Investasi Di Perusahaan Banyak Utang, Yay or Nay?
https://emtrade.id/blog/6810/investasi-di-perusahaan-banyak-utang-yay-or-nay
Belakangan ini pasar saham cukup
diramaikan dengan emiten-emiten yang tersandung masalah utang, ada yang karena
masalah gagal bayar atau yang utangnya tinggi sehingga membuat kondisi keuangan
mereka tidak ‘cantik’. Contoh terbaru WSKT yang memiliki utang hampir Rp 90
triliun sehingga pemerintah harus turun tangan untuk mengatasi masalah
tersebut. Atau emiten-emiten seperti GIAA dan SRIL yang hingga saat ini
perdagangan sahamnya masih suspend karena
masalah gagal bayar dan penundaan pembayaran utang jatuh tempo.
Bagi perusahaan, utang adalah
kewajiban nomor satu yang harus dipenuhi sebelum perusahaan memenuhi kewajiban
lain. Bahkan dalam kasus likuidasi, perusahaan wajib membayar utangnya terlebih
dahulu sebelum mengembalikan modal dari pemegang saham. Artinya utang menjadi
kewajiban yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sehingga tak heran jika investor
retail saat ini juga mulai memperhatikan bagaimana kondisi utang dari tiap
emiten. Tapi apakah emiten-emiten berutang besar layak diinvestasikan?
Mengukur Utang Perusahaan
Sebelum masuk ke layak atau tidak,
ada baiknya kita mengetahui kategori ‘utang besar’ itu seperti apa. Lebih dari
Rp 1 triliun? atau harus diatas Rp 5 triliun untuk dikategorikan besar?
Bukan, besar kecilnya utang
perusahaan tidak sekedar dinilai dari nominal saja, karena utang Rp 1 triliun
bagi satu perusahaan bisa saja kecil tapi untuk perusahaan lain sudah sangat
besar. Oleh karena itu, dalam menilai utang dikenal yang namanya Debt
to Equity Ratio (DER) yang membandingkan antara total utang perusahaan
dengan jumlah modal yang dimiliki.
Umumnya investor mematok DER
sebesar 1 kali untuk menentukan perusahaan tersebut memiliki utang yang berada
di batas wajarnya, artinya antara total utang dengan modal memiliki jumlah yang
sama. Tetapi investor kadang mentolerir jika DER lebih dari 1, setidaknya tidak
lebih dari 2, tentu dikombinasikan dengan kondisi operasional perusahaan.
Disamping itu, Gearing Ratio juga menjadi salah satu rasio yang digunakan untuk menilai struktur modal perusahaan. Berbeda dengan DER yang membandingkan total utang dengan modal, Gearing ratio lebih fokus menghitung utang berbunga saja.
Baca juga: FA7: Laporan Keuangan
Neraca (Balance Sheet)
Artinya, gearing ratio menilai
sejauh mana operasional perusahaan dimodali dengan utang berbunga seperti
obligasi, utang bank, dan utang berbunga lain dibanding modal yang dimiliki.
Eitss, tapi jangan buru-buru
dihitung dulu yaa.. karena perhitungan rasio-rasio utang tersebut hanya berlaku
untuk perusahaan non-bank. Karena bagi sektor perbankan, utang menjadi dana
kelolaan (dana pihak ketiga: tabungan, giro, dan deposito), tidak seperti perusahaan
non-bank yang menggunakannya sebagai belanja modal.
Pengaruh Utang Terhadap Kinerja Perusahaan
Apakah utang perusahaan akan
berpengaruh terhadap kinerja? Jawabannya ‘iya’. Ada beberapa dampak yang akan
dirasakan perusahaan yang memiliki jumlah utang cukup tinggi.
‘Gerak’ Tidak Fleksibel
Kelincahan operasional perusahaan
yang memiliki utang cukup tinggi akan sangat terbatas, karena perusahaan akan
cenderung menyelesaikan kewajibannya terlebih dahulu dibanding melakukan
manuver bisnis seperti ekspansi dan penetrasi pasar. Hal ini tentu akan menekan
potensi pertumbuhan perusahaan tersebut.
Dibebani Beban Bunga
Salah satu konsekuensi dari utang
modal adalah timbulnya beban bunga sebagai timbal balik atas modal yang
diberikan. Beban bunga tersebut tentu akan menekan kinerja bottom line (laba bersih), dimana sebagian pendapatan yang
seharusnya bisa dinikmati perusahaan sebagai laba harus tergerus untuk biaya
non-operasional, yaitu beban bunga.
Risiko Gagal Bayar
Utang akan selalu dibayangi
dengan risiko gagal bayar. Semakin besar utang, risiko gagal bayar akan semakin
besar pula. Kita tidak pernah bisa sepenuhnya memprediksi bagaimana keadaan
ekonomi global, nasional, atau perusahaan kedepan, apalagi ditengah kondisi
ketidakpastian ekonomi yang masih dibayangi Covid-19. Hal ini tentu akan
membuat risiko gagal bayar semakin meningkat pula.
Baca juga: FA11: Hubungan Antar
Laporan Keuangan
Bright Side of Debt
Cukup ngomong dampak negatifnya,
karena utang juga bisa mendorong potensi untuk perusahaan lho. Kadang utang
menjadi pilihan terbaik untuk memanfaatkan peluang bisnis, tentu dengan tingkat
yang terukur.
Utang Memaksimalkan Daya Dongkrak
Kadang utang menjadi alternatif
terbaik untuk memaksimalkan daya dongrak perusahaan. Misal, ketika perusahaan
akan melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru, mereka bisa saja
menerbitkan obligasi untuk ekspansi tersebut daripada menggunakan kas
perusahaan yang mungkin terbatas atau dinilai bisa digunakan untuk operasional
yang lebih membutuhkan kas. Sehingga perusahaan bisa menjalankan ekspansinya
tanpa mengganggu rasio kas
Tonton juga: Cara Mengukur Rasio
Likuiditas Perusahaan
Biaya Pajak Bisa Diminimalisir
Seperti yang disebutkan
sebelumnya, bahwa utang bisa menekan laba perusahaan karena adanya beban bunga.
In the bright side, laba perusahaan
yang menurun akan menekan kewajiban perusahaan untuk membayar beban pajak,
karena dalam penghitungan pajak perusahaan, pengenaan penghasilan kena pajak
terhitung setelah seluruh beban operasional dan non-operasional mengurangi
pendapatan usaha.
Meski demikian penilaian utang
perusahaan tidak bisa di bandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain, karena tiap perusahaan memiliki bisnis model yang berbeda serta kondisi
operasional dan keruangan yang tidak sama. Sehingga pertimbangan dari sisi
utang bukan menjadi satu-satunya acuan dalam berinvestasi, perlu
mempertimbangkan indikator lain untuk mengoptimalkan keputusan investasi yang
dibuat.
Jadi gimana? Investasi di
perusahaan banyak utang, yay or nay?
Mau tau strategi investasi dan
trading yang tepat?
Klik disini untuk bergabung menjadi VIP User
Emtrade
-AVV-
https://emtrade.id/blog/6810/investasi-di-perusahaan-banyak-utang-yay-or-nay
Cara Mengetahui Saham yang Lagi Aktif Diperjualbelikan
Berapa Minimal Cuan dari Trading Saham?
Mau Buka Rekening Saham? Begini Ciri-Ciri Sekuritas yang Bagus
Tips Memilih Saham dan Menyusun Portofolio untuk Pemula
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial