Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconCrypto

Memahami Smart Contracts di Dunia Cryptocurrency

26 Jan 2022, 16:43 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Smart contracts menjadi salah satu kunci pengembangan ekosistem di cryptocurrency. Apalagi, keberadaan smart contracts sering disebut sebagai masa depan jasa keuangan di dunia. Memang apa sih smart contract itu?  Berikut penjelasannya. 

Pengertian Smart Contracts

Smart contracts adalah bahasa pemrograman komputer yang dituliskan dalam kode dan berjalan di jaringan blockchain. Smart contracts memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi yang memanfaatkan keamanan, keandalan, serta aksesibilitas blockchain sambil menawarkan fungsionalitas peer-to-peer yang canggih. Mulai dari asuransi, pinjaman, hingga game dan logistik.

Pada dasarnya smart contracts melayani transaksi otomatis antara pembuat kontrak dan penerima tanpa melalui perantara. Hal ini dikarenakan smart contracts tidak dikendalikan oleh administrator pusat. Dengan demikian teknologi ini juga tidak rentan terhadap serangan entitas tertentu, meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan memberikan transparansi ke dalam proses.

Baca juga: Altcoin, Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Token Smart Contracts

Di bawah ini adalah contoh token yang menggunakan smart contracts:

·         Ethereum

Dilansir dari website resmi Ethereum, kontrak pintar pada sistem mereka lebih seperti jenis akun Ethereum. Smart contracts memiliki saldo dan bisa mengirim transaksi melalui jaringan dan tidak dikendalikan oleh pihak tertentu, melainkan disebarkan ke jaringan dan dijalankan seperti yang telah diprogramkan.

Akun pengguna kemudian dapat berinteraksi dengan smart contracts dengan mengirimkan transaksi yang menjalankan fungsi yang ditentukan pada smart contracts. Smart contracts tidak bisa dihapus secara default, dan interaksi dengannya tidak bisa diubah.

·         Binance Coin

Binance Coin memiliki fitur smart contracts dalam jaringannya yang bernama BSC (Binance Smart Chain).  BSC berjalan beriringan dengan teknologi Binance lainnya, yakni Binance Chain (BC). Ini memungkinkan penggunanya untuk memanfaatkan kecepatan transaksi yang dimiliki BC sekaligus memanfaatkan smart contracts di BSC. Selain itu BSC juga bisa digunakan developer untuk membangun aplikasi terdesentralisasi.

·         Cardano


Smart contract di jaringan Cardano ditulis menggunakan skrip Plutus, tidak seperti Ethereum yang menggunakan Solidity. Bahasa pemrograman Plutus didasarkan pada Haskell, tetapi disesuaikan secara khusus untuk mengembangkan kontrak pintar.

Saat dibuat di blockchain Cardano, kontrak ini memberikan visibilitas lengkap ke semua pihak kontrak secara aman dan bisa dijalankan sendiri sesuai dengan persyaratan smart contracts yang ditetapkan.

·         Avalanche

Avalanche adalah platform smart contracts terbuka dan dapat diprogram untuk membangun DApps (Decentralized Application). Dengan kecepatan transaksi lebih dari 4.500 TPS, Avalanche mengklaim diri mereka sebagai yang tercepat di industrinya dengan biaya yang rendah dan teknologi eco-friendly.

·         Algorand

Smart contracts Algorand mengimplementasikan logika yang terkait dengan aplikasi terdistribusi. Bisa menghasilkan transaksi aset dan pembayaran yang memungkinkannya berfungsi sebagai akun Escrow di blockchain Algorand. Kontrak pintar yang dimiliki oleh Algorand juga dapat menyimpan nilai di blockchain.

Baca juga: 5 Jenis Token Crypto yang Perlu Diketahui oleh Pemula

Kelebihan dan Kekurangan Smart Contracts

Kelebihan smart contracts terdiri dari:

·         Transaksi yang menggunakan sistem desentralisasi membuat teknologi ini memiliki keamanan yang tinggi.

·         Hemat biaya karena tidak ada perantara pihak ketiga.

·         Transaksi berjalan dengan cepat dan efisien mengingat pencatatan data dilakukan secara otomatis, tidak manual.

·         Smart contracts beroperasi secara transparan.

·         Proses otomatisasi smart contracts memberikan tingkat akurasi data yang tinggi.

Sementara itu kekurangan smart contracts adalah sebagai berikut:

·         Human error masih sangat mungkin terjadi karena bagaimanapun juga kode pemrograman smart contracts dibuat langsung oleh pengembang.

·         Smart contracts tidak mempunyai regulasi hukum.

·         Smart contracts membutuhkan high maintenance yang mengharuskan pengembang dengan tingkat keahlian tinggi mengelola teknologi tersebut.

Baca juga: Pengertian Stablecoin dan Contohnya dalam Crypto

Cara Kerja Smart Contracts

Smart contracts berjalan dengan logika “jika/ketika peristiwa x terjadi, maka jalankan tindakan y.” Satu kontrak pintar bisa memiliki beberapa kondisi yang berbeda dan satu aplikasi bisa memiliki beberapa kontrak pintar yang berbeda untuk mendukung serangkaian proses yang saling berhubungan. Contoh bahasa pemrograman untuk smart contracts di antaranya adalah Solidity, Web Assembly, dan Michelson.

Setiap kode disimpan di dalam blockchain. Hal ini memungkinkan pihak yang berkepentingan untuk memeriksa kode kontrak dan status saat ini untuk memverifikasi fungsinya. Seluruh salinan smart contracts yang ada dan status terkini bersamaan dengan blockchain serta data transaksi akan disimpan oleh setiap komputer dalam jaringan.


Dalam kasus Ethereum, ketika smart contracts menerima dana dari pengguna, kodenya akan dieksekusi oleh semua komputer untuk mencapai konsensus tentang hasil dan aliran nilai yang dihasilkan. Dengan demikian kontrak pintar berjalan dengan aman tanpa otoritas pusat, sekalipun user bertransaksi secara kompleks dengan entitas yang tidak dikenal.

Untuk bisa menjalankan smart contracts di jaringan Ethereum, pengguna harus membayar biaya yang biasa disebut “gas”. Dinamakan gas karena biaya ini yang membuat blockchain tetap berjalan. Setelah diterapkan ke blockchain, smart contracts tidak bisa diubah, bahkan oleh pembuatnya.

Baca juga: Mengenal BNB, Market Cap Terbesar Ketiga di Dunia

Contoh Penggunaan Smart Contracts

·         Produk Keuangan

Decentralized finance (DeFi) terdiri dari aplikasi yang menggunakan kontrak pintar untuk menciptakan kembali produk dan layanan keuangan tradisional. Kontrak pintar bisa menyimpan dana pengguna di Escrow dan mendistribusikannya di antara pengguna berdasarkan kondisi yang telah ditentukan.

Misalnya, Aave (Avalanche) yang menggunakan smart contracts untuk memfasilitasi pinjam meminjam tanpa izin dan terdesentralisasi.

·         Asuransi

Semua persyaratan kebijakan akan ditulis ke dalam smart contracts dan nantinya akan dibaca dan ditandatangani pendaftar polis jika mereka setuju. Kontrak itu akan tetap terbuka sampai pihak yang bertanggung jawab membutuhkannya.

Pengguna cukup mengunggah formulir yang diperlukan yang membuktikan kebutuhan mereka akan pembayaran asuransi. Baru kemudian dana akan dikirimkan.

·         Pemerintahan

Penggunaan smart contracts dalam ranah pemerintahan memungkinkan sistem pemungutan suara lebih adil dan aman. Contohnya saja aplikasi FollowMyVote yang memanfaatkan smart contracts agar hasil voting terhindar dari penipuan.

Seluruh hasil pemungutan suara yang masuk ke dalam blockchain dan tidak bisa diubah. Jika sudah selesai, smart contracts akan mengirim token ke address yang mewakili pemenang voting.

Baca juga: Pengertian DeFi, Layanan Keuangan Tanpa Bank

Mau belajar strategi trading crypto bersama ahli praktisi? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi