8 Cara WSKT Demi Memperbaiki Kinerja Keuangan
https://emtrade.id/blog/6675/8-cara-waskita-demi-memperbaiki-kinerja-keuangan
Konstruksi menjadi sektor yang
paling terdampak ketika Covid-19 merebak. Berhenti dan tertundanya
proyek-proyek berjalan karena pembatasan aktivitas ekonomi menekan pendapatan
sektor konstruksi, terlebih pemilik proyek yang relatif enggan untuk membuka
proyek baru karena ketidakpastian ekonomi saat pandemi menekan jumlah kontrak
baru yang didapatkan emiten konstruksi. Parahnya lagi tingginya utang emiten
konstruksi turut menekan laba bersih karena beban bunga yang harus dibayarkan
tiap periodenya.
Kondisi tersebut juga terjadi di salah satu emiten konstruksi BUMN yang memiliki fokus ke pembangunan infrastruktur tol yaitu Waskita Karya tbk (WSKT). WSKT di 2020 mencetak rugi bersih senilai Rp 7,4 triliun.
Meski begitu, ekonomi nasional yang mulai dalam trend pemulihan mendorong kinerja WSKT kearah positif. Memanfaatkan momentum tersebut WKST menyiapkan 8 langkah strategis untuk memaksimalkan pemulihan dan memperbaiki kinerja kedepan:
1. Divestasi Aset Jalan Tol
Saat ini WSKT
sedang menyiapkan divestasi atau penjualan 13 aset tol nya untuk periode 2021
hingga 2025. Sepanjang 10 bulan pertama tahun 2021 (10M21) WSKT berhasil
melakukan divestasi 4 aset tolnya dengan nilai keuntungan sekitar Rp 2,0
triliun.
Langkah divestasi tersebut nantinya berdampak pada WSKT yang akan mendapat dana segar yang bisa digunakan untuk operasional proyek lain ataupun membayar utang.
2. Suntikan Modal Pemerintah
Pemerintah saat
ini cukup suportif untuk mendorong pemulihan kondisi keuangan WSKT, dimana
pemerintah akan menyuntikkan PMN berupa modal kerja senilai Rp 7,9 triliun di
tahun 2021 melalui right issue pada 26 November mendatang dan direncanakan akan
ada tambahan Rp 3 triliun di 2022.
Hal ini akan mendorong kondisi likuiditas WSKT sehingga akan lebih mudah untuk memulai proyek-proyek selanjutnya.
3. Jaminan Kredit dan Obligasi WSKT dari Pemerintah
Pemerintah juga
akan menjamin kredit dan obligasi WSKT, termasuk obligasi yang september lalu
baru saja diterbitkan serta obligasi yang akan jatuh tempo di tahun 2022 dengan
total penjaminan senilai Rp 5,6 triliun.
Jaminan tersebut akan menghalau kekhawatiran investor terkait potensi gagal bayar dari obligasi WSKT.
4. Restrukturisasi Kredit Perusahaan Induk (WSKT)
WSKT telah melakukan restrukturisasi dengan 21 kreditur dengan diberikan relaksasi kredit dan bunga obligasi khusus untuk mempermudah WSKT dalam proses pelunasan. Total dari nilai yang di restrukturisasi adalah Rp 29,2 triliun atau setara dengan 44% total debt WSKT.
5. Restrukturisasi Kredit Anak Perusahaan
Selain restrukturisasi kredit perusahaan induk, WSKT juga berfokus untuk restrukturisasi perusahaan anak terutama untuk Waskita Toll Road dan Waskita Beton Precast.
6. Penyelesaian Proyek Jalan Tol
Saat ini WSKT memiliki proyek jalan tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143 kilometer di Pulau Sumatera. Menjadi bagian dari proyek Trans Sumatera yang akan didorong untuk segera diselesaikan.
7. Transformasi Bisnis
Kedepannya WSKT akan memfokuskan bisnisnya ke segmen infrastruktur SDA, Bandara, dan segmen-segmen railroad.
8. Memaksimalkan GCG dan Manajemen Risiko
WSKT akan
memaksimalkan peran supervisi dengan adanya komite investasi dan manajemen
risiko.
Melalui 8 langkah tersebut manajemen akan memperbaiki kinerja dan kondisi keuangan yang akan tergambar pada cash inflow yang positif, utang yang menurun, serta beban keuangan yang lebih lega.
Bagaimana strategi trading dan
investasi WSKT?
Klik di sini untuk upgrade ke VIP user Emtrade sekarang
-AVV-
https://emtrade.id/blog/6675/8-cara-waskita-demi-memperbaiki-kinerja-keuangan
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial