Menentukan Kekuatan Trend menggunakan Moving Average
https://emtrade.id/blog/6840/menentukan-kekuatan-trend-menggunakan-ma
Bagi seorang
trader sangat penting untuk mengetahui seberapa kuat trend yang sedang
terbentuk dalam saham. Supaya kita juga bisa tentukan strateginya, mau
trading jangka pendek atau untuk trend following. Nahh kita bisa ketahui nih
kekuatan trend saham dengan indikator, yaitu Moving Average.
Baca juga : Moving Average
Ketika
sebuah saham bergerak dalam trend yang lemah, maka tentu akan cocok untuk swing
trading saja, atau mungkin wait and see jika merasa tidak siap dengan
resikonya. Sedangkan untuk pergerakan harga dengan trend yang kuat, bisa di
gunakan untuk trend following. Namun ada catatannya, trend nya harus uptrend
yah, bukan downtrend. Lalu cara mengetahuinya bagaimana?
Moving Average
Moving
average adalah pergerakan rata-rata harga saham dalam beberapa hari. Dimana
moving average merupakan indikator yang bersifat lagging, akurasi lebih tinggi
dibandingkan dengan indikator leading, sehingga digunakan untuk mengkonfirmasi.
Untuk mengetahui kekuatan trend, kita bisa melihat dari selisih 2 MA yang terbentuk. Setelah MA kecil memotong MA besar dari bawah ke atas (golden cross) maka trend yang terbentuk masih lemah, karena selisih dari 2 MA masih kecil. Namun jika semakin lama selisih yang terbentuk semakin besar, maka artinya trend yang terjadi semakin kuat.
Terlihat
pada gambar di atas, kita menggunakan TKIM sebagai contoh, pada 10 Nov 2020
TKIM mengalami golden cross, dimana MA kecil menembus MA besar dari bawah ke
atas. Saat setelah golden cross, selisih antar MA masih sempit, namun kemudian
semakin hari selisih antar MA semakin kuat, hal ini menandakan uptrend masih
kuat.
Begitupun sebaliknya, untuk trend turun, setelah MA kecil memotong MA besar dari atas ke bawah (death cross), selisih antar MA masih sempit menandakan trend turun masih lemah, jika selisih semakin besar maka trend turun semkain kuat.
Kapan
berakhirnya?
Sebuah uptrend dapat mulai berakhir ketika harga saham mulai breakdown dari MA
20 dengan volume besar, kemudian MA 20 mengarah kebawah, selisih dengan MA50
mulai menyempit dan akhirnya memotong MA 50 dari atas ke bawah (death cross).
Dan trend turun akan terus berlanjut ketika MA 20 memotong MA 100 dst dibarengi
dengan selisih 2 MA semakin besar.
Sebaliknya, downtrend berakhir ketika harga saham mulai breakout dari MA 20, kemudian MA 20 mengarah keatas dan selisih dengan MA yang lebih besar mulai menyempit dan berakhir dengan golden cross.
Baca juga : Menentukan Perubahan Trend
Kesimpulannya,
semakin lebar selisih antar MA maka trend akan semakin kuat, baik itu updtrend
ataupun downtrend. Semakin sempit selisih antar MA, maka semakin lemah trend
yang terjadi.
Nahh udah
ngerti kan cara menentukan kekuatan trend, ini akan sangat berguna untuk kita
yang akan trading menggunakan strategi trend following.
Mau tau
lebih banyak tips menggunakan indikator lainnya? Yuk join VIP User Emtrade.
Dengan menjadi
VIP user Emtrade. kamu bisa mendapatkan fasilitas konten edukasi, analisis
report, tanya-jawab intensif, referensi saham, seminar rutin setiap hari.
dll
Upgrade
as VIP user untuk dapatkan full access. Klik disini
-EM, GY-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/6840/menentukan-kekuatan-trend-menggunakan-ma
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial