Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Indikator Oscillator: Pengertian dan Tips Trading Menggunakan Oscillator

31 Jan 2022, 10:51 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Indikator teknikal membantu trader dalam menentukan timing beli & jual. Salah satunya adalah indikator oscillator. Indikator ini sifatnya menjadi pelengkap, dan tidak harus digunakan.

Dalam melakukan analisis teknikal, hal terpenting yang harus kita lakukan adalah memahami tren, siklus, support resistance, chart pattern, dan candlestick.

Indikator oscillator hanyalah bagian kecil untuk membantu kita menentukan kekuatan tren dan tanda awal pembalikan arah, yang masih harus dikonfirmasi dengan pembacaan candle / pattern.

Bagaimana cara menggunakan indikator oscillator? Sebelum membahas hal tersebut, mari kita pahami dulu apa itu indikator oscillator?

Pengertian Indikator Oscillator

Oscillator adalah indikator yang digunakan trader untuk menemukan kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual)

Overbought / jenuh beli artinya momen di mana harga sudah naik ketinggian dan mulai rawan untuk pembalikan arah turun. Sedangkan oversold / jenuh jual artinya momen di mana harga sudah turun terlalu dalam dan mulai ada potensi technical rebound.

Fungsi osiliator untuk mengukur kekuatan tren. Meski demikian, seperti yang sudah dikatakan di atas, bahwa indikator ini hanyalah pelengkap dan tidak bisa berdiri sendiri. Harus dikonfirmasi dengan pembacaan candle.


Ketika nilai osilator mendekati nilai ekstrim di atas >70, artinya saham/crypto tersebut overbought. Sebaliknya, saat nilai osilator mendekati ekstrim di bawah <30, artinya saham/crypto tersebut oversold.

Jika nila osilator <30 dan nilainya mulai naik, maka kecenderungannya harga saham/crypto mengalami tren naik yang lebih kuat. Sedangkan, jika nilai osilator sudah berada >70 dan  mulai berbelok turun berarti tren harga saham/crypto berpotensi agak slow down.

Umumnya, terdapat 3 indikator osilator paling populer di kalangan trader atau investor. 3 indikator tersebut adalah:

  1. Relative Strength Index (RSI)

  2. Stochastic

  3. Moving Average Convergence Divergence (MACD)


Baca juga: Cara Mudah Tentukan Waktu Jual-Beli Saham

Tips dan Trik Trading dengan Indikator Oscillator

  1. Pasang semua indikator osilator membuat trading lebih akurat?

 Jika semua indikator oscillator kita pasang, maka dijamin kita akan kebingungan sendiri dalam membacanya, karena fungsinya sama. Kita tidak perlu memasang 3 indikator oscillator sekaligus dalam melakukan analisis. Kamu bisa gunakan salah satu oscillator sebagai indikator pelengkap dalam analisis. Prinsipnya simpler is better.


Baca juga: TA 12: Moving Average untuk Trading & Investasi

  1. Ingin tahu harga saham tersebut sudah murah atau mahal untuk investing

Kamu bisa cek dari monthly chart saham tersebut. Gunakan nilai oscillator 30-70 karena jarang ada saham berfundamental bagus dengan nilai oscillator pada time frame monthly-nya berada dibawah 30.

Pastinya, untuk investing, kita harus melakukan analisis fundamental sebelum melakukan analisis teknikal yang menjadi prioritas terakhir dalam investing. Analisis teknikal membantu kita menentukan timing dalam investing, setelah kita melakukan analisis bisnis model, manajemen, profitabilitas, prospek fundamental dan valuasi.


Contoh saham UNVR di atas, per November 2021 jarang sekali  ada di bawah RSI 30. Secara teknikal dalam jangka panjang saham UNVR sangat murah sekali. RSI UNVR mulai belok ke atas artinya mulai tanda pembalikan arah naik.

Baca juga: Cara Swing Trading dengan RSI

  1. Pattern dalam indikator juga bisa menjadi pertanda pembalikan arah harga

 Seperti double top, secara harga belum kelihatan akan turun-turun banget. Kemudian saucer kecil di UNVR sebagai konfirmasi ada potensi perbaikan tren harga.



Baca juga: Bukan P/E atau P/BV, Ini Metrik Valuasi Saham Paling Jitu


  1. Nilai oscillator di atas 70 biasanya dianggap mahal atau ketinggian, apakah sudah waktunya exit

Jawabannya belum tentu. Angka oversold dan overbought tidak bisa dipukul rata atau ditafsirkan sebagai angka mati. Bisa jadi ketika memasuki area oversold yakni di atas 70, saham/crypto tersebut baru keluar dari fase downtrend-nya dan mulai mengalami perbaikan tren menjadi naik.




Ingat, seperti yang kita bahas di awal, bahwa kita harus mengonfirmasi dengan pembacaan candle dan trend. Bisa saja oscillator tinggi di atas 70 tapi malah terjadi breakout / bullish continuation / lanjut naik lagi karena tren besar sedang naik.


Baca juga: Siklus Harga Saham

  1. Indikator oscillator stochastic jika diterapkan dalam tren sideways akan muncul banyak noise


Gambar di atas adalah contoh dari saham UNVR yang muncul noise golden cross palsu. Golden cross mengartikan bahwa harga saham berpotensi bergerak menguat. Namun faktanya, jika tren harga saham sideways, maka kenaikan harga bersifat palsu atau gagal menguat.

Baca juga: Cara Tahu Area Retracement, Boleh Beli Habis Naik?

  1. Indikator oscillator MACD mampu menunjukkan sinyal golden cross lebih cepat

Dibanding golden cross yang terjadi pada indikator Moving Average (MA), sinyal golden cross pada osilator MACD tergolong lebih cepat. Begitu juga ketika dead cross.




Contoh di atas adalah saham MNCN dimana sinyal golden cross MACD lebih cepat dibandingkan dengan signal MA. Meskipun demikian, kelemahan indikator ini adalah potensi terjadinya dead cross palsu, padahal tren harga saham tersebut masih mampu menguat naik.

  1. Indikator adalah prioritas paling akhir, terutama osilator

Bagi trader atau investor yang menggunakan strategi trend following atau super trading maka harus memahami tren terlebih dahulu. Mengapa? Karena indikator osilator pada tren harga naik yang cukup kuat akan memberikan sinyal posisi overbought terus-menerus, sehingga kurang akurat.

Baca juga: Tips Mencari Saham Multibagger. Begini Caranya

Itu tadi adalah 7 tips dan trik trading dengan indikator osilator. Cukup mudah bukan? Hal penting yang perlu kamu lakukan adalah practice dan perbanyak latihan.

Mau belajar saham dan crypto lebih lengkap? yuk gabung VIP member Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member Emtrade kamu bisa mendapatkan konten edukasi, konten analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, seminar rutin, sampai morning dan day briefing setiap hari perdagangan. 

Klik di sini untuk menjadi VIP user Emtrade

-HF & EM-

Emtrade.id/disclaimer


Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli & jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi