Modal Perusahaan Minus? Kok Bisa?

2 Des 2021, 15:43 WIB

Dalam analisis fundamental, khususnya ketika menganalisa laporan keuangan perusahaan dikenal salah satu persamaan akuntansi yang membandingkan akun-akun yang berada di Laporan Posisi Keuangan atau Neraca.

Singkatnya, persamaan tersebut menggambarkan bahwa seluruh aset yang dikendalikan oleh perusahaan berasal dari utang dan/atau modal. Pada kondisi normal ketiga akun tersebut berada di level positif, tetapi dalam keadaan tertentu kondisi akun ekuitas atau modal bisa tercatat dalam keadaan negatif.

Tentu hal tersebut tidak bisa dianggap remeh karena menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang kurang sehat. Bahkan BEI memberi notasi khusus pada emiten berekuitas negatif tersebut dengan label “E”.

Per November 2021, terdapat 40 saham yang tercatat dengan notasi “E”, sahammu ada di sini?

Apa itu Ekuitas?

Sebelum membahas lebih detail, ada baiknya kita mengerti dulu apa itu ekuitas. Sederhananya, Ekuitas adalah modal pemilik yang dihimpun untuk menjalankan operasional perusahaan. Selain nilai nominal dari modal saham yang disetor, modal juga mencakup saldo laba (retained earnings) yang menggambarkan akumulasi laba dan rugi yang dialokasikan perusahaan setelah dikurangi dividen.

Ekuitas Minus? Kok Bisa?

Kasus ekuitas minus, biasanya terjadi ketika kondisi profitabilitas perusahaan sangat buruk hingga mengalami rugi bersih dalam beberapa periode. Kerugian yang terus menerus terjadi tersebut dapat menggerus saldo laba (retained earnings) perusahaan hingga level negatif.

Saldo laba (retained earnings): akumulasi laba dan rugi yang dialokasikan perusahaan setelah dikurangi dividen.

Akibatnya apabila profitabilitas perusahaan tidak bisa membaik, nilai saldo laba yang negatif tersebut bisa terus bertambah dan melebihi nilai modal saham yang disetor. Sehingga secara kumulatif ekuitas perusahaan akan menjadi minus.

Apa Dampak Ketika Ekuitas Minus?

Negatifnya ekuitas perusahaan dapat menurunkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di perusahaan. Sebab, hal tersebut menjadi signal bahwa kinerja historis perusahaan tidak berada pada kondisi yang sehat dengan kecenderungan masih merugi, serta di sisi lain juga menandakan bahwa aktifitas perusahaan saat ini sangat bergantung pada liabilitas atau utang karena perusahaan tidak lagi punya modal.

Apakah Bisa Ekuitas Berbalik Positif?

Tentu bisa, ekuitas yang negatif sangat mungkin untuk berbalik kembali ke positif. Setidaknya ada 2 cara yang dapat ditempuh perusahaan:

1. Memperbaiki profitabilitas

Jika perusahaan mampu meraup laba secara konsisten tentu ekuitas yang negatif dapat membaik atau bahkan menjadi positif dengan alokasi saldo laba dari laba perusahaan tiap periodenya, tapi dengan catatan perusahaan tidak menggunakan laba tersebut untuk membayar dividen.

2. Menambah modal

Untuk menutupi saldo laba yang negatif, perusahaan bisa melakukan penambahan modal melalui private placement atau right issue hingga jumlah modal saham yang disetor dapat melebihi negatifnya saldo laba. Tetapi cara ini terlihat kurang menarik, sebab berbaliknya modal menjadi positif bukan didorong dari operasional perusahaan.

Gimana strategi dan analisis lengkapnya?

Klik di sini untuk upgrade ke VIP User Emtrade, untuk mendapatkan full access strategi dan analisisnya.

-AVV-

emtrade.id/disclaimer