Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Cathie Wood vs Warren Buffett, Siapa Investor Terbaik?

9 Des 2021, 15:44 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Cathie Wood mencuat setelah perusahaan pengelolaan dananya Ark Investment mencatatkan keuntungan investasi yang besar dari pengelolaan dana di saham teknologi pada 2020. Sebaliknya, nasib portofolio investor kawakan Warren Buffett malah buntung ketika pandemi Covid-19 menyerang. Jadi, apakah kini era Cathie Wood?


Produk exchange trade fund (ETF) besutan Cathie Wood, ARK Innovation ETF secara sensasional mencatat keuntungan lebih dari 152 persen pada 2020. Lonjakan kenaikan ETF Cathie Wood itu didorong oleh portofolio saham teknologi.


Wood memang terkenal sebagai investor yang berani masuk ke perusahaan teknologi, yang bahkan masih rugi. Banyak yang menyebut Wood seperti modal ventura yang berani mengejar potensi keuntungan besar, dengan risiko yang sama besar. 


Seluruh portofolio Wood bisa dibilang saham yang memiliki potensi mendisrupsi ekonomi, maksudnya inovasi bisnis teknologi yang berpotensi menggantikan posisi bisnis yang sudah mapan saat ini. 


Untuk itu, dalam mengembangkan portofolionya, Wood menganalisis total pasar yang bisa ditangkap dari sebuah bisnis teknologi. Lalu, Wood mencari saham yang berpotensi bisa mendapatkan keuntungan terbesar dan tercepat dari bisnis teknologi tersebut. 


Seperti, ketika Wood memilih Tesla sebagai salah satu perusahaan yang bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi penyimpanan baterai. Hasilnya, saham Tesla memang melejit sekitar 724,45 persen sepanjang 2020. 


Dari keuntungan Tesla itu, Wood pun mulai melepas sebagian saham Teslanya yang senilai 600 juta dolar AS pada September 2021 dengan tujuan memutarkan uangnya lagi ke beberapa saham teknologi lainnya. 


Salah satu fokus Wood saat ini adalah saham-saham yang terkait dengan keuangan dan cryptocurrency. Dari uang hasil penjualan sebagian saham Tesla itu, Wood mengoleks Coinbase, salah satu exchange crypto dan Robinhood, platform online trading saham dan crypto. 


Kenapa Perusahaan Warren Buffett Ogah Bagikan Dividen?


Kesalahan Wood


Namun, Wood bukanlah wonderwoman yang tak lepas dari kesalahan. ETF Ark sempat melakukan kesalahan investasi ketika mengoleksi saham sistem pembayaran di Jerman bernama Wirecard pada 2020. 


Saat itu, Ark Investment masuk ke wirecard karena harga sahamnya lagi anjlok cukup dalam. Ibaratnya, Wood beli Wirecard dengan skema buy on the dip


Bahkan, Ark menambah koleksi sahamnya di Wirecard, meski sudah muncul desas-desus adanya penyimpangan keuangan. Wirecard mencatat adanya kehilangan uang cashflow senilai Rp30 triliun dari perusahaan. Gara-gara kejadian itu, Wirecard pun kolaps. 


Selain itu, Ark juga sempat membeli platform real estate Zillow di harga bawah sekitar 23 dolar AS. Namun, dalam hitungan sepekan, Ark menjual lagi saham Zillow gara-gara perusahaan itu mengumumkan penutupan divisi home flipping setelah merugi cukup besar pada November 2021. 


Sesuai dengan strateginya, Wood bisa saja mendapatkan profit ratusan persen dari salah satu saham, tetapi risiko yang bisa didapatkan juga sangat tinggi seperti di Wirecard dan Zillow. Soalnya, bisnis perusahaan teknologi belum memiliki daya tahan keuangan yang kuat dalam menghadapi risiko bisnis dan ekonomi. 


Gaya Investasi Warren Buffett


Warren Buffett adalah salah satu investor value investing kawakan yang dikenal dunia. Prinsip investasi Buffett adalah membeli saham bagus yang valuasinya lagi murah dan di-hold untuk jangka panjang. 


Salah satunya, ketika Buffett beli saham Coca-Cola setahun setelah market crash Black Monday pada 1987. Tidak ada detail posisi harga saham Coca-cola yang dibeli Buffett, tetapi pada 15 Januari 1988, harga saham Coca Cola berada di level 2,45 dolar AS.


Sampai 7 Desember 2021, saham Coca Cola sudah berada di level 55,21 dolar AS per saham. Artinya, Buffett sudah mencatatkan keuntungan dari saham Coca Cola sekitar 2.153 persen.


portofolio Cathie Wood dan Warren Buffett


Sampai data 15 November 2021, Buffett via Berkshire Hathaway masih memiliki saham Coca Cola sebanyak 400 juta lembar dengan nilai 20,98 miliar dolar AS. 


Selain itu, Buffett juga sosok investor yang disiplin dengan strateginya. Mulai dari menghindari saham IPO sampai saham yang model bisnisnya tidak dipahami. 


Namun, Buffett pun bukan investor yang sempurna juga, dia sering mengungkapkan kesalahan investasinya setiap pertemuan tahunan. 


BACA JUGA: 8 Kesalahan Investasi Warren Buffett


Salah satunya, penyesalan Buffett yang terlambat masuk ke saham teknologi seperti Amazon dan Google. Alasan Buffett tidak masuk ke bisnis teknologi itu karena dia tidak paham dengan detail model bisnisnya. 


Bukan cuma itu, Buffett juga pernah terjebak value trap saat memilih investasi di saham tekstil, yakni Berkshire Hathaway dan Waumbec Miils pada periode 1962 dan 1975. Buffett beralasan membeli saham perusahaan tekstil itu karena valuasinya murah, meski bisnisnya lagi tertekan. 


Hasilnya, salah satu perusahaan properti itu dijadikan perusahaan investasinya saat ini setelah Buffett menguasai mayoritas sahamnya.  


Perbedaan Gaya Investasi Wood dengan Buffett


Gaya Wood dan Buffett dalam berinvestasi memang sama-sama melihat prospek masa depan, tetapi kriteria saham yang dibeli jauh berbeda. 


Buffett yang memiliki aliran value investing cenderung lebih suka membeli saham undervalued dengan fundamental yang bagus. Buffet juga sangat disiplin dengan strategi investasinya. Seperti,menghindari beli saham IPO dan juga hanya memilih saham yang bisnisnya dipahami. 


Lalu, karakter investasi Buffett juga cenderung jangka panjang hingga harga sahamnya menanjak ditambah pendapatan pasif dari dividen, jika ada saham yang membagikannya. 


Berbeda dengan Buffett, Wood menilai saham yang menarik dikoleksi adalah yang bisnisnya bisa mengganggu pasar yang sudah mapan. Semakin besar potensi yang digarap, semakin bagus prospek pertumbuhan bisnis dan harga sahamnya. 


Lalu, Wood juga cenderung berani melakukan trading untuk jangka pendek. Dia tidak segan-segan untuk cut loss saham yang dinilai tidak menguntungkan.


Wood juga tidak berpikir lama untuk taking profit saham yang sudah cuan untuk dialihkan ke saham dengan inovasi bisnis disruptif lainnya.


Kalau begitu, siapa yang merupakan investor terbaik dari keduanya? Tentu saja tidak ada yang terbaik. Baik Buffett maupun Wood punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Gaya investasi mereka juga memiliki risiko yang sudah disebutkan. 


Seperti, Wood yang tampaknya bisa mengerek keuntungan ratusan persen dalam waktu singkat. Namun, ketika muncul sentimen tapering off dari Federal Reserve, laju keuntungan portofolio Ark Investment sedikit melambat karena pengetatan moneter jadi sentimen negatif untuk saham teknologi. 


Berbanding terbalik, Buffett yang memegang saham old economy justru cenderung mencatatkan kenaikan saat adanya pengetatan moneter. Soalnya, pengetatan moneter menjadi sinyal ekonomi sudah pulih.


Intinya, setiap orang punya caranya berinvestasi dan trading saham masing-masing. Tidak ada salah dan benar. Mau mulai belajar trading dan investasi saham?


Upgrade ke VIP user untuk menikmati fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP user, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan


Klik di sini untuk upgrade VIP user Emtrade


SR & GN


Emtrade.id/disclaimer


Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Kenapa Perusahaan Warren Buffett Ogah Bagikan Dividen?

1 Mei 2022, 15:00 WIB
warren buffett
Artikel

8 Kesalahan Investasi yang Bikin Warren Buffett Menyesal!

9 Feb 2022, 16:54 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi