Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Buy, Hold, Sell, dan Target Price: Istilah yang Penting Dipahami Sebelum Mulai Trading Saham

31 Jan 2022, 10:57 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sekuritas sebagai perantara pedagang efek kerap membagikan hasil riset mereka terkait titik buy, hold, sell, dan target price setiap harinya. Oleh karena itu, keempat  istilah itu menjadi dasar yang sangat penting dipahami pemula sebelum mulai trading saham.

Lalu, apa maksud dari buy, hold, sell, dan target price? Simak pembahasannya di bawah ini.

Buy


Seperti namanya, buy merepresentasikan kegiatan membeli saham. Jika kamu mendapatkan rekomendasi buy dari analis sekuritas, itu artinya saham tersebut dikatakan layak atau sedang berada di posisi yang menarik untuk dibeli.

Selain dari rekomendasi analis, sinyal buy juga bisa diperoleh secara mandiri oleh pelaku pasar melalui analisis teknikal. Biasanya trader bersiap melakukan buy apabila kondisi yang ideal telah tercapai. Misalnya harga jual saham sudah sesuai dengan harga yang diinginkan dan pola chart yang dicermati menunjukkan tanda-tanda akan uptrend.

Ada beberapa strategi buy yang perlu diketahui. Mulai dari buy on breakout hingga buy on weakness. Keduanya memiliki titik pembelian yang berbeda-beda. Untuk selengkapnya, kamu bisa baca di artikel melalui link yang sudah disematkan.

Tonton juga: When to Buy and Sell with Candlesticks

Hold

Kata hold dalam bahasa Indonesia artinya menahan. Jika dikaitkan dengan saham, hold adalah kegiatan memegang atau menahan saham yang sebelumnya sudah pernah dibeli. Rekomendasi hold dari analis memberi saran agar trader menahan eksekusi penjualan. Sedangkan bagi yang belum punya sahamnya, masih harus wait and see terlebih dahulu.

Pertimbangan lain seperti kondisi market yang sedang sideways panjang dan harga yang masih terlalu murah juga menjadi pendorong mengapa trader memutuskan untuk menyimpan sahamnya. Sedangkan untuk saham yang bergerak turun di bawah harga pembelian sudah pasti akan di-hold sampai saham berbalik arah mendekati harga yang diharapkan.

Berapa lama saham harus di-hold? Ini tergantung dari masing-masing trading plan yang salah satunya mencakup target keuntungan. Kalau kamu berencana untuk take profit saat saham sudah naik sebanyak 10%, itu berarti kamu akan tetap hold saham tersebut sampai harga saham naik hingga 10%. Jika target sudah tercapai, baru penjualan dapat dieksekusi.

Baca juga: Strategi Swing Trading Saat Market Sideways

Sell


Sell adalah kegiatan menjual saham. Analis sekuritas yang merekomendasikan sell atas saham-saham tertentu melihat bahwa harga saham sudah terlalu tinggi dan berpotensi turun, sehingga trader disarankan untuk menjual saham tersebut. Hal ini tentu sudah diperhitungkan dengan baik secara teknikal maupun fundamental.

Namun penting untuk tidak tergesa-gesa setelah mendapatkan sinyal sell dari analis. Sebagai trader, perlu pastikan sendiri, apakah benar ada potensi saham akan turun? Ini bisa dilakukan melalui analisis teknikal. Sebenarnya tidak hanya untuk sell saja, analisis teknikal juga membantu kamu dalam menentukan posisi buy dan hold serta titik support dan resistance.

Bagi pemula yang ingin memahami analisis teknikal lebih lanjut, silakan baca artikel di bawah ini.

Baca juga: Apa dan Mengapa Analisis Teknikal?

Target Price

Target price singkatnya adalah proyeksi harga saham dari riset sekuritas. Biasanya, sekuritas menggunakan analisis fundamental seperti menghitung valuasi untuk menakar target harga jangka menengah panjang. Untuk target harga jangka pendek, biasanya menggunakan analisis teknikal. 

Namun, target price tidak selalu tercapai, terutama untuk yang jangka menengah panjang. Di sini, target price bisa berfungsi sebagai acuan saja, tetapi tetap trader dan investor harus memperhatikan teknikal dan sentimen jangka pendek untuk menentukan aksi beli, jual, atau hold. 

Para analis di sekuritas juga kerap merevisi target price jika ada perubahan sentimen, terutama untuk target price yang diambil dengan menghitung valuasinya. Jika kinerja keuangan tidak sesuai ekspektasi, ada peluang target price direvisi.

Baca juga: 7 Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Harga Saham

Itu tadi penjelasan mengenai istilah buy, hold, sell, dan target price. Mau belajar saham lebih jauh? Upgrade ke VIP user untuk menikmati fitur Emtrade.

 

Dengan menjadi VIP user, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan

Klik di sini untuk upgrade VIP user Emtrade

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

 -RE-




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Perusahaan
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi