Booster Siap Disuntik Tahun Depan, Saham Ini Siap "Cuan"!
https://emtrade.id/blog/7004/booster-siap-disuntik-tahun-depan-saham-ini-siap-cuan
Pfizer Inc. dan
BioNTech mengatakan, studi laboratorium awal menunjukkan dosis ketiga
vaksin mereka mungkin diperlukan untuk menetralkan varian Omicron.
Sementara di
Indonesia, rencananya booster akan disuntikkan mulai Januari 2022.
Lalu saham apa
yang akan diuntungkan?
Booster Pfizer dan
BioNTech untuk Lawan Omicron
Temuan
laboratorium menunjukkan bahwa dua dosis vaksin "mungkin tidak cukup"
untuk melindungi dari infeksi Omicron, kata perusahaan tersebut.
Hal itu dapat
meningkatkan kemungkinan bahwa suntikan booster pada akhirnya mungkin
diperlukan untu melawan varian baru virus corona (Coronavirus Disease
2019/COVID-19). Pfizer mengatakan vaksin booster akan siap pada bulan
Maret.
Sangat jelas bahwa
suntikan Pfizer-BioNTech “harus berupa vaksin tiga dosis” untuk menangani
Omicron, kata Ugur Sahin, Chief Executive Officer BioNTech.
Mungkin masuk akal
untuk memberikan booster lebih cepat dari yang direkomendasikan sekarang,
paling cepat tiga bulan setelah dua dosis pertama, tambahnya.
Dalam jangka
pendek, tingkat antibodi kuat yang ditimbulkan oleh dosis booster dari
vaksin Pfizer yang ada, dengan merek Comirnaty, kemungkinan akan memberikan
perlindungan yang baik untuk beberapa bulan ke depan hingga awal musim semi.
Ini akan mengulur waktu untuk mengembangkan suntikan baru dan mencari cara
terbaik untuk lanjutkan, kata Mikael Dolsten, kepala petugas ilmiah
Pfizer.
Sementara itu, laporan awal menunjukkan bahwa sebagian besar infeksi Omicron relatif ringan.
Evolusi virus
(COVID-19) juga membuat kebutuhan vaksinasi tahunan tersebut menjadi lebih
mungkin, kata Dolsten. Tergantung apakah varian tersebut terus menyebar lebih
luas, dan varian apa lagi yang muncul dalam beberapa bulan ke depan,
sebutnya.
Meskipun demikian,
"kami dengan jelas melihat alasannya sekarang" untuk mempersiapkan
dosis keempat yang disesuaikan dengan varian jika diperlukan di beberapa titik,
ungkap Dolsten.
Indonesia Suntik Booster Mulai Januari
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Sucipto, mengatakan pemerintah mulai
menyiapkan penyuntikan vaksin dosis ketiga atau booster pada Januari
2022.
Dia mengungkapkan
bahwa kebijakan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan skema
yang dilaksanakan akan diumumkan sesegera mungkin.
"Bapak
Presiden juga minta kegiatan booster vaksinasi dipersiapkan bulan
Januari," kata Airlangga dalam jumpa pers daring di Kantor Presiden,
Jakarta, Senin (6/12).
Sementara ini
skema booster akan diberikan lewat dua cara yaitu khusus bagi penerima
bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan non PBI. Namun, Airlangga belum
memastikan terkait booster ini akan berbayar atau gratis.
"Kami sedang
akan finalkan terkait vaksin berbasis PBI dan non-PBI. Ini akan diatur dengan
permenkes dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Airlangga.
Angin Segar untuk IRRA
Adanya wacana
booster tentunya memberikan angin segar bagi Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai
perusahaan yang bekerja sama untuk pengadaan jarum suntik vaksinasi. Pendapatan
IRRA dapat terus bertumbuh ditopang oleh penjualan produk vaksinasi.
Pada tahun 2020,
IRRA menjual jarum Auto Disable Syringe (ADS) yang juga direkomendasikan WHO
untuk vaksinasi.
IRRA tampak makin
serius menggarap jarum suntik dengan mengakuisisi 51% PT Oneject Indonesia yang
merupakan produsen jarum ADS. PT Oneject Indonesia sendiri baru menyelesaikan
pabrik baru dengan kapasitas menjadi 1,2 miliar jarum suntik ADS per tahun.
Terbaru, IRRA
memperoleh kontrak 88,7 juta unit jarum suntik ADS pada awal Desember. Kontrak
baru ini membuat IRRA membukukan 141 juta jarum suntik ADS untuk program
vaksinasi pemerintah. Sedangkan realisasi penjualan jarum suntik ADS sampai
awal Desember 2021 sebesar 169 juta unit.
Direktur Utama
Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif mengatakan, kebutuhan jarum suntik untuk
program vaksinasi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) di Indonesia tahun
ini dan tahun depan telah terpenuhi.
"Insya Allah
kebutuhan jarum suntik tanah air baik untuk vaksinasi dan imunisasi sudah
terpenuhi, bahkan kita juga akan memasok jarum suntik yang lebih besar untuk
kebutuhan global, yang tahun depan mengalami shortage akibat program vaksinasi
Covid-19 di seluruh dunia," kata Heru dalam keterangan tertulis, melansir
Kontan pada Senin (6/12).
Potensi pasar
jarum suntik ADS di Indonesia masih sangat besar. Saat ini penggunaan jarum
suntik ADS di Indonesia masih berkisar 20%, sisanya adalah non-ADS. Dari 20%
pasar ADS tersebut, 80% merupakan produk Oneject.
Direktur Pemasaran
Itama Ranoraya, Hendry Herman mengatakan permintaan produk smart syringe
seperti ADS tumbuh signifikan untuk penggunaan vaksinasi untuk satu sampai dua
tahun ke depan.
“Kami melihat dengan digunakannya ADS diprogram vaksinasi global termasuk di Indonesia, maka proses peralihan dari produk alat suntik non-ADS ke jarum suntik ADS di dunia kesehatan akan semakin cepat apalagi WHO juga sudah memulai untuk kampanye penggunaan jarum suntik ADS dalam dunia kesehatan sejak tahun 2020”, jelas Henry.
Rekomendasi
Buy IRRA
Kami
merekomendasikan Buy IRRA untuk trading jangka pendek dengan porsi 5% dari
portfolio. Secara teknikal IRRA menarik karena rebound dari support di
2.020/lembar yang diperoleh dari low bulan Desember 2020.
Dalam jangka pendek, IRRA berpotensi menguat ke resisten 2.210 per lembar yang diperoleh dari high blan Maret 2021.
Jika belum punya, bisa watch untuk beli di harga saat ini. Namun karena kenaikannya sudah cukup signifikan, bisa entry dengan porsi kecil saja. Jika sudah punya, hold
Bagaimana strategi selengkapnya?
Klik di sini analisis & strategi saham IRRA
Analisis dan strategi khusus user VIP. Klik di sini untuk upgrade ke VIP dan dapatkan full access.
-FR-
https://emtrade.id/blog/7004/booster-siap-disuntik-tahun-depan-saham-ini-siap-cuan
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial