Efek Kode Broker Ditutup, Coba Cara Trading Saham Ini
https://emtrade.id/blog/6970/efek-kode-broker-ditutup-coba-cara-trading-saham-ini
Transaksi saham harian di Bursa Efek Indonesia sedikit mengalami penurunan frekuensi pada 6 Desember 2021. Penurunan transaksi itu beriringan dengan penutupan kode broker dari running trade.
Salah satu efek terbesar dari penutupan kode broker adalah penurunan frekuensi transaksi ke level terendah dalam periode setiap Senin dalam lima pekan terakhir.
Frekuensi transaksi Bursa Efek Indonesia di pasar reguler pada 6 Desember 2021 turun 16,87 persen menjadi 1,22 juta kali dibandingkan dengan 1,47 juta kali pada senin pekan sebelumnya pada 29 November 2021.
Jika dilihat periode setiap senin dalam lima pekan terakhir, frekuensi transaksi saham 6 Desember 2021 menjadi yang paling rendah.
Dari segi volume dan nominal juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 12,79 persen menjadi 19,5 juta dan 18,82 persen menjadi Rp11,4 triliun dibandingkan dengan senin pekan sebelumnya.
Namun, penurunan volume dan nominal transaksi itu masih normal jika dibandingkan dengan setiap senin dalam lima pekan terakhir.
Bisa dibilang, dampak dari penutupan kode broker terhadap transaksi harian di BEI tidak terlalu signifikan. Soalnya, rata-rata yang melakukan analisis dengan melihat kode broker adalah investor ritel. Untuk itu, yang terkena dampaknya adalah dari segi frekuensi transaksi.
Alasan Kode Broker Ditutup
BEI memutuskan untuk tutup kode broker di running trade selama perdagangan real time dengan tujuan mengurangi herding behaviour agar perdagangan saham lebih teratur, wajar, dan efisien.
Herding behaviour adalah fenomena seorang investor yang mengikuti keputusan yang dibuat oleh investor lainnya, bukan dengan analisis sendiri.
Biasanya, herding behaviour terjadi karena perilaku panik atau euforia, serta merasa investor lain punya informasi lebih banyak dari yang lain. Di sini, BEI mendorong investor saham untuk membuat keputusan dari analisisnya sendiri.
Adapun, BEI hanya menutup kode broker saat perdagangan real-time, sedangkan data broker summary harian masih bisa dilihat pada akhir perdagangan.
Lalu, Bagaimana Trading Tanpa Menggunakan Kode Broker?
Segala sesuatu yang terjadi di pasar akan tergambar pada chart pergerakan harga saham. Sehingga dari chart pergerakan harga tersebut trader dapat menganalisa kemana potensi pergerakan harga selanjutnya dengan cara analisa teknikal yang juga memperhatikan volume transaksi. Baca juga : Apa & Mengapa Analisa Teknikal
Trader perlu memahami bahwa pada dasarnya harga saham bergerak dalam siklus yang berulang setiap saat. Sehingga hal pertama yang perlu diketahui dalam analisa teknikal adalah siklus harga. Ini merupakan bagian penting yang menunjukkan posisi dimana harga saham berada, sehingga dengan mengetahui posisi saat ini maka trader dapat memperkirakan potensi arah siklus selanjutnya.
Lalu, dari siklus tersebut trader dapat menentukan trend harga yang sedang terjadi. Downtrend, uptrend, atau sideways, sehingga ketika sudah mengetahui trend apa yang sedang terjadi maka trader dapat lebih yakin dalam menjalankan strategi. Misalnya trendnya sedang dalam fase uptrend maka trader dapat lebih yakin untuk hold selama trend naik masih berlanjut, sedangkan bila harga sahamnya downtrend maka trader perlu mewaspadai adanya penurunan lanjutan sehingga perlu lakukan pembatasan risiko sedini mungkin. Selain itu, saat harga sedang sideways maka harga rawan untuk bergerak hanya dalam range yang pendek saja, sehingga perlu manage ekspektasi bahwa pergerakannya tidak akan memberikan profit yang cukup besar.
Setelah itu, dalam analisa teknikal trader wajib untuk mengetahui support & resisten. Ibarat sebuah gedung bertingkat, support adalah lantai dan resisten adalah atap. Ketika bola dilemparkan ke lantai maka potensi besarnya adalah terjadi pantulan keatas, namun tidak menutup kemungkinan juga lantainya tertembus ke bawah, sehingga bila sudah tertembus ke bawah maka potensi selanjutnya adalah menguji area support atau lantai dibawahnya. Begitu juga dengan resisten ibarat sebuah atap, ketika bola dilemparkan ke atap potensi besarnya adalah memantulkan bola ke bawah, namun tidak menutup kemungkinan juga atapnya tertembus ke atas, bila ternyata atapnya tertembus ke atas maka potensi selanjutnya adalah menguji area resisten atau atap diatasnya. Baca juga : The Art of Support & Resistance
Bila sudah sampai mengetahui support dan resisten, maka trader sudah dapat membuat trading plan, mengetahui kapan harus beli dan jual.
Kesimpulannya, penutupan kode broker tidak memberikan dampak signifikan terhadap pasar saham. Bagi trader, penutupan kode broker juga tidak menganggu dalam analisis dan pemilihan saham selama bisa memahami analisis teknikal.
Mau belajar analisis teknikal ?
Upgrade ke VIP user untuk menikmati fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP user, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan
Klik di sini untuk upgrade VIP user Emtrade
-JF & SR-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/6970/efek-kode-broker-ditutup-coba-cara-trading-saham-ini
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial