Cara Tahu Area Retracement, Boleh Beli Habis Naik?
https://emtrade.id/blog/7202/tips-kejar-harga-saham
Banyak trader saham yang kelewatan momentum kenaikan harga gara-gara sibuk dan tidak sempat memantau pasar. Hasilnya, banyak trader nekat mengejar harga hingga akhirnya nyangkut di pucuk. Memang, bagaimana strategi trading ngejar harga tanpa perlu takut nyangkut di pucuk?
Trader bisa memanfaatkan momen area tracement untuk mengambil posisi beli untuk saham yang keburu naik. Apa itu retracement?
Retracement adalah pembalikan harga sementara (temporer) yang terjadi di tengah-tengah tren yang lebih besar. Kata kuncinya di sini adalah "sementara", sehingga setelah mengalami retracement, harga kemudian kembali melaju sesuai tren yang lebih besar.
Gambar 1: Tren Harga Saham Naik
Dari gambar di atas terlihat bahwa tren harga saham naik (uptrend). Retracement yang dialami hanya bersifat sementara dan harga saham berpeluang kembali menguat sesuai tren yang lebih besar yakni uptrend.
Berbeda halnya jika tren besar dari harga saham tersebut berada dalam tren turun. Maka, retracement yang terjadi pada saham tersebut akan lanjut turun.
Baca juga: Mengenal Siklus dan Trend Harga Saham untuk Profit Optimal
Lalu, bagaimana cara mengetahui area retracement yang menjadi tanda harga bisa naik lebih tinggi?
Trader saham dapat mencari tahu area retracement dengan 4 cara, yaitu:
Memantul dari garis uptrend line
Garis trendline adalah garis yang digambar pada grafik harga untuk mendeteksi tren dalam suatu time frame. Selain itu, trendline juga dapat menunjukan level-level support dan resistance, sehingga trader dapat melihat dan menemukan peluang trading dengan lebih mudah.
Gambar 2: Memantul dari Garis Uptrend Line
Garis trendline yang naik (uptrend line) pada Gambar 2 diatas ditunjukan dengan garis berwarna merah, menandakan bahwa harga saham tersebut berada dalam tren naik pada time frame daily. Jika diperhatikan lebih detail, ketika harga menyentuh garis uptrend line berwarna merah, saham tersebut berhasil memantulkan harga menguat kembali. Bahkan dari contoh saham diatas, sudah sebanyak 3x harga saham tersebut dapat memantul. Hal ini menandakan bahwa area pantulan dari garis uptrend line bisa digunakan trader untuk melakukan entry beli untuk memanfaatkan kenaikan harga yang lebih tinggi.
Memantul dari support uptrend moving average
Moving average (MA) adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset dalam periode waktu tertentu, kemudian menghubungkannya dalam bentuk garis.
Baca juga: Menentukan Kekuatan Trend menggunakan Moving Average
Gambar 3: Memantul dari support uptrend Moving Average
Dari gambar 3 diatas bahwa harga saham selalu berada diatas MA 20 (merah), MA 100 (hijau), dan MA 200 (abu-abu). Saham atau crypto yang selalu berada di atas semua MA menandakan bahwa harga saham atau crypto tersebut berada dalam tren naik. Jika dicermati, harga saham dari gambar 3 di atas menunjukan bahwa harga memantul dari MA 20 dan berhasil menguat lebih tinggi lagi sebanyak 4x. Artinya, kita bisa mengambil posisi beli jika harga saham atau crypto yang berhasil memantul dari MA yang sering diuji.
Berhasil breakout dengan kenaikan volume dari pola bullish continuation yang terbentuk
Pola bullish continuation adalah pola chart atau bentuk pergerakan harga yang senantiasa berulang dan mengisyaratkan sinyal utama kelanjutan kenaikan harga saham.
Gambar 4: Terbentuk Pola Bullish Continuation
Pada gambar 4 di atas terbentuk beberapa pola bullish continuation seperti base, pennant, dan symmetrical triangle. Trader dapat memanfaatkan posisi beli dengan cara pembelian buy on breakout ketika harga saham tersebut terkonfirmasi breakout dari pola bullish continuation-nya. Sebagai konfirmasi pendukung, biasanya breakoutnya harga saham akan diiringi oleh kenaikan volume.
Baca juga: Chart Pattern Saham
Berada pada area golden ratio fibonacci retracement
Fibonacci retracement adalah serangkaian angka fibonacci yang mencoba menunjukan level support dan resistance pada harga saham.
Gambar 5: Golden Ratio dari Fibonacci Retracement
Area golden ratio 0.382; 0.5; 0.618 dari fibonacci retracement bisa trader cermati untuk menentukan area beli saham. Golden ratio tersebut bisa trader peroleh dengan menghubungkan area swing low dengan swing high. Untuk memahami swing low dan swing high trader perlu memahami terlebih mengenai support dan resistance.
Baca juga: Support dan Resistance
Tapi, mungkinkah ada risiko harga saham gagal memantul dari area retracementnya?
Tentu saja, hal itu mungkin terjadi. Biasanya ditandai dengan harga yang breakdown dari area retracementnya. Harga mulai membentuk adanya lower high.
Apa yang harus trader lakukan? Jika harga saham gagal memantul atau gagal breakout dan yang terjadi malah breakdown, kita harus segera mengamankan modal (cut loss) terlebih dahulu.
Dari strategi retracement di atas, trader saham dapat memanfaatkan pembelian buy on weakness atau buy on breakout. Mudah bukan? Jadi kamu tidak perlu merasa ketinggalan beli alias FOMO ketika harga saham sudah naik tinggi. Tunggu area retracementnya dengan mencermati 4 tips di atas.
Mau belajar saham lebih banyak? yuk gabung VIP user Emtrade.
Dengan menjadi user VIP emtrade kamu bisa mendapatkan konten edukasi, konten analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, seminar rutin, sampai morning dan day briefing setiap hari perdagangan.
Klik di sini untuk menjadi VIP user Emtrade
-HF -
https://emtrade.id/blog/7202/tips-kejar-harga-saham
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial