Fakta Rights Issue MPPA yang Harus Kamu Ketahui

Saham MPPA atau Matahari Putra Prima pemilik gerai Hypermart melejit jelang rencana rights issue pada awal Desember 2021. Kira-kira bagaimana prospek saham MPPA setelah rights issue? 

Saham MPPA naik 15,78 persen menjadi Rp565 per saham. Saham ritel itu juga diborong asing dengan net buy senilai Rp11,07 miliar. 

Kenaikan harga saham MPPA beriringan dengan rencana perseroan memulai rights issue yang mulai masuk tanggal cum datenya pada 6 Desember 2021. Nantinya, periode perdagangan rights issue akan dilakukan pada 10-16 Desember 2021. 

Harga pelaksanaan rights issue MPPA senilai Rp760 per saham. Artinya, perseroan menargetkan penghimpunan dana paling banyak Rp890,11 miliar. Harga rights issue MPPA berada di atas harga pasar sampai penutupan 1 Desember 2021 yang berada di posisi Rp565 per saham.

Di sini, pemegang saham perseroan PT Multipolar Tbk. (MLPL) bakal menjadi pembeli siaga. 

Adapun, Gojek lewat PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menurut skema bakal menjalankan haknya di rights issue. Jadi, total kepemilikan Gojek di MPPA bakal tetap 6,74 persen. 

MPPA berencana menggunakan dana hasil rights issue itu untuk tiga kebutuhan. 

Pertama, 16,9 persen dari dana rights issue bakal digunakan untuk bayar pokok utang ke BBNI dan BNGA . 

Kedua, 8,5 persen dana rights issue bakal digunakan untuk renovasi toko, pengembangan infrastruktur teknologi informasi, dan omni-channel, serta ekspansi toko baru.

Ketiga, 74,6 persen bakal digunakan untuk modal kerja seperti peningkatan jumlah persedian barang dagangan dari pemasok. 

Setelah rights issue, MPPA bakal melakukan private placement atau penerbitan saham baru tanpa memberikan hak ke pemegang saham publik. 

BACA JUGA: Hal yang harus Diperhatikan Investor Saat Saham Rights Issue

Dalam rencana private placement itu, belum disebutkan siapa investor yang bakal menyuntik modalnya. Dalam simulasinya, pemegang saham eksisting bakal tetap terkena dilusi dari aksi private placement tersebut, termasuk Gojek dari 6,74 persen menjadi 6,2 persen. 

Investor private placement disebut bakal menggenggam saham MPPA sebesar 7,97 persen sampai 8,16 persen sesuai dengan hasil dari rights issue yang dilakukan sebelumnya. 

Prospek Bisnis MPPA

Salah satu yang bikin saham MPPA terus melejit sepanjang tahun ini adalah pengembangan bisnis perseroan dari ritel tradisional menjadi e-groceries lewat kerja sama dengan Gojek dan Tokopedia. 

Sampai kuartal III/2021, penjualan dari bisnis e-groceries MPPA tumbuh 167 persen. Kontribusi bisnis e-groceries ke pendapatannya pun sudah sebesar 11 persen atau lebih tinggi dari target perseroan yang sebesar 8 persen pada tahun ini. 

MPPA pun terus mengembangkan bisnis e-Groceriesnya, setelah GoMart, kini Happyfresh bakal masuk menjadi mitranya pada kuartal IV/2021. 

Di luar bisnis e-Groceries, CEO MPPA Elliot Dickson mengatakan pihaknya sudah berada dalam jalur transformasi online to offline yang tepat. Persroan bakal fokus mengembangkan bisnis ritelnya di offline dan online. 

"Termasuk, membuka 9 gerai baru di lokasi bekas Giant," ujarnya dalam keterangan resmi. 

Namun, kinerja kuartal III/2021 MPPA masih tertekan yang diperkirakan akibat PPKM darurat sejak pertengahan Juli 2021. 

Penjualan perseroan turun 3,6 persen menjadi Rp4,9 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Rugi bersih perseroan menyusut menjadi Rp172,37 miliar dibandingkan dengan Rp332,4 miliar pada periode sama tahun lalu. 

Lalu, bagaimana strategi trading saham MPPA ke depannya? 

Yuk upgrade ke VIP user untuk mendapatkan fitur lengkap Emtrade

Dengan menjadi VIP user Emtrade, kamu bakal mendapatkan konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, serta seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade ke VIP user Emtrade

-SR-

Emtrade.id/disclaimer