Strategi Swing Trading saat Market Sideways

Ketika market sideways, pergerakan saham cenderung lebih volatil dan cukup sulit mencari peluang trading. Sering juga, para trader lebih banyak cut loss dibandingkan profit taking karena strategi yang digunakan belum tepat. Sebelum masuk ke strateginya, kita perlu tau apa itu sideways.

Sideways adalah kondisi dimana harga bergerak di trend yang datar. Bahkan bisa disebut sebagai no trend, karena hanya bergerak di area yang sama secara berulang ulang.

Baca juga : TA 5: Trend Harga Saham

Kenapa bisa sideways?

Ada beberapa hal yang menyebabkan market bergerak sideways. Diantara lain, hengkangnya investor asing serta big fund taking profit. Kita akan bahas satau-satu :  

1.   1. Investor asing hengkang

Hengkangnya investor asing ini biasanya disebabkan oleh kondisi makro ekonomi, ketika ekonomi Indonesia mengalami penurunan, investor melihat ada resiko untuk menaruh dananya di Indonesia, sehingga mereka memutuskan untuk pindahkan dananya dulu. Termasuk wabah Covid-19, yang sampai akhir tahun 2021 masih menajdi ancaman, dengan munculnya varian baru Omicron, ini juga menyebabkan asing memilih untuk mengamankan dananya dulu dan keluar sementara dari market Indonesia.

2.  2. Big Fund taking profit

Jika kita perhatikan, pada bulan Oktober 2021 IHSG sudah naik signifikan, ketika IHSG sudah naik, sangat wajar jika Big Fund mengamankan profit.Ketika Big Fund sudah profit taking, maka yang mendominasi market adalah investor retail, dan sebagian besar investor retail hanya berfokus pada jangka pendek saja. Sehingga memasuki bulan November 2021 IHSG mulai sideways kembali.

Strateginya gimana dong?

Nahhh kalau market sedang sideways, ada beberapa tips yang bisa digunakan jika ingin trading. Kita bisa trading menggunakan strategi buy on weakness dan perhatikan candle nya. Kita perlu mencari saham-saham yang sedang berada di area support dan candle nya mulai ada tarikan, tarikan yang seperti apa? Mulai ada candle hijau atau mulai ada ekor dari bawah ke atas yang cukup panjang. Biasanya candle seperti ini akan terbentuk saat realtime market, jadi usahakan buy saat market realtime.

Kemudian untuk jual nya, lakukan strategi cuan bungkus dan jangan menargetkan titik profit taking. Kenapa? Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa saat sideways, gerak saham cenderung volatil, sehingga lebih baik lakukan taking profit ketika sudah cuan karena ada potensi harga kembali susut jika tidak cepat di jual. Kemudian jika kita menargetkan titik profit taking, ada potensi tidak tersentuh dan keburu harga sahamnya susut, akhirnya telat jual dan berakhir loss. Kita juga bisa perhatikan, ketika candlenya mulai muncul ekor, kita sudah bisa profit taking.

Oh iya, jangan terlalu agresif saat market sideways

Tonton video : Case Study Cara Trading Saat Market Sideways DGNS 30 Nov 2021

Jangan lupa juga, siapkan psikologismu. Karena market volatil, jadi tentu akan cepat naik cepat turun, harus siap mental jika ingin trading. Kalau tidak siap secara psikologis, lebih baik wait and see dulu ya.

Nahh sekarang udah paham kan apa yang harus di lakukan saat market sideways. Mau tau tips trading lainnya? Yuk join VIP user Emtrade sekarang.

Yuk dapatkan referensi trading saham, edukasi lebih tajam tentang cara trading dan investasi, serta analisis mengapa beli jual saham, serta bisa tanya jawab dengan team coach, dibimbing setiap hari lewat Morning Briefing, Day Briefing & Afternoon Briefing. Klik di sini untuk upgrade ke VIP dan dapatkan akses lengkap Emtrade.

Upgrade VIP user Emtrade dengan klik  di sini

-GY-

 emtrade.id/disclaimer