Golden Cross dan Death Cross: Sinyal Perubahan Tren yang Sering Dipakai Trader
https://emtrade.id/blog/7083/golden-cross-dan-death-cross-sinyal-perubahan-tren-yang-sering-dipakai-trader
Satu hal yang sering bikin trader pemula bimbang adalah timing yang tepat untuk masuk ke pasar. Untuk menjawabnya, trader harus paham dulu tentang analisis teknikal. Di dalam analisis teknikal sendiri terdapat banyak sekali indikator yang bisa dijadikan tool untuk analisis.
Nah, dari puluhan indikator, moving average (MA) jadi indikator favorit para trader karena dinilai cukup simpel dan akurat. Kalau pakai indikator ini, kamu akan sering berpapasan dengan dua sinyal yang namanya golden cross dan death cross. Sudah tahu belum apa itu golden cross dan death cross?
Tapi sebelumnya bagi yang belum paham tentang moving average, baca dulu artikelnya di link ini karena topiknya masih saling berhubungan. Kalau sudah, lanjut simak pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Golden Cross
Pada moving average, trader dapat memilih rentang waktu yang ingin diketahui nilai rerata sahamnya. Yang paling umum digunakan saat trading adalah MA20, MA50, MA100, dan MA200. Itu artinya, moving average mengukur pergerakan rata-rata harga selama 20 hari terakhir, 50 hari terakhir, 100 hari terakhir, dan 200 hari terakhir.
Katakanlah MA20 bergerak melintas ke atas MA50, maka ini menunjukkan adanya golden cross yang dimaknai chart positif. Golden cross adalah perpotongan antara MA dengan rentang waktu lebih pendek ke atas MA dengan rentang waktu lebih besar.
Golden cross mencerminkan arah tren yang berlangsung, sehingga ketika golden cross terjadi, hal ini menandakan pasar sedang sangat bullish. Mengapa demikian? Karena rata-rata harga saham di periode yang pendek terhitung lebih besar dibandingkan rerata di periode panjang.
Untuk bisa memahaminya, simak chart di bawah ini.
Terlihat bahwa MA20 memotong ke atas MA50 dan MA100 dan membentuk sebuah golden cross. Jika diperhatikan lagi, setelah golden cross terjadi, harga saham mulai keluar dari masa sideways dan lanjut bergerak ke atas yang artinya sedang menuju uptrend.
Tonton juga: Tips Menggunakan Moving Average untuk Profit Optimal
Cara Identifikasi Golden Cross
Setelah memahami apa itu golden cross, lalu gimana cara mengidentifikasi uptrend dengan golden cross? Berikut tiga fase penting untuk diketahui:
- Didahului oleh downtrend maupun sideways dengan posisi MA kecil ada di bawah MA besar.
- Lalu tren berbalik dan posisi MA kecil mulai memotong MA besar satu per satu.
- Pada tahap terakhir harga saham akan terus bergerak naik hingga ke level yang lebih tinggi lagi.
Sederhananya agar bisa melihat pola golden cross, trader harus sabar saat memperhatikan dan menunggu tren market menjadi bullish.
Baca juga: Menentukan Kekuatan Trend Menggunakan Moving Average
Pengertian Death Cross
Pada dasarnya death cross merupakan kebalikan dari golden cross yang tadi dijelaskan. Death cross adalah pola grafik saham ketika MA kecil memotong ke bawah MA besar yang mengonfirmasi adanya tren turun.
Karena MA besar posisinya sudah di atas MA kecil, MA besar akan menjadi resisten yang baru. Maka dari itu, death cross kerap disebut sebagai sinyal bearish. Perhatikan grafik berikut ini.
Dapat dilihat MA20 melintas ke bawah MA50 yang sifatnya masih memprediksi downtrend. Lalu diikuti dengan perpotongan ke bawah antara MA20 dengan MA yang lebih besar lagi, yaitu MA100. Apabila MA kecil kembali memotong MA yang lebih besar, ini sudah jadi tanda konfirmasi downtrend.
Baca juga: Tips Menentukan Perubahan Trend dengan Moving Average
Cara Identifikasi Death Cross
Karena death cross kebalikan dari golden cross, sebenarnya cara identifikasinya hampir sama. Hanya saja kondisinya sudah downtrend.
- Grafik didahului dengan tren naik hingga harga berada di posisi tertinggi. Pada fase ini, MA kecil masih berada di atas MA besar.
- Lalu tren mulai berbalik di mana MA kecil bergerak mendekati MA besar sampai akhirnya benar-benar memotong ke bawah MA besar.
- Ketika downtrend sudah dikonfirmasi, harga saham kemudian lanjut bergerak ke level yang lebih rendah lagi dengan MA kecil masih berada di bawah MA besar.
Baca juga: Case Study Kapan Beli & Jual dengan Moving Average
Yang Perlu Diketahui
Meskipun moving average bisa dibilang simpel, tapi trader mungkin akan jadi gampang terkecoh pada situasi-situasi tertentu. Dengan alasan tersebut, sebelum mulai praktik analisis teknikal menggunakan indikator ini, sebaiknya ketahui dulu satu hal ini.
Ketika harga saham sedang ada di tren sideways, moving average cenderung akan terus berpotongan satu dengan lain sehingga membentuk beberapa golden cross atau death cross. Jadi kalau trader hanya mengandalkan moving average sebagai indikatornya, tidak menutup kemungkinan nantinya malah jadi bingung sendiri dengan arah tren saham.
Untuk itu, yang dapat dilakukan adalah dengan mengombinasikan moving average dengan analisis harga, breakout atau breakdown dari horizontal line.
Tonton juga: Case Study Cara Menampilkan Indikator Moving Average
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/7083/golden-cross-dan-death-cross-sinyal-perubahan-tren-yang-sering-dipakai-trader
Strategi Trading Saham Saat Market Sideways
Ciri-Ciri Saham yang Menarik untuk Trading Saat Market Turun
Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu
Cara Kerja Big Fund Saat Jual-Beli di Pasar Saham
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial