukur siapa yang lebih undervalued saat ini. Berdasarkan data Bloomberg, valuasi P/BV untuk sektoran banking saat ini berada di angka 1.4x. Ini artinya, setiap bank yang valuasi P/BV dibawah 1.4x dianggap undervalued


Source : Bloomberg, Disusun oleh tim riset Emtrade

Berdasarkan data tersebut, kita dapat simpulkan bahwa BBNI, BBTN, BDMN, PNBN, dan BNGA masing-masing memiliki valuasi dibawah dari rata-rata industrinya. Meskipun demikian, jika mengukur dari size net-margin dengan rata-rata industri di level 17,16%, maka BBCA, PNBN, BMRI dan BNGA masing-masing memiliki net-margin di atas rata-rata industrinya.



Sementara itu, jika mengukur skala rata-rata pertumbuhan pendapatan dalam 5 tahun terakhir, BBNI, BBRI, BBCA, BBTN, BJBR, dan BMRI memiliki tingkat pertumbuhan 5 tahunan di atas rata-rata sebesar 4,27%. Ini mengindikasikan bahwa dalam 5 tahun terakhir, kinerja bank ini lebih outperform dibanding dengan 3 bank lainnya.


Lantas, Pilih Siapa?

Secara keseluruhan, tim riset Emtrade menyematkan rating OUTPERFORM untuk sektor Perbankan. Tim analis Emtrade merekomendasikan BBNI, BBCA, dan BBTN sebagai saham yang kemungkinan besar akan outperform di 2022. Hal ini mempertimbangkan valuasi, tingkat pertumbuhan kinerja, dan tentunya realisasi net-margin yang berada di atas rata-rata. Meskipun demikian, ada peluang BDMN dan BNGA untuk outperform jika dilihat dari potensi digitalisasi dan ekosistem bisnisnya di tahun 2022. Namun, investor perlu mewaspadi downside risk dari potensi penurunan ekonomi jika PPKM kembali diterapkan di tengah isu omicron saat ini, yang dapat mendorong penurunan penyaluran kredit usaha.

Mau tahu lebih detil tentang strategi trading dan investing untuk saham-saham perbankan ini?

Upgrade jadi VIP member untuk mendapatkan akses ke menu Stock Picks, analisis, dan tanya-jawab saham intensif bersama tim coach Emtrade.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade. 

-WS-

emtrade.id/disclaimer










Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi